II. TEORI DASAR
A. Pengertian-Pengertian
Bantalan adalah elemen mesin yang mempunyai poros sehingga putaran atau
gesekan bolak-baliknya dapat berlangsung secara teratur, aman dan tahan lama.
Secara umum, bantalan dapat dibagi menjadi 2 macam, yaitu bantalan luncur dan bantalan gelinding. Bantalan dapat diklasifikasikan
menurut beberapa kategori, yaitu:
- Menurut arah gaya terdiri dari bantalan radial (bantalan melintang, bantalan dukung) untuk gaya radial dan bantalan aksial (bantalan memanjang, bantalan spur) untuk gaya aksial.
- Menurut penggunaan terdiri dari bantalan mesin perkakas, bantalan kotak roda gigi, bantalan motor, bantalan transmisi, bantalan turbin, bantalan pekerjaan gilas dan sebagainya.
- Menurut desain terdiri dari bantalan mata, bantalan penutup, bantalan tetap, bantalan gantung, bantalan ayun, bantalan kotak, bantalan cakram, bantalan terpasang (building) dan sebagainya.
- Menurut bahan terdiri dari bantalan logam putih, bantalan perunggu, bantalan besi tuang merah, bantalan logam ringan, bantalan logam sinter dan sebagainya.
- Menurut pelumasan terdiri dari bantalan gemuk, bantalan minyak, bantalan air, bantalan udara, bantalan pelumasan cincin, bantalan pelumasan aliran, bantalan hidrostatis atau aerostatis
Perbedaan bantalan luncur dengan
bantalan gelinding:
a)
Bantalan luncur, terjadinya gesekan luncur antara poros
dan bantalan karena adanya lapisan
pelumas antara kedua permukaan.
b)
Bantalan gelinding, terjadinya gesekan menggelinding
antara bagian yang berputar dengan bagian yang diam melalui elemen gelinding,
seperti : bola, rol, rol jarum.
B. Grafik viskositas dengan gaya gesek
aktual
|
teoritis
|
f
|
|
A
|
Dari
gambar dapat dilihat bahwa adanya penyimpangan antara perbandingan koefisien
gesek dengan viskositas pelumasan secara aktual dan teoritis. Secara teoritis,
besar gaya gesek harus didukung dengan pertambahan kekentalan dari pelumasan
agar perbandingan selalu berimbang. Namun pada kenyataannya, gaya gesek akan berkurang
seiring dengan bertambahnya viskositas sampai pada titik tertentu (titik A)
hingga akhirnya menyamai perbandingan teoritis. Di sinilah terlihat bahwa
secara aktual, ada keadaan stabil dan tidak stabil. Keadaan tidak stabil adalah
penyimpangan sebelum mencapai titik A dan keadaan stabil ketika melewati titik
A.
Arah pelumasan ada dua, yaitu:
1.
Radial, yaitu arah pelumasan yang tegak lurus dengan
sumbu poros.
2.
Aksial, yaitu arah pelumasan yang sejajar dengan sumbu
poros.
Gesekan kental pada umumnya terjadi antara poros dengan bantalannya. Pada
waktu poros berputar, sebagian minyak pelumas yang melekat pada permukaan poros
ikut terbawa berputar. Apabila kemudian celah di bawah poros menyempit menjadi
lebih kecil daripada celah tempat minyak pelumas memasuki ruang bantalan,
minyak pelumas yang terbawa berputar itu akan mengalir mengisi hambatan.
Akibatnya, sebagian minyak pelumas akan mengalir kembali menimbulkan tekanan
hidrodinamik di dalam lapisan minyak. Tekanan ini cukup kuat untuk mengangkat
poros hingga menyentuh permukaan bantalan.
C. Mekanisme Pelumasan
Keterangan
:
1.
Arah Putaran
2.
Beban
3.
Bantalan
4.
Pelumas
5.
Poros
Pada saat poros berputar, terjadi gesekan antara poros dengan
bantalannya. Sebagian minyak pelumas yang melekat pada permukaan poros ikut
berputar. Apabila sela antara poros dengan bantalan menjadi lebih kecil
daripada selah tempat minyak jadi lebih kecil daripada sela tempat minyak
pelumas yang terbawa berputar akan mengalami hambatan. Akibatnya sebagian akan
mengalami kembali dan menimbulkan tekanan hidrodinamik didalam lapisan minyak
pelumas. Tekanan itu cukup kuat, untuk mengangkat poros untuk tidak menyentuh
permukaan bantalan, putaran poros pada kecepatan rendah akan bergesekan dengan
dinding bantalan (putarannya tidak simetris dengan bantalan). Hingga pada
kecepatan yang tinggi putaran poros akan stabil dan tepat berada di tengah
bantalan.
Arah pelumasan ada dua, yaitu:
Aksial, yaitu arah pelumasan yang tegak lurus
dengan sumbu poros.
Radial, yaitu arah pelumasan yang sejajar dengan
sumbu poros.
D. Kelebihan dan kekurangan bantalan luncur
dan bantalan gelinding
Bantalan luncur.
Kelebihan:
a)Mampu
menumpu poros berputaran tinggi dengan beban besar.
b) Konstruksinya
sederhana dan dapat dibuat serta dipasang dengan mudah.
c)Dapat
meredam tumbukan dan getaran sehingga hampir tidak bersuara.
d) Tidak
memerlukan ketelitian tinggi sehingga harganya lebih murah.
Kekurangan:
a)Gesekan
besar pada awal putaran.
b) Memerlukan
momen awal yang besar.
c)Pelumasannya
tidak begitu sederhana.
d) panas yang
timbul dari gesekan besar sehingga memerlukan pendinginan khusus.
Bantalan gelinding.
Kelebihan:
a)Cocok
untuk beban kecil.
b) Gesekannya
kecil.
c)Pelumasannya
sederhana.
Kekurangan:
a)Harganya lebih mahal karena
ketelitiannya tinggi.
b)
Pada putaran tinggi, bantalan ini agak ribut.
E. Pelumasan
Dalam suatu mesin terdapat bagian-bagian yang bergerak seperti poros
engkol, piston, batang torak, katup, dan sebagainya. Pelumasan dimaksudkan
untuk menghindari hubungan (kontak) langsung dari dua bagian yang bergesekan.
1.
Fungsi minyak pelumas adalah:
- Mengurangi terjadinya gesekan.
- Mencegah terjadinya keausan.
- Membersihkan mesin dari kotoran.
- Menjaga temperatur dalam mesin (sebagai pendingin).
2.
Jenis- jenis minyak pelumas antara lain:
a.
Regulator motor oil.
b.
Merupakan straight material oil yang dipergunakan untuk
mesin-mesin yang bekerja di bawah kondisi berat.
c.
Premium motor oil.
d.
Merupakan minyak pelumas pada mesin di mana telah
ditambahkan aditif untuk menghambat korosi dan digunakan untuk kondisi yang
kerjanya berat.
e.
Heavy duty motor oil.
3.
Sifat-sifat pelumasan:
a.
Kekentalan.
b.
Untuk keausan permukaan yang bergerak terutama pada
bahan yang besar dan bantalan dengan putaran rendah, minyak pelumas tidak perlu
terlalu kental karena akan sukar menyebar.
c.
Indeks kekentalan.
d.
Minyak pelumas yang baik tidak terlalu berpengaruh
terhadap temperatur ruang sehingga indeks kekentalannya tidak perlu terlalu
besar.
e.
Stabilitas.
f.
Beberapa minyak pelumas harus memiliki kestabilan pada
temperatur tinggi agar tidak berubah struktur kimianya.
http://elearning.gunadarma.ac.id/docmodul/penggerak_mula_motor_bakar_torak/bab2_sistem_pelumasan.pdf
F.
Jenis-Jenis Pelumasan
a.
Pelumasan tangan.
Cara
ini sesuai untuk beban ringan, kecepatan rendah atau kerja yang tidak
terus-menerus. Kekurangannya bahwa aliran pelumas tidak selalu tetap atau
pelumasan menjadi tidak teratur.
b.
Pelumasan tetes.
Dari
sebuah wadah, minyak diteteskan dalam jumlah yang tetap dan teratur melalui
sebuah katup jarum.
c.
Pelumasan sumbu.
Cara
ini menggunakan sumbu yang dicelupkan dalam mangkok minyak sehingga minyak
terisap oleh sumbu tersebut. Pelumasan ini dipakai seperti dalam hal pelumasan
tetes.
d.
Pelumasan percik.
Dari
suatu bak penampung, minyak dipercikkan. Cara ini dipergunakan untuk melumasi
torak dan silinder motor bakar torak yang berputaran tinggi.
e.
Pelumasan cincin.
Pelumasan
ini menggunakan cincin yang digantungkan pada poros sehingga akan berputar
bersamaan dengan poros sambil mengangkat minyak dari bawah.
f.
Pelumasan pompa.
Di
sini pompa digunakan untuk mengalirkan minyak ke dalam bantalan. Pelumasan
pompa sesuai untuk keadaan kerja dengan kecepatan tinggi dan besar.
g.
Pelumasan gravitasi.
Dari
sebuah tangki yang diletakkan di atas bantalan, minyak dialirkan oleh gaya
beratnya. Cari ini dipakai untuk kecepatan sedang dan tinggi pada kecepatan
keliling sebesar 10 – 15.
h.
Pelumasan celup.
Sebagian dari bantalan dicelupkan ke dalam minyak pelumas.
G.
Aplikasi Bantalan Luncur
Bantalan luncur digunakan pada :
1. Silinder piston,jenis bantalannya adalah bantalan luncur.
2. Roll kereta dorong,jenis bantalan adalah bantalan roll.
3. Roll kereta api,jenis bantalan adalah bantalan gelinding roll.
4. Bantalan dari poros ban mobil dan motor,menggunakan bantalan gelinding.
5. Bantalan dari poros penggerak sudu-sudu turbin dll.
H.
Klasifikasi Minyak Pelumas
Mutu pelumas secara fisik tidak
dapat dilihat, oleh karena itu harus memahami bagaimana pelumas itu
diformulasikan berdasarkan spesifikasi yang diberikan oleh lembaga komersial
maupun militer. Spesifikasi disini berarti persyaratan/keputusan/ tujuan yang
harus dipenuhi oleh jenis pelumas tertentu melalui pengujian kinerja yang
mempergunakan pengujian khusus. Tinggi dan rendahnya mutu pelumas dapat
diketahui dari salah satu spesifikasi sebagaimana yang tertera pada label yang
dikeluarkan pabrikan. Umumnya pelumas dapat dibedakan berdasarkan:
A. BENTUK
Berdasarkan bentuknya, pelumas/lubricant dapat dibedakan atas 2 macam yaitu berbentuk cair yang lebih dikenal dengan sebutan ‘olie’ dan berbentuk padat yang disebut ‘Grease/gemuk’.
A. BENTUK
Berdasarkan bentuknya, pelumas/lubricant dapat dibedakan atas 2 macam yaitu berbentuk cair yang lebih dikenal dengan sebutan ‘olie’ dan berbentuk padat yang disebut ‘Grease/gemuk’.
B. STANDARD
Standard pelumas yang dipakai di dunia umumnya mengacu kepada dua kutub yaitu Amerika dan Eropa, selain Jepang yang menghususkan pada standar pelumas pada kendaraan sepeda motor.
1.
Klasifikasi API
Lembaga perminyakan Amerika (API = American Petroleum Institute), ASTM (American Society for Testing and Materials) dan SAE (Society of Automotive Engineers) secara bersama-sama membentuk sistem klasifikasi pelumas, yang disebut ‘API Service’ untuk pelumas otomotive. API Service terbagai atas 2 macam yaitu seri “S=Spark Ignitions =busi” yang umumnya digunakan kendaraan berbahan bakar bensin dan seri “C=Compression Ignition Engine” yang digunakan untuk kendaraan berbahan bakar solar.
Untuk API Service berbahan bakar bensin:
Dimulai dari: SA"SB"SC"SD"SE"SF"SG"SH"SJ"SL"SM
Untuk API Service berbahan baka rsolar:
Dimulai dari : CA"CB"CC"CD"CD-II"CE"CF"CF-2"CF-4"CG-4"CH-4"CI-4
Lembaga perminyakan Amerika (API = American Petroleum Institute), ASTM (American Society for Testing and Materials) dan SAE (Society of Automotive Engineers) secara bersama-sama membentuk sistem klasifikasi pelumas, yang disebut ‘API Service’ untuk pelumas otomotive. API Service terbagai atas 2 macam yaitu seri “S=Spark Ignitions =busi” yang umumnya digunakan kendaraan berbahan bakar bensin dan seri “C=Compression Ignition Engine” yang digunakan untuk kendaraan berbahan bakar solar.
Untuk API Service berbahan bakar bensin:
Dimulai dari: SA"SB"SC"SD"SE"SF"SG"SH"SJ"SL"SM
Untuk API Service berbahan baka rsolar:
Dimulai dari : CA"CB"CC"CD"CD-II"CE"CF"CF-2"CF-4"CG-4"CH-4"CI-4
2.
Klasifikasi ILSAC
The American Automobile Manufacturers Association (AAMA) dan The Japan Automobile Manufacturers Association (JAMA) melalui suatu organisasi yang disebut The International Lubricant Standardization and Approval Committee (ILSAC), mengeluarkan standard ILSAC GF-1 dan ILSAC GF-2 dan ILSAC GF-3.
The American Automobile Manufacturers Association (AAMA) dan The Japan Automobile Manufacturers Association (JAMA) melalui suatu organisasi yang disebut The International Lubricant Standardization and Approval Committee (ILSAC), mengeluarkan standard ILSAC GF-1 dan ILSAC GF-2 dan ILSAC GF-3.
3.
Klasifikasi ACEA/CCMC (Pelumas Eropa)
ACEA (Association des Constructeurs Europeens d’Automobiles) / CCMC (Comitte des Constructeurs D’Automobiles du Marche Commun adalah sebuah organisasi yang berbasis di Eropa yang mengeluarkan spesifikasi dalam 3 kelompok besar,yaitu:
Untuk pelumas mesin bensin kendaraan penumpang:
Dimulai dari: A1-98, A2-96 issue 2 dan A3-98
Untuk pelumas mesin diesel kendaraan penumpang:
Dimulai dari: B1-98, B2-98 dan B3-98
Untuk pelumas mesin diesel tugas berat:
Dimulai dari : E1-96 issue 2, E2-96 issue 2, E3-96 issue 2 & E4-98
atau : CCMC D-1, CCMC D-2, CCMC D-3, CCMC D-4, CCMC D-5.
ACEA (Association des Constructeurs Europeens d’Automobiles) / CCMC (Comitte des Constructeurs D’Automobiles du Marche Commun adalah sebuah organisasi yang berbasis di Eropa yang mengeluarkan spesifikasi dalam 3 kelompok besar,yaitu:
Untuk pelumas mesin bensin kendaraan penumpang:
Dimulai dari: A1-98, A2-96 issue 2 dan A3-98
Untuk pelumas mesin diesel kendaraan penumpang:
Dimulai dari: B1-98, B2-98 dan B3-98
Untuk pelumas mesin diesel tugas berat:
Dimulai dari : E1-96 issue 2, E2-96 issue 2, E3-96 issue 2 & E4-98
atau : CCMC D-1, CCMC D-2, CCMC D-3, CCMC D-4, CCMC D-5.
4.
Klasifikasi EMA (The Engine
Manufacturers Association) [USA]
Kategori untuk klasifikasi pelumas mesin gas yang dinyalakan dengan sistem pengapian dan mesin gas alam (mesin yang dinyalakan dengan bahan bakar gas lainnya) umumnya merujuk pada standar klasifikasi yang ditetapkan oleh organisasi yang dinamakan ‘EMA’. Standard EMA didasarkan kepada tingkat abu sulfat dalam pelumas,
Kategori abu yang didefinisikan oleh EMA adalah sbb :
Kategori untuk klasifikasi pelumas mesin gas yang dinyalakan dengan sistem pengapian dan mesin gas alam (mesin yang dinyalakan dengan bahan bakar gas lainnya) umumnya merujuk pada standar klasifikasi yang ditetapkan oleh organisasi yang dinamakan ‘EMA’. Standard EMA didasarkan kepada tingkat abu sulfat dalam pelumas,
Kategori abu yang didefinisikan oleh EMA adalah sbb :
Kategori EMA banyak mendapatkan hambatan dalam aplikasi di lapangan, yaitu :
- Kandungan abu pelumas tidak dapat digunakan untuk menetapkan tingkat kinerja pelumas.
- Kandungan abu pelumas tergantung pabrikan mesin individual, tipe operasional mesin dan pengawasan lingkungan.
- Kandungan abu pelumas tergantung juga pada penggunaan katalis pada saluran gas pembuangan.
- Kandungan abu pelumas tergantung pada metal dasar dan elemen lain seperti zinc, sulfur dan fosfor dalam formula pelumas.
5. Klasifikasi
JASO (Japanese Automobile Standars Organization)
Oli mesin motor yang ditetapkan oleh negara Jepang bersamaan dengan JAMA (Japanese Automobile Manufacturers Association) terbagi atas :
Oli mesin motor yang ditetapkan oleh negara Jepang bersamaan dengan JAMA (Japanese Automobile Manufacturers Association) terbagi atas :
- MA, tidak ada kandungan friction Modifiers, sehingga kopling basah tidak slip.
- MB, ada ditambahkan sedikit kandungan Friction Modifiers, namun ditujukan untuk mesin-mesin motor yang Advance Wet Clutch (Kopling basah yang khusus).
6. Klasifikasi
LMOA (The Locomotive Maintenance Officers Association)
Lembaga di USA yang mengkhususkan pada spesifikasi pelumas mesin diesel lokomotif. Nomenklatur LMOA, dikenalkan dalam bentuk generation :
Lembaga di USA yang mengkhususkan pada spesifikasi pelumas mesin diesel lokomotif. Nomenklatur LMOA, dikenalkan dalam bentuk generation :
- Generasi-1 diperkenalkan tahun 1940. Termasuk pelumas mineral dan pelumas lain yang disenyawakan dengan detergent dan antioxidant. Base Number-nya <>
- Generasi-2 diperkenalkan tahun 1964. Memperkenalkan dispersan tidak berabu dan tingkat detergensi yang sedang (moderate). Pelumas dari performasi ini dikembangkan untuk menurunkan tingkat pembentukan lumpur pada mesin dan memperpanjang usia filter. Base Number-nya = 7.
- Generasi-3 diperkenalkan tahun 1968.Pelumas dengan alkalinity
retention, detergency dan dispersancy yang lebih baik, pelumas ini
diperkenalkan untuk mengatasi keausan ring
piston. Base Number-nya = 10. - Generasi-4 diperkenalkan tahun 1976.Pelumas generasi sebelumnya dengan ditambah aditif pelindung metal untuk kondisi operasi berat dan penggantian pelumas hingga 90 hari. Pelumas ini harus memenuhi klasifikasi API Service CD dengan Base Number-nya = 13.
- Generasi-5 diperkenalkan tahun 1989.Disebut juga pelumas generasi-4 “long life”, pelumas ini didesain untuk hemat bahan bakar dan efisien pelumas serta interval 180 hari pergantian.
7. KlasifikasiAPIAxledanManualTransmission
API, SAE dan ASTM membuat klasifikasi pelumas transmisi otomotif dan pelumas as roda (gardan) yang khusus berkemampuan menerima beban.
Spesifikasinya dilambangkan dengan API GL, dibagai dalam 7 kelas yaitu :
API, SAE dan ASTM membuat klasifikasi pelumas transmisi otomotif dan pelumas as roda (gardan) yang khusus berkemampuan menerima beban.
Spesifikasinya dilambangkan dengan API GL, dibagai dalam 7 kelas yaitu :
- API GL-1 (masih berlaku). Pelumas transmisi manual yang bekerja dengan kondisi sedang dengan operasi tekanan unit rendah dan kecepatan luncur minimum. Friction modifiers dan extreme pressure tidak dipergunakan untuk aplikasi ini. Pada kecepatan dan beban berat, pelumas ini tidak ditambahkan aditif anti oksidasi dan aditif antu rust inhibitor.
- API GL-2 (tidak berlaku lagi). Ditetapkan untuk roda gigi tipe worm-gear dan kecepatan luncur diatas GL-1. Produk ini ditambahkan aditif antiwear atau extreme presure dengan konsentrasi sedang.
- API GL-3 (tidak berlaku lagi). Diperuntukkan untuk transmisi manual dan spiral bevel axles, dengan kondisi kecepatan dan beban ringan sampai sedang. GL-3 tidak direkomendasikan untuk aplikasi hypoid gear.
- API GL-4 (masih berlaku). Dirancang untuk tugas spiral bevel dan hypoid gear yang bekerja pada kecepatan dan beban sedang. Pelumas ini dapat dipergunakan untuk transmisi manual dan aplikasi transaxle tertentu.
- API GL-5 (masih berlaku). Dirancang untuk gear, khususnya hypoid yang bekerja dengan kondisi kecepatan tinggi dan atau rendah serta torsi tinggi (high torque). Pelumas ini lulus untuk kualifikasi MIL-L-2105D.
- API GL-6 (tidak berlaku lagi). Dirancang untuk gear, dengan pinion offset yang sangat tinggi, karena kebutuhan pinion offset yang lebih ringan dan lain-lain sebab maka GL-6 saat ini tidak diproduksi lagi.
- API MT-1 (masih berlaku). Dirancang untuk transmisi manual non synchronized yang dipergunakan dalam bis dan truck tugas berat. Pelumas ini mampu memberikan perlindungan terhadap degradasi thermal, component wear dan oil seal deterioration.
III.
METODOLOGI PERCOBAAN
A. Waktu dan Tempat Percobaan
Waktu pelaksanaan percobaan bantalan luncur pada
tanggal 25 maret 2011 di Laboratorium Mekanika Terpakai Jurusan Mesin Fakultas
Teknik Universitas Hasanuddin, Makassar.
B. Prosedur Percobaan
1. Mencatat datum.
2. Mengatur porors dengan memutar penyeimbang
poros.
3. Mengeset pengatur putaran poros sampai
menunjukkan titik nol.
4. Menghidupkan motor, kemudian mengatur arah
putaran poros searah jarum jam (CW).
5. Mengatur kecepatan awal putaran poros.
6. Mencatat besarnya tekanan yang dilihat
pada manometer dari pipa 1-16 (dicatat pada saat fluidanya diam).
7. Melanjutkan pengukuran pada putaran yang
selanjutnya sampai pada putaran akhir yang telah ditentukan.
8. Setelah selesai mengukur tekanan untuk CW,
maka putaran poros dikembalikan ke posisi nol dan menunggu sampai fluida
kembali ke posisi awal (datum).
9. Mengatur arah putaran berlawanan arah
jarum jam (CCW).
10. Mengulangi prosedur di atas (prosedur 5,
6, dan 7).
11. Mematikan dan membersihkan alat.
C. Alat dan Bahan
Fungsi dari bagian-bagian alat :
1.
Reservoir, untuk menampung dan mengalirkan minyak
pelumas.
2.
Selang reservoir, untuk mengalirkan minyak pelumas ke
bantalan.
3.
Poros, sebagai bahan uji yang akan berputar.
4.
Penyeimbang, untuk menyeimbangkan bantalan.
5.
Bantalan, untuk menghaluskan perputaran motor.
6.
Motor, untuk mengubah energi listrik menjadi energi
mekanik dalam bentuk putaran.
7.
Manometer, untuk mengukur tekanan pada setiap posisi
pada bantalan.
good, trimakasih .. ini akan saya jadikan referensi untuk saya (y)
BalasHapusjasa seo
BalasHapusjasa seo indonesia
jasa seo terpercaya
seo indonesia
jasa seo web judi
jasa buat website
jasa pembuatan website
situs poker
agen poker terbaik
agen poker terpercaya
poker uang asli
situs bandarq
situs dominobet qq
sabung ayam
adu ayam
ngadu ayam
laga ayam
permainan adu ayam
ayam petarung
ayam sabung
ngadu ayam jago
adu ayam online
taruhan ayam
sabung ayam terbaik
judi online ayam
ayam sabung online
judi adu ayam
situs sabung online
judi sabung online
permainan laga ayam
sabung online
sbobet
agen sbo
agen sbobet
agen sbobet terbaik
agen sbobet terpercaya
sbobet asia
ibcbet
agen ibcbet
agen ibcbet terbaik
agen ibcbet terpercaya
ibcbet online
sbobet online
LK21
Jadual bola malam ini
BalasHapusAgen bola
Judi Online
Agen Bola Online
casino online terbaik
casino online
judi online
agen casino online
judi live casino
agen judi
agen bola
situs judi
judi bola
judi online
bandar bola
bandar judi
situs taruhan
taruhan bola
taruhan online
situs judi bola
situs judi online
situs judi terpercaya
agen bola terpercaya
agen judi online
judi online terpercaya
agen judi terpercaya
bandar judi online
bandar bola terpercaya
judi bola online
agen piala dunia 2018
bandar piala dunia 2018
situs taruhan piala dunia 2018
situs judi piala dunia 2018
agen resmi piala dunia 2018
Thanks for the information and links you scr888 apk free download shared this is so should be a useful and quite informative!
BalasHapusThanks for the information tm.918kiss-kiosk.con and links you shared this is so should be a useful and quite informative!
BalasHapusThanks for the information and links tm.scr888 casino download apk you shared this is so should be a useful and quite informative!
BalasHapusscr888 slot game free download thanks… scr888 android and ios download I’ve download scr888 online been scr888 login bookmarking 918kiss download link them scr888 for a club kiosk 918 kiss while now m.scr888 casino download and 918kiss just decided to create a post scr 888 to provide them to others…
BalasHapusThis joker123 agent is one of login joker123 the most incredible download joker123 iphone blogs Ive read in a very long time. The amount of information in here is stunning daftar joker123, like you practically link login joker123 wrote the book on the subject. Your blog is great for anyone who wants to understand this subject more. Great stuff; please keep it up!
BalasHapusTOGEL212
BalasHapusagen togel212
alamat togel212
alternatif togel212
angka jitu hk togel212
angka jitu togel212
angka main hk togel212
aplikasi togel212
bandar togel212
bandar togel togel212
TOGEL ONLINE
jayatogel
togel online
togel singapore online
togel online terpercaya
daftar togel online
togel online sgp
jaya togel keluaran hongkong
jaya togel sdy
BERKAH365
Berkah 365
liga Berkah365
link alternatif Berkah365
live chat Berkah365
Berkah365 seo
Berkah365 asia
login Berkah365
link Berkah365