BAB II
TEORI DASAR
II.1. Teori Dasar
A.
Prinsip
Kerja
Mesin frais (milling) adalah suatu mesin perkakas
yang mengerjakan benda kerja dimana pisau atau pahat frais berputar pada poros
utama mesin dan benda kerja dihantarkan ke pisau tersebut, baik dalam arah
horizontal, melintang, maupun vertikal.
B. Bagian - Bagian Mesin Frais
1. Lengan
Untuk menopang bagian mesin bagian atas seperti
arbor, penopang arbor, spindle dan lain – lain.
Gambar
1. Lengan frais
Sumber: Lab. Teknologi Mekanik
2. Badan
mesin
Sebagai rangka utama dari mesin frais.
Gambar
2. Badan Mesin
Sumber: Lab. Teknologi Mekanik
3. Meja
Sebagai tempat meletakkan alat – alat perlengkapan
seperti ragum, kepala pembagi, kepala lepas dan lain – lain.
Gambar
3. Meja
Sumber: Lab. Teknologi Mekanik
4. Lutut
Untuk menopang meja dan bagian – bagian yang berada
yang berada di atasnya, seperti
sadel dan meja.
Gambar
4. Lutut
Sumber: Lab. Teknologi Mekanik
5. Pisau
frais
Untuk menyayat benda kerja.
Gambar
5. Pisau Frais
Sumber: Lab. Teknologi Mekanik
6. Arbor
Sebagai tempat pisau fris sekaligus meneruskan
puturan mesin dari spindel ke pisau.
Gambar
6. Arbor
Sumber: Lab. Teknologi Mekanik
7. Penopang
arbor
Untuk menopang arbor.
Gambar
7. Penopang Arbor
Sumber: Lab. Teknologi Mekanik
8. Roda
tangan penggerak vertikal
Untuk menggerakkan meja arah vertikal.
Gambar
8. Roda Tangan Vertikal
Sumber: Lab. Teknologi Mekanik
9. Roda
tangan penggerak horizontal
Untuk menggerakkan meja arah horizontal.
Gambar
9. Roda Tangan Horizontal
Sumber: Lab. Teknologi Mekanik
10. Roda
tangan penggerak melintang
Untuk menggerakkan meja arah melintang.
Gambar
10. Roda Tangan Penggerak Melintang
Sumber: Lab. Teknologi Mekanik
11. Skalar Utama
Skalar utama digunakan untuk
menyalakan dan memutuskan aliran listrik ke mesin frais.
Gambar
11. Skalar Utama
Sumber: Lab. Teknologi Mekanik
12. Control
Box
Control
box digunakan untuk mengatur kerja mesin frais secara otomatis.
Gambar 12. Control Box
Sumber: Lab. Teknologi Mekanik
13. Pengatur
Kecepatan Spindel
Pengatur
kecepatan spindel digunakan untuk mengatur kecepatan spindel yang memutar
arbor.
Gambar
13. Pengatur Kecepatan Spindel
Sumber: Lab. Teknologi Mekanik
14. Pengatur
Kecepatan Hantaran Meja
Digunakan
untuk mengatur kecepatan hantaran meja.
Gambar
14.Pengatur Kecepatan Hantaran Meja
Sumber: Lab. Teknologi Mekanik
15. Tuas Penggerak Horisontal Otomatis
Adalah tuas yang berfungsi untuk menggerakkan meja arah
horisontal secara otomatis.
Gambar 15.Tuas Penggerak Horisontal Otomatis
Sumber : Lab.
Teknologi Mekanik
16. Tuas Penggerak Melintang Otomatis.
Adalah tuas
yang berfungsi untuk mengaktifkan penggerak meja otmatis arah melintang.
Penggerak
horisontal dan melintang memiliki satu motor sebagai sumber tenaga sedangkan
,pada penggerak vertikal otomatis tdk memiliki tuas sebgai pengaturnya karena
pengoperasian meja secara vertikal dapa kita lkukan dengan menggunakan kontrol
box
Gambar 16. Tuas Penggerak Melintang Otomatis
Sumber : Lab.Teknologi
Mekanik
.Pada penggerak meja vertikal otomatis menggunakan satu
motor karena beban kerjanya lebih besar dari penggerak otomatis lainnya.
C.
Jenis-
Jenis Mesin Frais
1. Mesin
Frais Universal
Mesin ini adalah terutama sebuah mesin ruang
perkakas yang di konstruksi untuk pekerjaan yang sangat teliti.Penampilannya
mirip dengan mesin frais jenis datar.Perbedaan adalah bahwa meja kerjanya
dilengkapi gerak ke empat yang memungkinkan meja untuk berputar horizontal.
Gambar
16.
Mesin Frais Universal
Sumber: Akmalindra wordpress.com/mesinfrais
2. Mesin
Frais Vertikal
Mesin ini disebut demikian karena kedudukan yang
vertikal dari spindel pemotong. Gerakan mejanya sama seperti pada mesin datar.
Biasanya tidak ada gerakan yang di berikan kepada pemotong kecuali gerakkan
berputar biasa.
Gambar
17.
Mesin Frais Vertikal
Sumber: Akmalindra wordpress.com/mesinfrais
3. Mesin
Frais Jenis Bangku Tetap
Ini adalah mesin produksi dari konstruksi yang
kasar.Bangkunya ini adalah benda cor yang kaku dan berat serta menyangga sebuah
meja kerja yang hanya memiliki gerakan longitudinal. Penyetelan vertikal di
berikan dalam kepala spindel dan suatu penyetelan lintang di buat dalam pena
atau ram spindel.
Gambar
18.
Mesin Frais Jenis Bangku Tetap
Sumber: Akmalindra wordpress.com/mesinfrais
4. Mesin
Frais Jenis Penyerut
Dinamakan jenis penyerut karena kemiripannya dengan
penyerut.Benda di bawa pada meja panjang, yang hanya mempunyai gerakan
longitudinal, dan di hantarkan terhadap pemotong putar pada kecepatan yang
sesuai.
Gambar
19.
Mesin Frais Pengerut
Sumber: Akmalindra wordpress.com/mesinfrais
5. Mesin
Serut Patograph
Mesin ini mendapatkan namanya dan sambungan patograf
yang digunakan untuk memproduksi dari sebuah pola pada skala yang di perkecil
atau di perbesar.
Gambar
20.
Mesin Serut Patograph
Sumber: Akmalindra wordpress.com/mesinfrais
6. Mesin
Frais Meja Berputar
Mesin ini merupakan penyesuaian dari mesin frais
vertikal untuk penggunaan yang agak di khususkan operasinya.Pergerakan meja
pada mesin inin yaitu berputar.
Gambar
21.
Mesin Frais Meja Berputar
Sumber: Akmalindra wordpress.com/mesinfrais
7. Mesin
Frais Planet
Digunakan untuk menfrais luar maupun dalam dari
permukaan ulir pendek.Benda kerja di pegang stasioner dan semua gerakan ujung
dilakukan untuk memotong kiri frais kanan dan frais dalam.
Gambar
22.
Skema Pemotongan Mesin fris Planet
Sumber: Akmalindra wordpress.com/mesinfrais
8. Mesin
Frais Duplikasi
Produksi dari cetakan bentuk kasar untuk spatour
atau panel dari mobil suatu jenis penggunaan dari mesin duplikasi, mesin ini
memproduksi suku cadang tanpa merubah ukurannya.
Gambar
23.
Mesin Frais Duplikasi
Sumber: Akmalindra wordpress.com/mesinfrais
9. Mesin
Frais Pemprofil
Mesin ini digunakan dalam pembuatan profil. Mesin
ini merupakan penyesuaian dalam mesin frais vertikal. Mesin profil tangan ini
gerakannya dipandu dengan menggerakan meja sehingga pena pemandu bersinggungan dengan
suatu bentuk pola.
Gambar
24.
Mesin Frais Pemprofil
Sumber: Akmalindra wordpress.com/mesinfrais
D.
Alat
Bantu Dan Perlengkapan Pada Mesin Frais
1. Arbor
Tempat
memasang pisau pemotong pada setiap mesin. Sepanjang arbor dibuat alur pasak
yang sama ukurannya dengan alur pasak yang terdapat pada ring pahat penjepit
pahat sesuai dengan alur pasak yang terdapat pada paha frais.
Gambar
25.
Arbor
Sumber: http//2.bp.blogspot.com
2. Kepala
Lepas
Pekerjaan
yang dikerjakan pada mesin frais dapat diikat dengan dicekam seperti halnya
pada mesin bubut.Kepala lepas dipakai sebagai penyangga benda kerja yang
panjang mengebor dan meluaskan lubang.
Gambar
26.
Kepala Lepas
Sumber: http//2.bp.blogspot.com
3. Cutter
Cutter
atau pisau frais adalah pisau pemotong yang berfungsi untuk memotong atau
mengupas benda kerja.Cutter mempunyai bermacam-macam bentuk disesuaikan dengan
kebutuhan.
Gambar
27.
Cutter
Sumber: http//2.bp.blogspot.com
4. Kepala
Pembagi
Digunakan
untuk membuat roda gigi segi beraturan.Alur yang digunakan kepala pembagi
kebanyakan roda cacing yang terdapat pada kepala pembagi bergigi 40 dan poros
cacing yang berulir tunggal sehingga untuk memutar satu putaran benda kerja
memerlukan putaran engkol sebanyak 40 kali.
Gambar
28.
Kepala Pembagi
Sumber: http//2.bp.blogspot.com
5. Meja
Putar
Berfungsi
sebagai kepala pembaginya, dalam alat ini di buat alur T untuk menjepit benda
kerja dengan bantuan baut lain. Meja ini digunakan untuk penyesuaian pengerjaan
yang di khususkan.
Gambar
29.
Meja Putar
Sumber: http//2.bp.blogspot.com
E.
Jenis
Pengerjaan
1. Menfrais
Datar
Pengerjaan
yang dilakukan untuk membuat datar permukaan benda kerja.
Gambar
30.
Menfrais Datar
Sumber: Lab.Teknologi Mekanik
2. Menfrais
Sudut
Pengerjaan
yang dilakukan untuk membentuk sudut dengan kemiringan tertentu pada benda
kerja.
Gambar
31.
Menfrais Sudut
Sumber: Lab.Teknologi Mekanik
3. Menfrais
Alur
Bentuk atau
ukuran pisau frais yang digunakan untuk menfrais alur adalah tergantung dari
bentuk alur itu, dalam hal ini kita dapat menggunakan segala alur.
Gambar
32.
Menfrais Alur
Sumber: Lab.Teknologi Mekanik
4. Menfrais
Alur T
Menfrais
alur T adalah pengerjaan dasar menfrais untuk membentuk alur T atau langkah
pertamanya yaitu benda kerja di jalankan dengan alur kemudian alur T nya
digunakan frais alur T. cara kerjanya alur T digunakan frais dengan menfrais
alur.
Gambar
33.
Menfrais Alur T
Sumber: Lab.Teknologi Mekanik
5. Menfrais
Ekor Burung
Pengerjaan
datar menfrais untuk membentuk alur atau celah ekor burung.Langkah pertamanya
yaitu membentuk alur biasa dengan menggunakan frais alur kemudian digunakan
dengn frais ekor burung, arah pengerjaan berlawanan arah dengan lontarannya.
Gambar
34.
Menfrais Ekor Burung
Sumber: Lab.Teknologi Mekanik
F.
Up
Milling Dan Down Milling
1. UP
Milling
Up milling adalah proses penyayatan benda kerja yang
dilakukan oleh pisau frais dimana pisau frais berputar dari bawah ke atas dan
arah hantaran mejanya berlawanan arah dengan putaran pisau.
a. Kelebihan
-
Pisau
menyayat benda kerja mulai dari tipis ke tebal agar pisaunya lebih awet.
-
Geram
– geram yang terlempar ke bagian benda kerja yang belum di frais agar hasil
lebih halus dan tidak memerlukan pengerjaan tambahan.
b. Kekurangan
-
Akan menimbulkan getaran yang membuat kebisingan.
-
Hanya
memproduksi dalam skala kecil.
-
Permukaan
benda keras sehingga menurunkan kualitas produk.
Gambar
35.
Up Milling
Sumber: http//teknik mesin industry.blogspot.com
2. Down
Milling
Down milling adalah proses penyerutan benda kerja
yang dilakukan pisau frais dimana pisau bergerak dari atas ke bawah dan arah
hantaran meja searah dengan arah putaran pisau.
a. Kelebihan
-
Arah sayatan ke bawah dan adanya meja
yang menekan serta lontaran yang searah menyebabkan getaran yang terjadi lebih kecil.
-
Getaran
yang terjadi kecil agar gaya hantaran yang menahan diberikan lebih besar agar
pengerjaan lebih cepat dan hasil produksi lebih besar.
b. Kekurangan
-
Pisau sayat benda kerja dimulai dari
tebal sampai tipis sehingga
pisau kurang awet selain itu daya yang dibutuhkan besar.
-
Geram
terlempar ke daerah benda kerja yang di suruh di frais sehingga hasilnya kasar
dan menentukan pengerjaan tambahan.
Gambar
36.
Down Milling
Sumber: http//teknik mesin industry.blogspot.com
G.
Nomenklatur
Pisau Frais
1. Sudut
gerak radial : berfungsi untuk memotong dengan kecepatan tinggi
2. Sudut
pemotong : berfungsi untuk memperoleh
pahat yang lebih awet
3. Sudut
ruang bebas : berfungsi untuk sudut yang mencakup antaran tepi dan garis singgung pada pemotong dari ujung gigi.
4. Ruang
bebas : berfungsi untuk di
gerinda di belakang tepinya agar lebar tepi tetap dalam batas yang cukup
Gambar
37.
Nomenklatur Pisau Frais
Sumber: Amstead.B.H,dkk.1986.Teknologi Mekanik Jilid
II.Jakarta:Erlangga
H.
Nomenklatur
Roda Gigi
1. Adendum
dari roda gigi adalah jarak radial dari lingkaran jarak balik sampai diameter
luas atau lingkaran addenda secara numeric adalah sama dengan nol.
2. Muka
dari gigi adalah permukaan yang terletak dari lingkaran jarak bagi dengan
lingkaran addendum
3. Dendum
adalah jarak radial dari lingkaran jarak sampai lingkaran akar atau lingkaran
dendum.
4. Tebal
gigi adalah tebal yang di ukur dari lingkaran jarak gigi.
5. Sisi
dari gigi adalah permukaan yang telah terletak diantara lingkaran jarak bagi
dengan lingkaran akar.
6. Ruang
bebas adalah jarak sedikit yang di berikan sedemikian sehingga puncak dari gigi
pasangnya tidak menyentuh tepi bagian bawah roda gigi.
Gambar
38.
Nomenklatur Roda Gigi
Sumber: Amstead.B.H,dkk.1986.Teknologi Mekanik Jilid
II.Jakarta:Erlangga
I.
Klasifikasi
Roda Gigi
1. Roda
Gigi Lurus
Roda
gigi yang paling sering digunakan oleh transmisi daya antara dua poros yang
sejajar.Roda gigi semacam ini mempunyai elemen gigi yang sejajar dengan poros
putar.
Gambar
39.
Roda Gigi Lurus
Sumber: http//Surabaya.indonetwork.or.id
2. Roda
Gigi Heliks
Roda
gigi ini dapat digunakan untuk membangun poros yang bersudut pada bidang yang
sama atau berlainan.
Gambar
40.
Roda Gigi Heliks
Sumber: http//Surabaya.indonetwork.or.id
3. Roda
Gigi Payung
Roda
gigi payung digunakan untuk mentransmisikan gerak yang bersilang atau bersudut.
Gambar
41.
Roda Gigi Payung
Sumber: http//Surabaya.indonetwork.or.id
4. Roda
Gigi Penyudut
Roda
gigi penyudut adalah roda gigi paying yang dibuat dengan gigi lurus atau spiral
jika porosnya saling tegak lurus dengan kedua roda gigi payung yang alurnya
sama.
Gambar
42.
Roda Gigi Penyudut
Sumber: http//Surabaya.indonetwork.or.id
5. Roda
Gigi Gelang
Roda
gigi ini semula berbentuk gigi berpotongan pada pusat piringan dengan
berpapasan secara baik dengan roda gigi yang sama jarak baginya sama roda gigi
luar dengan gigi sebelah dalam.
Gambar
43.
Roda Gigi Gelang
Sumber: http//Surabaya.indonetwork.or.id
6. Roda
Gigi Cacing
Roda
gigi cacing digunakan kalau
diinginkan reduksi kecepatan besar.Roda gigi penggerak yang kecil disebut ulir
dan roda gigi yang digerakkan disebut roda ulirnya.
Gambar
44.
Roda Gigi Cacing
Sumber: http//Surabaya.indonetwork.or.id
7. Roda Gigi Hipold
Roda gigi hipold merupakan modifikasi yang menarik dan
roda gigi payung. Memiliki poros yang saling tegak lurus, tetapi tidak
berpotongan seperti pada roda gigi payung. Gigi yang tepat untuk roda gigi ini sulit
dibangun, meskipun proses pembuatannya telah dikembangkan dan menghasilkan gigi
yang memuaskan.
Gambar
45. Roda Gigi Hipold
Sumber: Contoh Laporan
8. Roda Gigi Zerol
Roda
gigi zerol mempunyai gigi melengkung tetapi mempunyai sudut hdisk nol. Roda
gigi ini diproduksi pada mesin yang memotong pada payung spiral dan hipold.
Gambar 46. Roda Gigi Zerol
Sumber: Contoh
Laporan
9. Herringbone Gear
Gambar 47. Herringbone Gear
Sumber: Contoh
Laporan
10. Internal Gear
Gambar 48. Internal Gear
Sumber: Contoh Laporan
J.
Jenis
– Jenis Pisau Frais
1. Pisau
Frais Sisi
Digunakan
untuk mengfrais permukaan datar benda kerja dengan menggunakan mesin frais
horizontal. Dalam pemakaiannya, pisau frais ini terdapat tiga tipe yaitu, tipe
H untuk baja keras, tipe N untuk baja sedang (normal) dan tipe W untuk baja
lunak.
Gambar
49.
Pisau Frais Sisi
Sumber: http//img411.imagesack.com
2. Pisau
Frais Muka
Digunakan
dua arah sisi pemotongan yaitu sisi muka dan sisi samping, pisau ini digunakan
untuk memfrais permukaan datar dan tegak benda – benda kerja dengan mesin
vertikal.
Gambar
50.
Pisau Frain Muka
Sumber: http//img411.imagesack.com
3. Pisau
Frais Alur Sisi Dan Muka
Disebut
juga dengan pisau frais celah (slotting cutter) gunanya untuk membuatkan
alur/celah dengan menggunakan mesin frais vertikal.
Gambar
51.
Pisau Frais Alur Sisi dan
Muka
Sumber: http//img411.imagesack.com
4. Pisau
Frais Gergaji
Disebut
juga dengan pisau belah, digunakan untuk membelah atau memotong benda kerja dan
juga digunakan untuk membuaut alur.
Gambar
52.
Pisau Frais Gergaji
Sumber: http//img411.imagesack.com
5. Pisau
Frais Pembentuk
Roda Gigi
Digunakan untuk
membentuk dan membuat roda gigi.Pisau ini terdapat dua jenis ukuran yaitu
system modul (mm) dan system DP (inch).
Gambar
53. Pisau Frais
Pembentuk Roda Gigi
Sumber: http//img411.imagesack.com
6. Pisau
Frais Sudut
Digunakan
untuk membentuk sudut.Pisau ini terdiri dari dua macam yaitu pisau frais sudut
tunggal dan pisau frais sudut ganda.
Gambar
54.
Pisau Frais Sudut
Sumber: http//img411.imagesack.com
7. Pisau
Frais Gigi Sisipan
Dengan
meningkatnya ukuran pemotongan adalah ekonomis untuk menyisipkan gigi – gigi
yang terbuat dari bahan yang mahal ke bahan yang lebih rendah.
Gambar
55.
Pisau Frais Gigi Sisipan
Sumber: http//img411.imagesack.com
8. Pisau
Frais Jari – Jari
Disebut
juga dengan “end mill cutter”. Pisau frais ini digunakan untuk membuat alur
pembesaran lubang dan pemakanan bertingkat.
Gambar
56.
Pisau Frais Jari – Jari
Sumber: http//img411.imagesack.com
K.
Pengertian
Dan Macam – Macam Pengindeksan
a. Pengindeksan
Suatu
metode pengaturan posisi plat indeks dan putaran spindel pada mesin frais.
Fungsi pengindeksan yaitu untuk menentukan jumlah putaran yang harus dilakukan
adalah poros engkol, untuk satu putaran penuh pada benda kerja.
b. Macam
– Macam Pengindeksan
1. Pengindeksan
Sederhana
Pengindeksan
sederhana dicapai dengan memutar engkol sebesar benda yang diinginkan,
sedangkan plat indeks di pasang dalam kedudukan tetap dengan perbandingan 40:1
maka satu kali putaran engkol membuat pusat benda 1/40 putaran atau dengan kata
lain, bila benda di putar satu kali putaran maka ujung engkol di putar 40
putaran.
Rumus : P =
Keterangan : P = Banyaknya putaran
B =
Banyaknya bagian yang dikerjakan
2. Pengindeksan
Langsung
Pengindeksan
langsung dicapai dengan pengerjaan manual menggunakan plat indeks yang di
pasangkan pada spindel benda kerja. Pada plat ini mempunyai 24 pembagian dan
dihubungkan dengan sebuah pena penyalur sebanyak yang diperlukan dengan tangan.
Rumus pengindeksan
langsung derajat :
P =
Rumus pengindeksan
langsung dengan lubang :
P =
Keterangan : P = Banyaknya putaran
B =
Banyaknya bagian yang dikerjakan
3. Pengindeksan
diferensial
Pengindeksan
diferensial pengindeksan digunakan sebanyak – banyaknya untuk benda yang
berputar sebanyak yang tidak dapat diperoleh dari pengindeksan sederhana untuk
keadaan seperti ini, maka pada plat indeks dapat dilepas kuncinya dan
dihubungkan pada spindel atau roda gigi cacing.
Rumus :
P =
(Z-Z’)
Keterangan : I =
roda gigi tunggal
IK = Roda gigi cacing
Z = Jumlah roda gigi
Z’ = Faktor putaran yang mendekati jumlah roda
gigi
L.
Fluida
Pendingin
1. Pengertian Fluida Pendingin
Pada segala proses pemakanan pahat terhadap benda
kerja akan timbul panas akibat gesekan kalau suhu dan tekanan tidak di
kendalikan maka pemakan permukaan logam cenderung untuk melekat yang berakibat
pada rusaknya pahat / pisau.
2.
Macam-Macam
Fluida Pendingin
Cairan pendingin
yang biasa dipakai dalam proses permesinan dapat dikategorikan dalam empat
jenis utama yaitu :
1.
Straight
olis (minyak murni)
2.
Soluble
oils
3.
Semisynthetic
fluids (cairan semi sintetis)
4.
Synthetic
fluids (cairan sintetis)
Minyak murni adalah minyak yang tidak dapat dielmusikan
dan digunakan pada proses permesinan dalam bentuk sudah diencerkan. Minyak ini
terdiri dari bahan minyak mineral dasar atau minyak bumi dan kadang mengandung
pelumas yang lain seperti lemak, minyak tumbuhan dan ester.
Minyak sintetik tidak mengandung minyak bumi atau minyak
mineral dan sebagai gantinya dibuat dari campuran organik dan anorganik
alkaline bersama-sama dengan bahan penambah untuk penangkal korosi.
Soluble oil membentuk emulsi ketika dicampur dengan air.
Konsentrat mengandung minyak mineral dasar dan pengemulsi untuk menstabilkan
emulsi. Minyak ini digunakan dalam bentuk sudah diencerkan dan untuk kerja
pelumas dan penghantaran panasnya bagus.
Cairan semi sintetik adalah kombinasi antara minyak
sintetik (A) dan soluble oil (B) dan memiliki karakteristik kedua minyak
pembentuknya. Harga dan unjuk kerja penghantaran panasnya terletak antara dua
buah cairan pembentuknya tersebut.
3.
Fungsi dari fluida pendingin
-
Menurunkan suhu pahat
-
Membersihkan serpihan logam
-
Menurunkan daya yang diperlukan
-
Merupakan pelumas gesekan antara
serpihan, pahat dan benda kerja
4. Macam
– Macam Fluida Pendingin
1. Amina
dan nitrit untuk mencegah karat
2. Nitrat
dan borat untuk menstabilkan nitrit
3. Fosfat
dan borat untuk melunakkan air
4. Bahan
sabun dan pembasah untuk pelumasan dan mengurangi tekanan permukaan
5. Gabungan
fosfor, chrom, dan belerang untuk pelumas kimia
6. Chlorin
untuk pelumas kimia
7. Glikol
untuk bahan pengaduk dan pembasah
8. Garmida
untuk mengendalikan pertumbuhan bakteri
M.
Perbedaan
Roda Gigi Dan Pully
1. Roda
Gigi
Roda
gigi adalah salah satu bentuk sistem transmisi yang mempunyai fungsi
mentransmisikan gaya, membalikkan putaran, mereduksi atau menaikkan putaran/
kecepatan. Umumnya roda gigi berbentuk silindris, di mana di bagian tepi terdapat
bentukan-bentukan yang menyerupai (mirip) gigi ( bergerigi ).
-
Kelebihan roda gigi
a. Roda
gigi tahan lama.
b. Roda
gigi tahan terhadap gesekan.
-
Kekurangan roda gigi
a. Roda
gigi memerlukan biaya yang besar.
b. Roda
gigi tidak bisa mentransmisikan daya dengan jarak jauh.
Gambar
57.
Roda Gigi
Sumber: http//2.bp.blogspot.com
2. Pully
Pully
adalah salah satu elemen mesin yang berfungsi untuk mentransmisikan daya
seperti halnya sprocket rantai dan roda gigi (Gambar 2.4).Puli pada umumnya
dibuat dari besi cor kelabu FC 20 atau FC 30, dan adapula yang terbuat dari
baja.
-
Kelebihan pully
a. Permukaan
pully yang rata
b. Pully
tidak memerlukan biaya yang besar
c. Pully
bisa mentransmisikan daya dengan jarak jauh
-
Kekurangan pully
a. Pully
cepat mengalami kerusakan, karena bahannya dari sabuk
Gambar 58.Pully
Sumber:
http//2.bp.blogspot.com
N.
Profil,
Material Dan Kelelahan Roda Gigi
1. Jenis
– Jenis Profil Pada Roda Gigi
a. Profil
Gigi Evolvente
Struktur
gigi ini berbentuk melengkung cembung mengikuti pada evolvante. Jenis gigi ini
strukturnya cukup sederhana, cara pembuatannya lebih mudah, tidak sangat
presisi maupun teliti, harga dapat lebih murah, baik digunakan untuk roda gigi
ganti.
Gambar
59.
Profil Gigi Evolvente
Sumber: http//2.bp.blogspot.com
b. Profil
Gigi Sikluida (Eyeloide)
Struktur
gigi melengkung cembung dan cekung mengikuti pola sikloida. Jenis gigi ini
cukup baik karena presisi dan ketelitiannya baik dapat meneruskan gaya lebih besar
dari jenis yang sepadan, juga dengan keausan yang cukup besar.
Gambar
60.
Profil Gigi Sikluida
Sumber: http//2.bp.blogspot.com
c. Profil
Gigi Khusus
Misalnya
bentuk busur lingkaran dan milling digunakan untuk transmisi daya yang besar
dan khusus.
2. Material
Roda Gigi
a. Baja
Karbon (HC5 Dan 75)
Kandungan
karbon berkisar dari 0,80-1,20 baja ini mempunyai kemampuan baik untuk
dikeraskan dan dengan perlakuan panas yang sesuai, akan mencapai kekerasan sama
tinggi dengan segala paduan kecepatan tinggi.
Gambar
61.
Baja Karbon
Sumber: http://www.indonesianship.com/beritaisi.php?ID=1543
b. Baja
Kecepatan Tinggi (HSS)
Baja kecepatan tinggi mengandung paduan tinggi, mempunyai kemampuan dikeraskan sangat baik dan tetap mempertahankan tepi benda kerja sampai suhu sekitar 650 ̊ C.
Gambar 62. Baja Kecepatan Tinggi
Sumber:
http//2.bp.blogspot.com
c. Paduan
COR – Non Ferro
Sejumlah
paduan, bukan besi terutama mengandung chrom, cobalt, dan wolfarm dengan
presentase lebih rendah dari suatu elemen/lebih bentuk karbida seperti
tantalium atau boron.
Gambar
63.
Paduan COR-Non Ferro
Sumber: http//2.bp.blogspot.com
d. Karbida
Kekerasan
merah dari bahan pembakar karbida mengungguli bahan yang lain, karena dapat
mempertahankan tepi benda kerja pada suhu di atas 200 ̊ C. sedangkan itu bahan
buatan yang paling keras dan mempunyai kekuatan kompresif sangat tinggi, tetap
sangat rapuh, ketahanan rendah terhadap kejutan.
Gambar
64. Karbida
Sumber: http://mtsox.wordpress.com/2009/01/17/karbit-atau-kalsium-karbida/
e. Keramik
Serbuk
aluminium oksid dengan bahan tambahan titanium, magnesium / chrom oksida,
dicampurkan dengan pengikat dan diproses menjadi sisipan benda kerja metalurgi
serbuk.
Gambar
65.
Keramik
Sumber: http//2.bp.blogspot.com
f. Intan
Perkakas
ini digunakan untuk melapisi roda gerinda untuk cetakan pencukkan kawat kecil
dan dalam operasi menggerinda dan memoles.
Gambar
66.
Intan
3. Kelelahan
Roda Gigi
a. Abrasive
Abrasive
adalah proses pengukiran dua buah benda yang mengakibatkan gesekan. Abrasive
juga disebut erosi.
b. Kimia
Kimia
adalah ilmu yang mempelajari komposisi sifat zat materi hingga molekul serta
perubahan.
c. Adhesi
Adhesi
adalah gaya tarik menarik antar molekul yang terjadi antara benda yang
bersentuhan.
d. Oksidasi
Oksidasi
berarti dapat menerima oksigen.
e. Difusi
Difusi
adalah peristiwa berpindahnya sesuatu dalam pelarut dari bagian berkonsentrasi
tinggi ke bagian yang rendah.
f. Diformasi
plastis
Di
formasi plastis untuk pengerjaan dingin menghasilkan subsurface setelah
grinding, laping, dan polusing.
g. Keretakan
Keretakan
adalah pemisahan akibat pemanasan, merupakan pemisahan yang biasa disebut
pecah.
Rockwell Superficial Hardness Test Block
|
|||||
Hardness Scale
|
Part No:
|
Penetrator
|
Load
|
Ranges
|
Material
|
15N Scale
|
S15N10
|
N Diamond
|
15 Kg
|
All
|
Steel
|
30N Scale
|
S30N10
|
N Diamond
|
30 Kg
|
All
|
Steel
|
45N Scale
|
S45N10
|
N Diamond
|
45 Kg
|
All
|
Steel
|
15T Scale
|
S15T10
|
1/16" Ball
|
15 Kg
|
All
|
Brass
|
30T Scale
|
S30T10
|
1/16" Ball
|
30 Kg
|
All
|
Brass
|
45T Scale
|
S45T10
|
1/16" Ball
|
45 Kg
|
All
|
Brass
|
15W Scale
|
S15W10
|
1/8" Ball
|
15 Kg
|
All
|
Brass
|
30W Scale
|
S30W10
|
1/8" Ball
|
30 Kg
|
All
|
Brass
|
45W Scale
|
S45W10
|
1/8" Ball
|
45 Kg
|
All
|
Brass
|
15X Scale
|
S15X10
|
1/4" Ball
|
15 Kg
|
All
|
Brass
|
30X Scale
|
S30X10
|
1/4" Ball
|
30 Kg
|
All
|
Brass
|
45X Scale
|
S45X10
|
1/4" Ball
|
45 Kg
|
All
|
Brass
|
15Y Scale
|
S15Y10
|
1/2" Ball
|
15 Kg
|
All
|
Brass
|
30Y Scale
|
S30Y10
|
1/2" Ball
|
30 Kg
|
All
|
Brass
|
45Y Scale
|
S45Y10
|
1/2" Ball
|
45 Kg
|
All
|
Brass
|
Gambar.Tabel
Kekerasan Material
Sumber :Google.com
O.
Perancangan
Roda Gigi 32
1. Menyiapkan
benda kerja, perlengkapan dan alat bantu yang digunakan
2. Memotong
benda kerja sesuai dimensi yang diperlukan
3. Menjepit
benda kerja pada kepala pembagi atau ragum
4. Mendekatkan
benda kerja ke pahat sampai sedikit menyentuh
5. Mengatur
kecepatan putaran spindel
6. Mengaktifkan
mesin pada saklar utama
7. Mengaktifkan
hantaran meja dan pahat control box
8. Karena
jumlah roda gigi yang di buat 32 buah digunakan pengindeksan tersebit maka
nilai yang diperoleh :
P=
1
P=1
P=1
yang artinya 1 putaran 4 jarak 32 lubang dengan nomor 32 setelah itu kita
menetukan kedalaman pemotongan yang sesuai dengan yang diinginkan.
9. Mengaktifkan
otomatis hantaran horizontal
10. Bila
pengerjaan hamper mencapai dimensi yang di inginkan maka hantaran kasar diganti
dengan hantaran lambat halus untuk penyelesaian agar permukaan benda kerja
halus.
11. Selalu
mengukur dimensi material setiap pengerjaan agar tidak terjadi kesalahan
pengukuran.
12. Bila
pengerjaan telah selesai jauhkan benda kerja dari pahat.
13. Matika
pahat pada control box dan mesin pada saklar utama.
14. Melepas
benda kerja dari penjepit lalu membersihkan geram – geram.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar