BAB II
TEORI DASAR
A. DEFENISI DASAR
Getaran adalah suatu
gerakan yang berulang dengan sendirinya pada suatu selang waktu tertentu yang
dapat terjadi pada sistem di mana memiliki massa dan sifat elastis serta
padanya bekerja gangguan. Masalah getaran terjadi bilamana ada bagian-bagian
berputar atau bergerak bolak-balik dalam suatu mesin itu sendiri, bangunan di
sekitarnya juga dihadapkan pada getaran dari mesin tersebut. contoh utamanya
adalah lokomotif, perputaran poros dan sebagainya. Mesin suatu sistem, sangat akrab
dengan masalah getaran karena memiliki massa dan sifat elastis serta adanya
gangguan berupa massa berputar dan bolak-balik yang tidak seimbang.
1.
Defenisi-Defenisi
a. Gerakan/Getaran Harmonik adalah suatu gerakan dari titik
yang mengelilingi lingkaran atau getaran dengan amplitudo dan frekuensi yang
sama setiap saat.
b.
Periode
adalah waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan satu siklus.
c.
Frekuensi adalah banyaknya siklus yang
dapat diselesaikan dalam satu
satuan waktu.
f = siklus/detik (Hertz)
w =
rad/det
d.
Amplitudo adalah perpindahan terjauh dari posisi
rata-ratanya. Amplitudo terdiri dari simpangan, kecepatan dan percepatan.
e.
Frekuensi
pribadi adalah frekuensi dari sistem getaran bebas yang ditentukan oleh sifat
dari sistem tersebut.
f.
Resonansi
adalah getaran suatu sistem di mana frekuensi gaya eksitasi sama dengan
frekuensi pribadi dari sistem sehingga menyebabkan amplitudo yang sangat besar.
g.
Simpangan
adalah besarnya perpindahan suatu benda dari posisi awal.
h.
Osilasi
adalah suatu gerakan bolak-balik atau berulang-ulang dari suatu sistem atau
benda.
i.
Derajat
kebebasan adalah suatu bilangan yang menyatakan jumlah koordinat yang
diperlukan oleh suatu sistem untuk menyatakan gerakannya.
j.
Getaran
bebas adalah getaran suatu sistem tanpa adanya gaya dari luar yang memaksa
terjadinya getaran, melainkan karena adanya keadaan awal yang diberikan
sehingga sistem tersebut bergetar.
k.
Getaran
paksa adalah getaran yang terjadi pada suatu sistem karena adanya gaya dari
luar yang memaksa sistem tersebut untuk bergetar di mana frekuensi getaran
sistem sama dengan frekuensi gaya dari luar.
l.
Siklus adalah perputaran suatu hal yang terjadi secara terus
menerus dan berkesinambungan.
B. PENYEBAB GETARAN DAN CARA MENGATASINYA
Secara umum penyebab getaran antara lain:
1.
Khusus
pada mesin, karena adanya massa berputar atau bolak-balik yang tidak seimbang.
2.
Adanya
gaya luar yang memaksa sistem untuk bergetar.
3.
Gesekan
kering antara dua permukaan.
4.
Gempa
bumi yang menyebabkan pada gedung bertingkat.
5.
Angin
yang menyebabkan getaran pada kabel-kabel transmisi dan pohon.
Efek dari getaran dan tegangan yang berlebihan, bunyi yang
tidak diinginkan, keausan dan bagian tertentu atau kelelahan dari bagian
keseluruhan. Walaupun ada efek yang merugikan, pada pihak yang lain, fenomena
getaran juga dapat dimanfaatkan pada instrumen musik, saringan getar,
penggetar, dan lain-lain.
` Sedangkan untuk menghindari getaran caranya antara lain:
1. Menghilangkan penyebabnya.
2. Memasang saringan jika hanya
bunyi sebagai objek yang tidak diinginkan.
3. Memasang mesin pada pondasi
dengan isolasi yang baik.
4. Memasang peredam kejut
(shock-breaker).
5. Memasang peredam getaran
dinamik.
C.
Getaran Torsi
Getaran torsi adalah getaran sudut dari poros
elastis dengan putaran motor yang kaku yang terikat pada poros. Sejak
ditentukan hubungan persamaan antara garis lurus dan getaran torsi didiskusikan
secara teoritis dan analitis untuk bentuk dapat diaplikasikan secara merata. Karena kemiripan dan antara
getaran lurus dan getaran torsi, maka teori analisa yang di bahas dalam getaran
lurus berlaku pula
terhadap getaran torsi.
Sebuah piringan bulat dengan momen inersia(I) diikatkan
keujung bawah poros tegak elastisapabila massa poros kecil dan mempunyai
kekauan torsi (k) meski persamaan differensial gerakan untuk getaran torsi
bebas piringan yaitu :
1.
Fenomena getaran torsi
Getaran tosi banyak terjadi pada system-sistem permesinan,
seperti pada poros engkol motor bakar. Dengan mempertimbanhgkan momen inersia
sebuah roda atau piringan Jo yang dihubungkan pada sebuah batang vertical
dengan diameter d, Panjang L dan modulus geser a. ujung bagian atas batang
dalam keadaan terikat. System ini akan mengalami getaran torsi terhadap sumbu
simetrisnya. Konstanta pegas torsional batang di peroleh dari hubungan antara momen torsi dan sudut
punter. Dimana Ip adalah momen inersia
polar bagian melintang batang dalam m persamaan
gerak untuk gerak rotasi dengan
menggunakan hokum newton untuk gerak rotasi terhadap pusat massa.
D. JENIS-JENIS PEREDAM
Pada kenyataannya, kebanyakan sistem spesimen permesinan selama gerakan
bergetarnya mempunyai gesekan atau tahanan dalam bentuk peredam. Peredam
terdiri dari bermacam-macam bentuk antara lain:
1) Peredam viscous, yaitu peredam
di mana efek redaman yang terjadi pada permukaan luncur yang dilumasi dari
dashpot dengan kecepatan rendah dan celah yang kecil.
2) Peredam Coulomb (gesekan
kering), yaitu peredam di mana efek redamannya terjadi jika dua permukaan dalam
keadaan kering (tanpa dilumasi) di mana gaya hambat redaman praktis konstan.
3) Peredam struktur, yaitu peredam
di mana efek redamannya terjadi karena adanya gesekan dalam dari molekul.
4) Peredam antar permukaan, yaitu
peredam di mana energi getarannya diserap oleh slip mikroskopik antara
permukaan dengan bagian mesin yang
kontak di bawah pengaruh beban berfluktuasi.
5) Peredam arus Eddy, yaitu peredam
plat konduktor persegi non ferrous yang bergerak dalam arah tegak lurus garis
fluks magnetik.
Selain itu dikenal pula beberapa
jenis peredam yang lain, yaitu:
a. Peredam udara.
b. Peredam
gesekan fluida.
c. Peredam magnetis.
d. Peredam pegas.
e. Peredam karet.
E. GETARAN BEBAS
Getaran bebas adalah getaran suatu sistem tanpa adanya gaya
dari luar yang memaksa terjadinya getaran, melainkan karena adanya keadaan awal
yang diberikan sehingga sistem tersebut bergetar. Getaran bebas adalah getaran
yang diamati sebagai sistem yang berpindah dari kedudukan keseimbangan statis.
Getaran bebas dari sistem memenuhi sistem masa dan sifat elastisitas dan pada
kondisi awal tidak bekerja eksitasi dari luas.
(Tanpa peredam) (Dengan peredam)
Gaya
yang bekerja adalah gaya bebas gesekan dan berat. Massa akibat adanya gesekan getaran hilang sesuai dengan
waktu getaran ini transier.
Dimana: Xc = Amplitudo
ωn = Frekuensi pribadi
ωd = Frekuensi pribadi redaman
t = Waktu
contoh getaran bebas dalam
kehidupan sehari-hari yaitu :
Ø Gempa
bumi yang menyebabkan getaran pada gedung bertingkat
Ø Angin
yang menyebabkan getaran kabe-kabel transmisi dan pohon.
Ø getaran
tanah yang disebabkan oleh peristiwa alam dan kegiatan manusia
F. GETARAN PAKSA
Getaran paksa adalah getaran
yang terjadi karena adanya gaya luar yang bekerja pada suatu sistem sehingga
sistem tersebut bergetar. Bila gaya luar, biasanya f(t) = fc sin ωnt
atau fc cos ωnt bekerja pada sistem getaran paksa. Sistem cenderung
bergetar pada frekuensi sendiri di samping mengikuti gaya eksitasi. Dengan
adanya gesekan bagian gerakan yang ditahan oleh gaya sinusoidal secara perlahan
hilang. Dengan demikian, sistem akan bergetar pada frekuensi pribadi sistem.
Bagian getaran yang berlanjut terus disebut getaran keadaan steady atau respon
sistem keadaan steady dibutuhkan dalam analisa getaran karena efek
sinambungnya.
Sedang sudut fasanya adalah:
Dimana: Xp = Amplitudo
getaran
Fc = Besar gaya eksitasi
m = Massa sistem
c = Koefisien peredam
ω = Frekuensi gaya eksitasi
G. GETARAN HARMONIK
Gerakan/Getaran Harmonik adalah suatu gerakan dari titik
yang mengelilingi lingkaran atau getaran dengan amplitudo dan frekuensi yang
sama setiap saat. Gerakan harmonik
adalah suatu sistem dengan amplitudo dan frekuensi yang sama.
Amplitudo
adalah perpindahan terjauh suatu sistem dari posisi rata-rata. Frekuensi adalah
banyaknya siklus per satuan waktu.
f = siklus/detik (Hz)
ω = rad/detik
Frekuensi
pribadi adalah frekuensi dari sistem getaran bebas ditentukan dari sifat sistem
itu.
Suatu partikel yang mengalami gaya
resultan yang besarnya sebanding dengan simpangan partikel dan arahnya selalu
menuju ke titik kesetimbangan partikel akan mengalami getaran harmonik. Gaya
yang demikian ini dikenal sebagai gaya pemulih atau gaya Hooke, salah satu
contohnya adalah gaya pegas.
Dengan menerapkan hukum II Newton, maka partikel bermassa m yang
mengalami gaya resultan yang bersifat sebagai gaya pemulih - kx memenuhi
persamaan:
Fres = m.a -------> -
k.x = m.a
H. ALAT UKUR GETARAN DARI DULU SAMPAI
SEKARANG
Alat pengukur getaran sangat
penting dalam sistem getaran. Alat ini terdiri dari tumpuan/ dasar atau massa
dengan gaya pegas. Tumpuan atau dasar ini diikatkan dengan bagian yang
gerakannya akan diukur. Gerakan relatif antara massa dan tumpuan ditekan oleh
putaran tromol atau peralatan yang lain. Di dalam alat dapat mengindikasi
gerakan dari bagian alat ini..
Seismograf
adalah sebuah perangkat yang mengukur dan mencatat gempa bumi. Pada prinsipnya, seismograf
terdiri dari gantungan pemberat dan ujung lancip seperti pensil. Dengan begitu,
dapat diketahui kekuatan dan arah gempa lewat gambaran gerakan bumi yang
dicatat dalam bentuk seismogram.
vibrometer digunakan untuk mengukur perpindahan dari
elemen mesin dimana frekuensi natural lebih rendah dibanding dengan getaran
yang diukur
Alat yang paling populer adalah pengukur kecepatan getaran, kemudian
disusul oleh alat pengukur percepatan getaran dan spesifikasi getaran yang lain
. penempatan sensor peralatan tersebut harus tepat berada pada lokasi yang akan di ukur sebab ketidak tepatan pada pada penempatan
sensor peralatan tersebut harus tepat berada pada lokasi yang akan di ukur
sebab ketidak tepatan dalam penempatan sensor ini bisa mengakibatkan
penyimpangan pada data yang dihasilkan.
Peralatan monitoring getaran ada yang portabel sehingga bisa dibawa
kelokasi-lokasi yang memerlukan , ada pula yang sifatnya tetap berada pada
mesin yang di monitor (bersifat permanen ).
Melalui
sesi ini kita akan membahas peralatan monitoring getaran tersebut.
Piranti
yang digunakan untuk mengukur getaran terdiri dari :
a.
Alat
pengukur kecepatan (velocity pick-up )
b.
Alat pengukur ekselerasi
(accelerometer )
c.
Alat pengukur tampa kontak (noncontact pick-up)
Untuk
lebih jelasnya mari kita bahas satu per satu sebagai mana diuraikan di bawah
ini :
a)
Alat pengukur
kecepatan (velocity pick – up)
Pada
umumnya peralatan ini memanfaatkan pegas dan prinsip elektromaknit . terdiri
dari kumparan yang dipegang pegas , dikelilingi oleh maknit permanen yang
menempel pada rumah pengukur kecepatan. bila rumah pengukur kecepatan bergerak
oleh getaran mesin, maknit akan bergetar bolak-balik melewati kumparan yang
berada dalam posisi diam. akibatnya fluk maknit yang dipotong oleh kumparan
menimbulkan tegangan listrik yang besarnya sebanding dengan kecepatan getaran.
piranti ini memiliki kelebihan yaitu tidak memerlukan banyak perhatian
. sekalipun didesain untuk mengukur kecepatan getaran, tetapi bila dilengkapi
dengan instrumen yang memiliki kemampuan integrasi, piranti ini bisa dipakai
untuk mengukur perpindahan getaran.
b)
Alat Pengukur Akselerasi
Prinsip kerja piranti ini memiliki cara kerja yang berbeda dengan alat
pengukur kecepatan. terdiri dari kristal piozoelectric yang ditempatkan
diantara rumah pengukur dengan suatu massa. kekuatan komprensi terhadap kristal
piezoelectric akan membangkitkan muatan yang sebanding.dengan demikian pada
saat dihubungkan dengan getaran mesin terjadi tekanan pada kristal yang
dilakukan oleh massa sehingga terjadi keluaran tegangan listrik .
Selain dipakai untuk mengukur akselerasi getaran, piranti ini juga mampu
untuk mengukur kecepatan dan pemindahan apabila dilengkapi dengan instrumen
yang memiliki kemampuan integrasi dan integrasi ganda.
c)
Alat Ukur Nonkontak
suatu kumparan berkawat halus ditempatkan pada ujung piranti yang akan
membangkitkan medan magnit apabila arus listrik bolak-balik berfrekuensi sangat
tinggi dikenakan padanya. bila kumparan berada didekat permukaan penghantar
seperti misalnya poros, medan magnit menimbulkan arus eddy pada poros yang
bertindak selaku tahanan listrik tambahan pada sirkuit kumparan. pada saat
poros bergetar, keluaran tegangan bervariasi sesuai dengan amplitudo
perpindahan pada getaran poros. dengan demikian piranti ini mampu mendeteksi
celah diantara piranti dengan poros, dan amplitudo perpindahan getaran bila
velocity-pick-up dan accelerometer mengukur nilai gerakan absolut , lain halnya
dengan piranti non kontak didesain untuk mengukur gerakan relatif diantara
poros dan bantalan ..
d)
Vibration –Meter
vibration- meter tangan yang mampu mengukur setiap perpindahan atau percepatan .Unit
tersebut dipakai untuk mengetahui kondisi mekanis pada periode waktu tertentu,
termasuk kelengkapan mikroposesor yang mampu mencatat informasi getaran.
piranti inni memiliki layar LCD untuk membimbing operator agar memperoleh hasil
pengukuran yang benar.
Operator cukup menempatkan piranti tersebut dengan benar dan memijit
kunci “store” untuk mencatat informasi getaran.
e)
Vibration-analyzer
Memang benar vibration – meter merupakan piranti yang tepat untuk
memperoleh informasi kondisi mekanis pada suatu mesin. akan tetapi piranti ini
tidak mampu menunjukan dengan tepat lokasi gangguan atau kerusakan . untuk itu
diperlukan piranti lain yang dikenal dengan nama vibration analyzer.
Tipe vibration – analyzer yang paling umum digunakan adalah
“tunable-filter”yang dilengkapi dengan pengukur getaran dan stoboscope, dan
type terakhir analyzer dan balancer yang di lengkapi dengan key phasor atau trigger
sensor. disini bisa diketahui parameter-parameter
getaran berupa amplitudo, frekuensi, fasevbration-analyzer tipe “tunable
filter” memiliki kemampuan untuk memilah berbagaigetaran dengan berbagai
karakteristik masing-masing berupa amplitudo frekuensi dan fase. hal ini
sangat penting mengingat getaran yang terjadi pada mesin merupakan kombinasi
dari beberapa getaran individual. pada pemakaian piranti ini operator tingal
membaca ukuran amplitido dan frekuensi, dan melihat fase melalui stroboscop.
I. DERAJAT KEBEBASAN
Banyak sistem yang dapat bergetar dengan banyak atau satu
cara dan arah. Jika sistem dipaksa lalu sistem tersebut dapat bergetar hanya
pada satu bentuk/cara atau jika hanya satu koordinat bebas diharapkan untuk
menyelesaikan secara khusus dari lokasi geometrik dari massa pada sistem dalam
ruang, maka sistem itu dinamakan sistem dengan satu derajat kebebasan. Di bawah
ini diberikan beberapa contoh sistem dengan satu derajat kebebasan.
|
Jika pendulum torsi dipaksa
untuk bergerak pada sumbu longitudinal dari poros, konfigurasi dari sistem
dapat dikhususkan oleh satu koordinat θ(t). ini juga disebut sistem dengan satu
derajat kebebasan.
|
|
|||
|
|
|
|
J. MODULUS ELASTIS
Modulus
elastic (modulus Young) adalah perbandingan antara tegangan
dan regangan mampu balik.
E = σ/ε σ = tegangan
ε = regangan
E
= modulus elastis
Pada regangan yang paling tinggi terjadi
pergeseran tetapi ini tidak mampu balik pada saat regangan ditiadakan. Regangan
ini disebut regangan plastic. perhitungan desain ini dilandaskan pada
tegangan-regangan di daerah plastic (propersional), regangan elastic yang
merupakan satu-satunya gejala deformasi di bawah kekuatan luluh akan naik
dengan naiknya tegangan sampai terjadi deformasi di bawah kekuatan luluh. Akan
naik dengan naiknya tegangan sampai terjadi deformasi plastic.
Logam Paduan
|
Modulus elastis
|
Modulus Geser
|
bilangan poisson
|
||
Psi x 106
|
Mpa x 106
|
Psi x 106
|
Mpa x 106
|
||
Magnesium
|
6,5
|
4,5
|
2,5
|
1,7
|
0,29
|
Aluminium
|
10,0
|
6,9
|
3,8
|
2,6
|
0,33
|
Kuningan
|
14,6
|
10,1
|
5,4
|
3,7
|
0,35
|
Titanium
|
15,5
|
10,7
|
6,5
|
4,5
|
0,36
|
Tembaga
|
16,0
|
11,0
|
6,7
|
4,6
|
0,35
|
Nikel
|
30,0
|
20,7
|
11,0
|
7,6
|
0,31
|
Baja
|
30,0
|
20,7
|
12,0
|
8,3
|
0,27
|
Tungsten
|
59,0
|
40,7
|
23,2
|
16,0
|
0,28
|
Tabel 1 : Modulus Elastisitas Beberapa Bahan Logam
Tidak ada komentar:
Posting Komentar