III.3. Teori Dasar
A.
Jenis-jenis
heater
Heater adalah suatu alat penukar kalor dimana proses
perpindahan panas terjadi antara udara yang terdapat dalam pipa dengan gas
hasil pembakaran yang bertemperatur tinggi . Jenis - jenis heater yaitu :
Pemanas radiasi
mengandung elemen pemanas yang bisa
mencapai suhu yang tinggi dimana sifat kerjanya memancarkan radiasi infra merah
yang bergerak melalui udara atau ruang, dimana sebagian energi dikonversi
menjadi panas dan sebagian dipantulkan.
Gbr.12
Pemanas Radiasi
Sumber
: http://www. globalmarket.com
2. Konveksi
Pemanas
Elemen pemanas memanaskan udara di sekitarnya dengan
cara konveksi. Udara panas kurang padat dari udara dingin,
jadi naik karena daya apung
, memungkinkan lebih banyak udara dingin mengalir untuk mengambil tempatnya
Gbr.13
Pemanas Konveksi
Sumber:
http://www. reganleonardus.wordpress.com
3. Pemanas
Ruang
Pemanas ruang adalah suatu perangkat yang lengkap
berfungsi untuk memanaskan area tertutup. Pemanasan ruangan pada umumnya
digunakan untuk menghangatkan ruang kecil, dan biasanya dikaitkan atau
dihubungkan dengan pemanasan sentral,
yang menghangatkan ruang terhubung dalam jumlah banyak sekaligus.
Gbr.14
Pemanas Ruang
4. Pemanas
Minyak
Juga sering dikenal sebagai pemanas kolom, adalah
bentuk umum dari pemanas konveksi yang digunakan di dalam kelompok pemanasan.
Pemanas minyak terdiri dari kolom logam dengan rongga kosong, di dalam minyak
yang mengalir dengan bebas di sekitar pemanas. Kemudian Sebuah elemen pemanas
di dasar pemanas memanaskan minyak, yang kemudian mengalir di sekitar rongga
pemanas dengan cara konveksi.
Gbr.15
Pemanas Minyak
Sumber:
http://www. rahmat88aceh.wordpress.com
5. Pemanas
Kipas
Pemanas kipas
(listrik) berbagai pemanas konveksi yang berupa sebuah kipas angin listrik yang
berfungsi untuk mempercepat aliran udara. Ini mengurangi resistansi termal
antara elemen pemanas dan sekitarnya lebih cepat dari konveksi pasif, sehingga
panas yang ditransfer lebih cepat.
Gbr.16
Pemanas Kipas
Sumber
: http://www.diytrade.com
6. Pemanas
Gas
Heater
ini membakar gas alam (natural gas) yang komposisi utamanya adalah methana (CH4)
– senyawa teringan pada hidrokarbon. karena mudah terbakar, dan memiliki rantai
yang terpendek, maka pembakaran gas ini relatif sempurna (tidak menyisakan
reaktan). produk utama pembakaran heater gas adalah CO2 dan uap air
(H2O). karena menghasilkan CO2, maka penggunaan heater
ini mensyaratkan sistem ventilasi udara yang baik. perlu diketahui bahwa pada
temperatur yang sama, CO2 memiliki densitas 1.5 kali udara. maka, CO2
akan berada di bagian bawah udara. dengan memperhatikan kebiasaan tidur orang
di Jepang (yang mungkin kebanyakan beralaskan futong di lantai ), maka
keberadaan CO2 di bagian bawah ruangan kebetulan” bertepatan dengan
posisi “intake” udara ke mulut kita. dengan ventilasi ruangan yang baik (atau
sewaktu-waktu dibuka), maka masalah ini bisa diatasi. dalam jumlah kecil, CO2
relatif tidak berbahaya, namun dalam jumlah besar, CO2 akan
menghalangi absorbsi oksigen ke paru-paru, yang bila dibiarkan akan berbahaya
bagi tubuh. heater ini merupakan solusi pertengahan antara mahalnya penggunaan
heater listrik dan relatif lebih polutifnya heater minyak tanah.
Gbr.17 Pemanas Gas
Sumber : http://www.o-digital.com
7.
Water
Heater Tenaga Listrik
Water heater tenaga
listrik adalah sebuah alat pemanas air otomatis yang memakai sumber listrik
bertegangan 220 V yang memanfaatkan elemen pemanas sebagai pemanas air dan
thermostat sebagai sensor panas / suhu dimana besar suhu dapat diatur oleh
pemakai sesuai keinginan.
Elemen pemanas merupakan lilitan kawat
yang digunakan untuk menghasilkan panas dengan mengkonversikan energi listrik menjadi energi kalor. Cepat
atau lambatnya air yang dipanaskan tergantung dari panas yang dihasilkan oleh
elemen pemanas ini. Semakin baik bahan
yang digunakan dan semakin besar daya listrik yang digunakan, maka
semakin cepat air untuk mencapai suhu tinggi.
Gbr.18
Water Heater
Sumber
: http://www.malangtekno.com
8.
Heat
Pump
Heater ini bekerja pada
mesin yang sama dengan AC; dengan prinsip yang berkebalikan. Bila pada AC, sisi
evaporator (pendingin) ada di dalam ruangan, maka pada saat difungsikan sebagai
heat pump, sisi kondensor (pemanas) akan berada di dalam ruangan. Hanya AC yang
dilengkapi dengan switch pembalik fungsi sajalah yang bisa difungsikan sebagai
AC dan heat pump. AC fungsi tunggal tidak dapat difungsikan sebagai heat pump,
meskipun setting temperaturnya mengijinkan hingga 30 derajat, misalnya.
Dari segi aliran energi, panas yang disemburkan oleh
kondensor bukan hanya panas yang didapatkan dari energi listrik, namun juga
dari energi yang diserap di luar ruangan. Oleh karena itu, “efisiensi” (atau
performance faktor) untuk heat pump adalah lebih dari satu. Meski pengertiannya
sama, namun kata efisiensi tidak dapat digunakan untuk heat pump, karena bisa
memiliki harga lebih dari satu.
Gbr.19
Heat Pump
9.
Hair
dryer
Hair dryer merupakan salah satu alat yang mengubah energi
listrik menjadi energi panas. Hair dryer biasa digunakan oleh kaum perempuan untuk mengeringkan rambut .dengan
adanya alat pengering ramabut maka akan cepat keringnya rambut,dan mempercepat
aktivitas lain. Pada
Hair dryer terdapat bagian-bagian yaitu:
a. Motor berfungi sebagai pemutar kipas.
b. Thermostat berfungsi sebagai
pengaman panas, thermostat
ini akan mematikan elemen
pemanas bila panas pada elemen pemanas berlebihan.dan akan bekerja kembali bila
temperatur pada elemen
pemanas sudah turun. hal
ini terus berlanjut.
c. Elemen Pemanas berfungsi sebagai
penghasil panas .
d. Saklar on/off yang berfungsi sebagai
menjalankan motor dan elemen pemanas. saklar
pengatur panas berfungsi sabagai menghubungkan dan mematikan elem pemanas.
e.
Kipas berfungi sebagai yang
mengelurkan panas pada hair dryer
Gbr.20
Hair Dryer
10. Rice Cooker
Rice
Cooker adalah alat penanak nasi elektrik. Alat instan yang semakin berkembang
ini untuk menanak nasi sudah gak repot lagi karena sudah ada alat penanak nasi
elektrik. Semua ini memanfaatkan energi listrik dan rice cooker di kelompokan
dalam alat rumah tangga karena daya yang dibutuhkan tidak besar hanya 300 watt,
500 watt, 800 watt dan seterusnya. Di dalam rice cooker mempunyai bagian bagian
penting.
Bagian
dalam untuk tempat menanak nasi yang terbuat dari aluminum yang telah dicampur
atau dibungkus dengan anti lengket. Dan bagian luar ini untuk melindungi elemen
pemanas dan bagian rangkaian kelistrikannya. Ada beberapa elemen pemasan yang
di pakai oleh rice cooker :
a) Elemen
pemanas bawah bisanya berada di dalam bagian bawah elemen pemanas ini tidak
mudah untuk diperbaiki. Elemen pemanas dibuat permanen jadi untuk perbaiki
sukar diperbaiki, tapi jangan khawatir karena elemen bawah ini jarang sekali
rusak.
b)
Elemen pemanas samping / sering disebut elemen
pinggang,
c)
Elemen pemanas atas berada di dalam tutup rice cooker.
Gbr.21 Rice Cooker
B. Susunan Lapisan Atmosfer
Atmosfer adalah lapisan gas yang
melingkupi sebuah planet,
termasuk bumi,
dari permukaan planet tersebut sampai jauh di luar angkasa. Di Bumi, atmosfer
terdapat dari ketinggian 0 km
di atas permukaan tanah, sampai dengan sekitar 560 km dari atas permukaan bumi. Atmosfer tersusun atas
beberapa lapisan, yang dinamai menurut fenomena yang terjadi di lapisan
tersebut. Transisi antara lapisan yang satu dengan yang lain berlangsung
bertahap. Studi tentang atmosfer mula-mula dilakukan untuk memecahkan masalah
cuaca, fenomena pembiasan sinar matahari saat terbit dan
tenggelam, serta kelap-kelipnya bintang. Dengan peralatan yang sensitif yang
dipasang di wahana luar angkasa, kita dapat memperoleh pemahaman yang lebih
baik tentang atmosfer berikut fenomena-fenomena yang terjadi di dalamnya.
Gbr.22 Susunan Lapisan
Atmosfer Bumi
Atmosfer bumi terdiri atas nitrogen
(78.17%) dan oksigen
(20.97%), dengan sedikit argon (0.9%), karbondioksida
(variabel, tetapi sekitar 0.0357%), uap
air, dan gas
lainnya. Atmosfer melindungi kehidupan di bumi dengan
menyerap radiasi
sinar ultraviolet
dari Matahari dan mengurangi suhu ekstrem di antara siang dan malam. 75%
dari atmosfer ada dalam 11 km dari permukaan planet.
Atmosfer merupakan lapisan udara yang menyelimuti bumi kita.
Adapun sifat fisik atmosfer yang
sebenarnya telah dapat diindera adalah sebagai berikut
a)
Sifat fisik
yang pertama
Karena atmosfer merupakan lapisan udara, dan
udara mempunyai massa atau berat yang dipengaruhi oleh gravitasi bumi, maka
atmosfer juga mempunyai massa. Hal ini membuat atmosfer mempunyai tekanan.
Pada udara bebas, tekanan atmosfer biasanya
dituliskan dengan 1 atm. Namun, tekanan atmosfer akan semakin besar, bila
seorang manusia berada dalam air. Semakin dalam sebuah perairan, maka tekanan
di sekitarnya akan semakin kuat. Menurut penelitian, tekanan pada daerah abisal
(daerah laut yang tidak mampu ditembus oleh sinar matahari), mempunyai
kemampuan untuk menghancurkan tabung oksigen yang terbuat dari baja.
Atmosfer mempunyai susunan lapisan udara
yang terbawah hingga paling tinggi yaitu troposfer, stratosfer, mesosfer,
termosfer, dan eksosfer. Setiap lapisan udara mempunyai sifat khas
masing-masing. Troposfer misalnya, merupakan lapisan udara yang mengandung
awan, sehingga lapisan ini merupakan tempat berawalnya hujan. Sedangkan
stratosfer mengandung lapisan ozon yang mampu melindungi bumi dari radiasi
sinar ultraviolet.
b)
Sifat fisik
yang kedua
Sifat fisik atmosfer yang kedua adalah transparan ketika
ditembus oleh beberapa bentuk radiasi, baik berupa sinar maupun penyebaran
(difusi) zat. Kita tidak akan bisa melihat radiasi yang tersebar ultraviolet di
permukaan atmosfer akibat lubangnya lapisan ozon, karena atmosfer transparan
terhadap radiasi tersebut.
Atmosfer terlihat transparan, karena tersusun oleh tiga jenis
penyusun yaitu, udara kering yang mempunyai komposisi sekitar 96% dari volume
atmosfer. Ada dua macam udara kering di atmosfer, yaitu gas utama dan gas
penyerta. Penyusun kedua dari atmosfer adalah uap air. Dan penyusun ketiga
adalah aerosol.
Aerosol merupakan partikel halus dari bahan padat di bumi
yang bermassa ringan. Aerosol dapat tertiup sehingga naik ke lapisan atmosfer
yang lebih tinggi. Contoh dua jenis aerosol adalah debu dan asap.
c)
Sifat Fisik yang Ketiga
Sifat fisik yang ketiga dari atmosfer adalah tidak mempunyai
warna, bau, maupun rasa. Perkecualian bagi udara adalah pada saat kondisi
dingin. Udara yang dingin dapat dirasakan oleh indera manusia.
Untuk sifat fisik atmosfer selanjutnya adalah berwujud
dinamis. Atmosfer dapat mengembang ketika temperature sekitar meningkat, dan
sebaliknya bila temperatur sekitar menurun. Sifat dinamis atmosfer didukung
dengan kandungan berbagai zat yang ada di dalamnya seperti nitrogen, oksigen,
karbondioksida, krypton, helium, ozon, dan uap air. Sifat atmosfer yang
dinamis, membuat lapisan udara ini selalu berpindah dari tempat yang bertekanan
tinggi ke tempat yang bertekanan rendah.
Atmosfer
tidak mempunyai batas mendadak, tetapi agak menipis lambat laun dengan menambah
ketinggian, tidak ada batas pasti antara atmosfer dan angkasa
luar. Adapun susunan dari atmosfer bumi yaitu:
1.
Troposfer
Lapisan
ini berada pada level yang terendah, campuran gasnya paling ideal untuk
menopang kehidupan di bumi.
Dalam lapisan ini kehidupan terlindung dari sengatan radiasi
yang dipancarkan oleh benda-benda langit lain. Dibandingkan dengan lapisan atmosfer
yang lain, lapisan ini adalah yang paling tipis (kurang lebih 15 kilometer dari
permukaan tanah). Dalam lapisan ini, hampir semua jenis cuaca, perubahan suhu yang
mendadak, angin, tekanan dan kelembaban yang kita rasakan sehari-hari
berlangsung. Suhu udara pada permukaan air laut sekitar 27 derajat Celsius,
dan semakin naik ke atas, suhu semakin turun. Setiap kenaikan 100m suhu
berkurang 0,61 derajat Celsius (sesuai dengan Teori Braak). Pada lapisan ini
terjadi peristiwa cuaca seperti hujan, angin, musim salju, kemarau, dan
sebagainya.
Ketinggian
yang paling rendah adalah bagian yang paling hangat dari troposfer, karena
permukaan bumi menyerap radiasi panas dari matahari dan menyalurkan panasnya ke
udara. Biasanya, jika ketinggian bertambah, suhu udara akan berkurang secara
tunak (steady), dari sekitar 17℃
sampai -52℃. Pada
permukaan bumi yang tertentu, seperti daerah pegunungan dan dataran tinggi
dapat menyebabkan anomali terhadap gradien suhu tersebut.
Di
antara stratosfer dan troposfer terdapat lapisan yang disebut lapisan
Tropopause, yang membatasi lapisan troposfer dengan stratosfer.
2.
Stratosfer
Perubahan
secara bertahap dari troposfer ke stratosfer dimulai dari ketinggian sekitar 11
km. Suhu
di lapisan stratosfer yang paling bawah relatif stabil dan sangat dingin yaitu
atau sekitar
. Pada lapisan ini angin yang sangat kencang terjadi dengan
pola aliran yang tertentu. Lapisan ini juga merupakan tempat terbangnya
pesawat. Awan
tinggi jenis cirrus kadang-kadang terjadi di lapisan paling bawah, namun
tidak ada pola cuaca yang signifikan yang terjadi pada lapisan ini.
Dari
bagian tengah stratosfer keatas, pola suhunya berubah menjadi semakin bertambah
seiring kenaikan ketinggian. Hal ini dikarenakan bertambahnya lapisan dengan
konsentrasi ozon.
Lapisan ozon ini menyerap radiasi sinar ultra violet. Suhu pada lapisan ini
bisa mencapai sekitar
pada ketinggian sekitar 40 km. Lapisan stratopause
memisahkan stratosfer dengan lapisan berikutnya.
3.
Mesosfer
Kurang
lebih 25 mil atau 40km di atas permukaan bumi terdapat lapisan transisi menuju
lapisan mesosfer. Pada lapisan ini, suhu kembali turun ketika ketinggian
bertambah, hingga menjadi sekitar
(dekat bagian atas dari lapisan ini, yaitu kurang lebih 81 km
di atas permukaan bumi). Suhu serendah ini memungkinkan terjadi awan noctilucent,
yang terbentuk dari kristal es.
4.
Termosfer
Transisi
dari mesosfer ke termosfer dimulai pada ketinggian sekitar 81 km. Dinamai
termosfer karena terjadi kenaikan temperatur yang cukup tinggi pada lapisan ini
yaitu sekitar
. Perubahan ini terjadi karena serapan radiasi sinar ultra
violet. Radiasi ini menyebabkan reaksi kimia sehingga membentuk lapisan
bermuatan listrik yang dikenal dengan nama ionosfer,
yang dapat memantulkan gelombang radio. Sebelum munculnya era satelit, lapisan
ini berguna untuk membantu memancarkan gelombang radio jarak jauh.
5.
Ionosfer
Lapisan
ionosfer yang terbentuk akibat reaksi kimia ini juga merupakan lapisan
pelindung bumi dari batu meteor yang berasal dari luar angkasa karena ditarik
oleh gravitasi bumi. Pada lapisan ionosfer ini, batu meteor terbakar dan
terurai. Jika ukurannya sangat besar dan tidak habis terbakar di lapisan udara
ionosfer ini, maka akan jatuh sampai ke permukaan bumi yang disebut Meteorit.
Fenomena aurora yang
dikenal juga dengan cahaya utara atau cahaya selatan terjadi pada lapisan ini.
Lapisan
Termosfer Berada di atas mesopouse dengan ketinggian sekitar 75 km sampai pada
ketinggian sekitar 650 km. Pada lapisan ini, gas-gas akan terionisasi, oleh
karenanya lapisan ini sering juga disebut lapisan ionosfer. Molekul oksigen
akan terpecah menjadi oksegen atomik di sini. Proses pemecahan molekul oksigen
dan gas-gas atmosfer lainnya akan menghasilkan panas, yang akan menyebabkan
meningkatnya suhu pada lapisan ini. Suhu pada lapisan ini akan meningkat dengan
meningkatnya ketinggian. Ionosfer dibagi menjadi tiga lapisan lagi,
yaitu :
a. Lapisan ini antara 400 – 800 km.
Lapisan ini menerima panas langsung dari Lapisan Udara Terletak antara 80 – 150
km dengan rata-rata 100 km dpl. Lapisan ini tempat terjadinya proses ionisasi
tertinggi. Lapisan ini dinamakan juga lapisan udara KENNELY dan HEAVISIDE dan
mempunyai sifat memantulkan gelombang radio. Suhu udara di sini berkisar – 70°
C sampai +50° C .
b. Lapisan
udara F Terletak antara 150 – 400 km. Lapisan ini dinamakan juga lapisan udara
appleton.
c.
Lapisan udara atom Pada lapisan ini, materi-materi
berada dalam bentuk atom. Letaknya lapisan matahari, dan diduga suhunya
mencapai 1200° .
6. Eksosfer
Eksosfer
adalah lapisan bumi yang terletak paling luar. Pada lapisan ini terdapat refleksi
cahaya
matahari yang dipantulkan oleh partikel debu meteoritik. Cahaya
matahari yang dipantulkan tersebut juga dikenal sebagai cahaya
Zodiakal.
C. Hukum - hukum
1. Hukum Termodinamika
Hukum termodinamika merupakan hukum-hukum yang umum dipakai
pada siklus pembakaran maupun siklus pendinginan. Adapun macam-macam hukum
termodinamika yaitu :
1) Hukum ke- 0
Termodinamika
“Jika
dua benda berada dalam keseimbangan termal dengan benda ketiga, maka ketiga
benda tersebut berada dalam keseimbangan termal satu sama lain.”
Keseimbangan termal yang dialami oleh dua
benda yang bersentuhan. Untuk memahami konsep keseimbangan termal secara lebih
mendalam, mari kita tinjau 3 benda (sebut saja benda A, benda B dan benda C).
Benda C bisa dianggap sebagai termometer. Misalnya benda A dan benda B tidak
saling bersentuhan, tetapi benda A dan benda B bersentuhan dengan benda
C.Karena bersentuhan, maka setelah beberapa saat benda A dan benda C berada
dalam keseimbangan termal. Demikian juga benda B dan benda C berada dalam
keseimbangan termal.Ini adalah hukum ke-0 termodinamika. Kedengarannya agak
aneh, jarang-jarang hukum dimulai dari nol. Kisahnya begini… Setelah para
ilmuwan menemukan hukum termodinamika pertama, kedua dan ketiga, mereka baru
sadar kalau hukum ini belum dinyatakan. Bagaimanapun, hukum ini merupakan dasar
bagi hukum termodinamika pertama, kedua dan ketiga, maka para ilmuwan harus
menyatakannya terlebih dahulu. Munculnya belakangan, lagian ilmuwan juga
bingung mau nempelin dimana, ya lebih bagus dan lebih tepat kalau diberi
julukan hukum ke-0 saja.
2) Hukum Pertama Termodinamika
"Energi itu kekal,tidak dapat diciptakan
dan tidak dapat dimusnahkan. Energi hanya dapat dikonversikan dari satu
bentuk ke bentuk yang lain"
sistem tertutup
Q -W = ΔU+ΔPE+ΔKE
sistem terbuka
Qd-Wd = md(Δh+Δpe+Δke) →kondisi tunak
3) Hukum Kedua termodinamika
Berdasarkan hukum I termodinamika kita mengetahui
bahwa energi adalah kekal, tidak dapat diciptakan dantidak dapat dimusnahkan,
tetapi dapat diubah dari satu bentuk ke bentuk lain. Apabila kita hanya
berpedoman padahokum I termodinamika, maka kita dapat mengubah setiap energi
menjadi bentuk energi lain sesuai kehendak kitaasalkan memenuhi hokum kekekalan energi. Akan tetapi kenyataan yang terjadi
tidak demikian. Sebagai contoh, ketikakita menjatuhkan sebuah bola besi dari
suatu ketinggian. Pada saat bola besi jatuh, energi potensialnya berubah
menjadienergi kinetic. Ketika bola besi
menumbuk tanah, sebagian besar energi kinetiknya berubah menjadi energi panas
dansebagian kecil berubah menjadi energi bunyi. Sekarang, jika prosesnya
kita balik, yaitu bola besi kita panaskan sehinggamemiliki energi panas sebesar energi kinetic ketika bola besi menumbuk
tanah, mungkinkah energi panas ini akan berubah menjadi energi kinetic
dan kemudian berubah menjadi energi potensial sehingga bola besi dapat naik?
Peristiwaini tidak mungkin terjadi walau bola besi kita panaskan sampai meleleh
sekalipun. Hukum II termodinamika membatasi
perubahan energi mana yang dapat terjadi dan yang tidak dapat terjadi.
Pembatasan ini dapat dinyatakan dengan berbagai cara, antara lain:
a. Hukum II termodinamika dalam
pernyataan aliran kalor
“Kalor mengalir secara spontan dari bersuhu tinggi ke benda bersuhu
rendah dan tidak mengalir secara spontan dalam arah kebalikannya.”
b. Hukum II
termodinamika dalam pernyataan tentang mesin
kalor
“Tidak mungkin membuat suatu mesin kalor yang bekerja dalam suatu siklus
yang semata-mata menyerapkalor dari sebuah reservoir dan mengubah seluruhnya menjadi usaha luar.”
c. Hukum II termodinamika dalam
pernyataan entropi
“Total
entropi semesta tidak berubah ketika proses reversible terjadi dan bertambah
ketika proses irreversible terjadi.”
2. Hukum Bernoulli
Asas Bernoulli dikemukakan pertama
kali oleh Daniel Bernoulli(1700 ± 1782).Daniel Bernoulli lahir di Groningen,
Belanda pada tanggal 8 Februari 1700 dalam sebuah keluarga yang hebat
dalam bidang matematika.
Gambar no23. Daniel Bernoulli
Sumber : http://bintangkejora-fafankdemuhd.blogspot.com/2011/02/dasar-prinsip-mengapa-pesawat-bisa.html
Dia dikatakan memiliki hubungan buruk dengan ayahnya yaitu Johann
Bernoulli, setelah keduanya bersaing untuk juara pertama dalam kontes
ilmiah di UniversitasParis. Johann, tidak mampu menanggung malu harus bersaing
dengan anaknyasendiri.Johann Bernoulli juga menjiplak beberapa ide
kunci dari buku Daniel, Hydrodynamica dalam bukunya
yang berjudul Hydraulica yang diterbitkan lebih dahulu dari buku
Hydrodynamica .Dalam kertas kerjanya
yang berjudul³Hydrodynamica´, Bernoulli menunjukkan bahwa begitu kecepatan aliran fluida meningkat maka tekanannya justru menurun
Fluida mengalir pada pipa dari ujung 1 ke ujung 2
Kecepatan pada ujung 1 = v1 , ujung 2 = v2
Ujung 1 berada pada ketinggian h1 , ujung 2 = h2
Tekanan pada ujung 1 = P1 , ujung 2 = P2.
Hukum Bernoulli untuk fluida yang
mengalir pada suatu tempat maka jumlah usaha, energi kinetik, energi potensial
fluida persatuan volume fluida tersebut mempunyai nilai yang tetap pada setiap
titik. Jadi jumlah dari tekanan, energi kinetik persatuan volume, dan energi
potensial persatuan volume mempunyai nilai yang sama pada setiap titik
sepanjang suatu garis arus
Persamaan
Bernoulli adalah
maka
persamaan
Bernoulli :
|
P1 : tekanan pada ujung
1, satuannya Pa
P2 : tekanan pada ujung 2, satuannya Pa
v1 : kecepatan fluida pada ujung 1, satuannya m/s
v2 : kecepatan fluida pada ujung 2, satuannya m/s
h1 : tinggi ujung 1, satuannya m
h2 : tinggi ujung 2, satuannya m
P2 : tekanan pada ujung 2, satuannya Pa
v1 : kecepatan fluida pada ujung 1, satuannya m/s
v2 : kecepatan fluida pada ujung 2, satuannya m/s
h1 : tinggi ujung 1, satuannya m
h2 : tinggi ujung 2, satuannya m
Sumber:http://soerya.surabaya.go.id/AuP/eDU.KONTEN/edukasi.net/SMA/Fisika/Asas.Bernoulli/materi02.html
Dalam
bentuknya yang sudah disederhanakan, secara umum terdapat dua bentuk persamaan
Bernoulli; yang pertama berlaku untuk aliran tak-termampatkan (incompressible
flow), dan yang lain adalah untuk fluida termampatkan (compressible flow).
a) Aliran Tak-termampatkan
Aliran tak-termampatkan adalah aliran fluida
yang dicirikan dengan tidak berubahnya besaran kerapatan massa (densitas) dari
fluida di sepanjang aliran tersebut. Contoh fluida tak-termampatkan adalah:
air, berbagai jenis minyak, emulsi, dll. Bentuk Persamaan Bernoulli untuk
aliran tak-termampatkan adalah sebagai berikut:
v
= kecepatan fluida
h
= ketinggian relatif terhadap suatu referensi
Persamaan di
atas berlaku untuk aliran tak-termampatkan dengan asumsi-asumsi sebagai
berikut:
1)
Aliran bersifat tunak (steady state)
2)
Tidak terdapat gesekan (inviscid)
Dalam bentuk lain, Persamaan
Bernoulli dapat dituliskan sebagai berikut:
b) Aliran Termampatkan
Aliran termampatkan adalah aliran fluida
yang dicirikan dengan berubahnya besaran kerapatan massa (densitas) dari fluida
di sepanjang aliran tersebut. Contoh fluida termampatkan adalah: udara, gas
alam, dll. Persamaan Bernoulli untuk aliran termampatkan adalah sebagai
berikut:
di mana:
= energi potensial gravitasi per satuan massa; jika
gravitasi konstan maka
Catatan:
, di mana
adalah energi termodinamika
persatuan massa, juga disebut sebagai energi internal spesifik.
3.
Hukum Gay Lussac
Hukum Gay L
ussac berasal dari Joseph Gay Lussac (1778-1850), menyatakan bahwa pada volume konstan, tekanan gas berbanding
lurus dengan suhu mutlak, dituliskan:
Dengan:
P = tekanan gas pada volume tetap (Pa)
T = suhu mutlak gas pada volume tetap (K)
P1= tekanan gas pada keadaan I (Pa)
P2= tekanan gas pada keadaan II (Pa)
T1= suhu mutlak gas pada keadaan I (K)
T2= suhu mutlak gas pada keadaan II (K)
Tekanan dari
sejumlah tetap gas pada volume yang
tetap berbanding
lurus dengan temperaturnya
dalam kelvin.
Secara matematis dapat dinyatakan
atau
Dimana :
Hukum ini dapat dibuktikan melalui teori kinetik gas,
karena temperatur adalah ukuran rata-rata energi
kinetik, dimana jika energi kinetik gas meningkat, maka partikel-partikel
gas akan bertumbukan
dengan dinding/wadah lebih cepat, sehingga meningkatkan tekanan. Hukum Gay-Lussac dapat dituliskan sebagai
perbandingan dua gas
Gambar.24: Joseph Gay Lussac (1778-1850)
4. Hukum Tekanan Parsial Dalton (1801)
John dalton (1766-1844) adalah seorang
ahli fisika dan kimia dari inggris yang berhasil menemukan hukum proporsi ganda
dan hukum gas atau hukum dalton. Dalton disebut juga sebagai "bapak teori
atom" karena menemukan teori atom yang ilmiah dan bukan teori democritus
dari Yunani kuno
yang filosofis dan spekulatif.
Dalton menyuguhkan teori atom
kuantitatif, jelas, dan jernih yang dapat di gunakan dalam penafsiran percobaan
kimiadan dapat dicoba secara tepat di laboratorium.
Gambar no.25. John dalton
Sumber : http://rhedo-ganteng.blogspot.com/
Hukum Tekanan Parsial Dalton: Tekanan sebuah campuran gas adalah
sama dengan jumlah tekanan masing-masing gas penyusunnya. Secara matematik, hal ini dapat
direpresentasikan untuk n jenis gas, berlaku:
D. Refrigerant
Refrigeran
merupakan bahan pendingin atau fluida yang digunakan untuk menyerap panas
melalui perubahan fase dari cair ke gas (evaporasi) dan membuang panas melalui
perubahan fase dari gas ke cair (kondensasi), sehingga refrigeran dapat
dikatakan sebagai pemindah panas dalam sistem pendingin. Kadang-kadang
refrigerant terdiri dari dua atau lebih senyawa kimia.
Campuran ini terurai menjadi dua jenis yaitu Zeotropes dan Azeotropes.
refrigeran campuran Zeotrope terutama terbuat dari tiga jenis refrigerant
Campuran ini terurai menjadi dua jenis yaitu Zeotropes dan Azeotropes.
refrigeran campuran Zeotrope terutama terbuat dari tiga jenis refrigerant
Pengkondisian udara atau penyegaran udara
adalah merupakan satu dari teknik-teknik refrigerasi. Penyegaran udara itu
sendiri adalah suatu proses pendinginan udara sehingga dapat dicapai temperatur
dan kelembaban yang sesuai dengan yang dipersyaratkan terhadap kondisi udara
dari suatu ruangan tertentu serta mengatur aliran udara dan kebersihan
udaranya.
Untuk mencapai tujuan dari penyegaran udara tersebut, dibutuhkan suatu fluida kerja yang disebut refrigerant. Dimana refrigeran akan dialirkan melalui sistem. Dalam sistem tersebut, refrigeran mengalami beberapa proses atau perubahan fase (cair dan uap), yaitu refrigeran yang mula-mula pada keadaan awal (cair), setelah melalui beberapa proses akan kembali ke keadaan awalnya. Ada tiga susunan utama refrigeran yang digunakan pada saat ini yaitu :
Untuk mencapai tujuan dari penyegaran udara tersebut, dibutuhkan suatu fluida kerja yang disebut refrigerant. Dimana refrigeran akan dialirkan melalui sistem. Dalam sistem tersebut, refrigeran mengalami beberapa proses atau perubahan fase (cair dan uap), yaitu refrigeran yang mula-mula pada keadaan awal (cair), setelah melalui beberapa proses akan kembali ke keadaan awalnya. Ada tiga susunan utama refrigeran yang digunakan pada saat ini yaitu :
1.
Refrigerant fluorocarbon terhidrogenasi
(HFC), yang terdiri dari hidrogen, fluorin, dan karbon.Karena mereka tidak
menggunakan atom klor (yang digunakan dalam sebagian besar refrigerant) mereka
dikenal sebagai salah satu yang paling merusak lapisan ozon kita.
2.
Terhidrogenasi klorofluorokarbon
refrigeran (HCFC), yang terdiri dari hidrogen, klorin, fluorin, dan karbon.
Refrigeran ini mengandung jumlah minimal klorin, yg tidak merusak lingkungan
karena berbeda dari refrigeran lain.
3.
Refrigerant chlorofluorocarbon (CFC),
yang mengandung klorin, fluorin dan karbon. Refrigerant ini membawa jumlah
kaporit yang tinggi sehingga dikenal sebagai refrigerant yang paling berbahaya
untuk merusak lapisan ozon.
Dibawah ini ada beberapa jenis
refrigeran yang biasa dipergunakan, antara lain :
a)
Udara. Refrigeran ini sangat murah, tidak
beracun dan tidak mudah terbakar. Koefisien prestasi rendah. Biasanya digunakan
pada pesawat terbang.
b)
Carbon Dioksida (CO2). Senyawa ini tidak berwarna, tidak berbau
dan lebih berat dari udara. Titik didihnya -78,5˚C, berat jenisnya 1,56 dan
hanya dapat beroperasi pada tekanan tinggi sehingga pemakaiannya terbatas dan
biasanya dipakai pada proses refrigerasi dengan tekanan per ton yang besar.
c)
Methil Clorida (CH3Cl). Berupa cairan tidak berwarna dan tidak
berbau merangsang. Titik didihnya – 23,7 0F.
d)
Freon atau Cloro Fluoro Carbon (CFC). Freon merupakan refrigeran yang paling
banyak digunakan dalam sistem pendingin. Bahan dasarnya ethane dan methane yang
berisi fluor dan chlor dalam komposisinya. Karena mengandung unsur chlor
refrigeran jenis ini mempunyai dampak penipisan ozon dimana akan berpengaruh
negatif terhadap kehidupan makhluk hidup di bumi. Selain itu, juga berdampak
negatif terhadap iklim, yaitu meningkatkan suhu rata-rata dan perubahan iklim
global serta pencemaran udara
e)
Uap Air. Refrigeran ini paling murah dan paling
aman. Pemakaiannya terbatas untuk pendingin suhu tinggi karena mempunyai titik
beku yang tinggi, yaitu 0˚C. pemakaian utamanya untuk comfort air cionditioning
dan water cooling.
f)
Hidrocarbon. Dipakai pada industri karena harganya
murah. Jenisnya butana, iso butana, propana, propylana, etana dan etylana.
Semuanya mudah terbakar dan meledak.
g)
Amonia (NH3). Amonia ini digunakan secara luas pada
mesin refrigerasi industri atau refrigerasi kapasitas besar. Titik didihnya
kurang lebih - 33˚C. zat ini mempunyai karakteristik bau meskipun pada
konsentrasi kecil di udara. Tidak dapat terbakar, tetapi meledak jika bereaksi
dengan udara dengan prosentase 13,28 %. Oleh karena itu efek korosi amonia,
tembaga atau campuran tembaga tidak boleh digunakan pada mesin dengan
refrigeran amonia.
h)
Azetropes
Merupakan campuran dari beberapa refrigeran yang mempunyai sifat berbeda. Jenis yang banyak dipakai yaitu Correne-7
Yang terdiri dari campuran 73,8 % freon-12 dan 26,2% genetron 100 dan Refrigeran-502 merupakan campuran dari 98,8 % freon-12 dan 51,2 % freon-115
Merupakan campuran dari beberapa refrigeran yang mempunyai sifat berbeda. Jenis yang banyak dipakai yaitu Correne-7
Yang terdiri dari campuran 73,8 % freon-12 dan 26,2% genetron 100 dan Refrigeran-502 merupakan campuran dari 98,8 % freon-12 dan 51,2 % freon-115
i)
Larutan Garam (brine). Larutan garam (brine) juga digunakan
untuk refrigeran misalnya untuk pendinginan lokasi lapangan es (ice skating
rinks).
j)
Sulfur Dioksida (SO2).Berupa gas atau cairan yang tidak
berwarna, sangat beracun dan berbau merangsang. Senyawa ini tidak mudah
terbakar dan tidak mudah meledak. Dengan titik didih – 10,1˚C.
k)
Hydro Fluoro Carbon (HFC). HFC merupakan refrigeran baru sebagai
alternatif untuk menggantikan posisi freon. Hal ini disebabkan karena
refrigeran freon mengandung zat chlor (Cl) yang dapat merusak lapisan ozon.
Sedangkan HFC terdiri dari atom-atom hidrogen, fluorine dan karbon tanpa adanya
zat chlor (Cl). pengganti
freon–115 / R115 untuk pendingin air.
Adapun Sifat
– sifat refrigerant yang harus dipenuhi untuk kebutuhan mesin pendingin
adalah :
1) Tekanan penguapan harus cukup tinggi. Sebaiknya
refrigeran memiliki temperatur pada tekanan yang lebih tinggi, sehingga dapat
dihindari kemungkinan terjadinya vakum pada evaporator dan turunnya efisiensi
volumetrik karena naiknya perbandingan kompresi.
2) Tekanan pengembunan yang tidak terlampau tinggi.
Apabila tekanan pengembunannya terlalu rendah, maka perbandingan kompresinya
menjadi lebih rendah, sehingga penurunan prestasi kondensor dapat dihindarkan,
selain itu dengan tekanan kerja yang lebih rendah, mesin dapat bekerja lebih
aman karena kemungkinan terjadinya kebocoran, kerusakan, ledakan dan sebagainya
menjadi lebih kecil.
3) Kalor laten penguapan harus tinggi. Refrigeran yang
mempunyai kalor laten penguapan yang tinggi lebih menguntungkan karena untuk
kapasitas refrigerasi yang sama, jumlah refrigeran yang bersirkulasi menjadi
lebih kecil.
4) Volume spesifik ( terutama dalam fasa gas ) yang
cukup kecil. Refrigeran dengan kalor laten penguapan yang besar dan volume
spesifik gas yang kecil ( berat jenis yang besar ) akan memungkinkan penggunaan
kompresor dengan volume langkah torak yang lebih kecil. Dengan demikian untuk
kapasitas refrigerasi yang sama ukuran unit refrigerasi yang bersangkutan
menjadi lebih kecil. Namun, untuk unit pendingin air sentrifugal yang kecil
lebih dikehendaki refrigeran dengan volume spesifik yang agak besar. Hal
tersebut diperlukan untuk menaikkan jumlah gas yang bersirkulasi, sehingga
dapat mencegah menurunnya efisiensi kompresor sentrifugal.
5) Koefisien prestasi harus tinggi. Dari segi
karakteristik thermodinamika dari refrigeran, koefisien prestasi merupakan
parameter yang terpenting untuk menentukan biaya operasi.
6) Konduktivitas termal yang tinggi. Konduktivitas
termal sangat penting untuk menentukan karakteristik perpindahan kalor.
7) Viskositas yang rendah dalam fasa cair maupun fasa
gas. Dengan turunnya tahanan aliran refrigeran dalam pipa, kerugian tekanannya
akan berkurang.
8) Konstanta dielektrika dari refrigeran yang kecil,
tahanan listrik yang besar, serta tidak menyebabkan korosi pada material
isolator listrik. Sifat-sifat tersebut dibawah ini sangat penting, terutama
untuk refrigeran yang akan dipergunakan pada kompresor hermetik.
9) Refrigeran hendaknya stabil dan tidak bereaksi
dengan material yang dipakai, jadi juga tidak menyebabkan korosi.
10) Refrigeran tidak boleh beracun dan berbau
merangsang.
11) Refrigeran tidak boleh mudah terbakar dan mudah
meledak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar