Selasa, 27 November 2012

Percobaan Milling



BAB II
TEORI DASAR
II.1. Teori Dasar
A.    Prinsip Kerja
Mesin frais (milling) adalah suatu mesin perkakas yang mengerjakan benda kerja dimana pisau atau pahat frais berputar pada poros utama mesin dan benda kerja dihantarkan ke pisau tersebut, baik dalam arah horizontal, melintang, maupun vertikal.

B.     Bagian - Bagian Mesin Frais
1.      Lengan
Untuk menopang bagian mesin bagian atas seperti arbor, penopang arbor, spindle dan lain – lain.
Gambar 1. Lengan frais
Sumber: Lab. Teknologi Mekanik

2.      Badan mesin
Sebagai rangka utama dari mesin frais.
Gambar 2. Badan Mesin
Sumber: Lab. Teknologi Mekanik
3.      Meja
Sebagai tempat meletakkan alat – alat perlengkapan seperti ragum, kepala pembagi, kepala lepas dan lain – lain.
Gambar 3. Meja
Sumber: Lab. Teknologi Mekanik

4.      Lutut
Untuk menopang meja dan bagian – bagian yang berada yang berada di atasnya, seperti sadel dan meja.
Gambar 4. Lutut
Sumber: Lab. Teknologi Mekanik

5.      Pisau frais
Untuk menyayat benda kerja.
Gambar 5. Pisau Frais
Sumber: Lab. Teknologi Mekanik
6.      Arbor
Sebagai tempat pisau fris sekaligus meneruskan puturan mesin dari spindel ke pisau.
Gambar 6. Arbor
Sumber: Lab. Teknologi Mekanik

7.      Penopang arbor
Untuk menopang arbor.
Gambar 7. Penopang Arbor
Sumber: Lab. Teknologi Mekanik

8.      Roda tangan penggerak vertikal
Untuk menggerakkan meja arah vertikal.
Gambar 8. Roda Tangan Vertikal
Sumber: Lab. Teknologi Mekanik
9.      Roda tangan penggerak horizontal
Untuk menggerakkan meja arah horizontal.
Gambar 9. Roda Tangan Horizontal
Sumber: Lab. Teknologi Mekanik

10.  Roda tangan penggerak melintang
Untuk menggerakkan meja arah melintang.
Gambar 10. Roda Tangan Penggerak Melintang
Sumber: Lab. Teknologi Mekanik

11.  Skalar Utama
Skalar utama digunakan untuk menyalakan dan memutuskan aliran listrik ke mesin frais.
Gambar 11. Skalar Utama
Sumber: Lab. Teknologi Mekanik
12.  Control Box
Control box digunakan untuk mengatur kerja mesin frais secara otomatis.
                                       Gambar 12. Control Box
Sumber: Lab. Teknologi Mekanik

13.  Pengatur Kecepatan Spindel
Pengatur kecepatan spindel digunakan untuk mengatur kecepatan spindel yang memutar arbor.
Gambar 13. Pengatur Kecepatan Spindel
Sumber: Lab. Teknologi Mekanik

14.  Pengatur Kecepatan Hantaran Meja
Digunakan untuk mengatur kecepatan hantaran meja.
Gambar 14.Pengatur Kecepatan Hantaran Meja
Sumber: Lab. Teknologi Mekanik
15.  Tuas Penggerak Horisontal Otomatis
Adalah tuas yang berfungsi untuk menggerakkan meja arah horisontal secara otomatis.

Gambar 15.Tuas Penggerak Horisontal Otomatis
Sumber : Lab. Teknologi Mekanik



16.  Tuas Penggerak Melintang Otomatis.
      Adalah tuas yang berfungsi untuk mengaktifkan penggerak meja otmatis arah melintang.
      Penggerak horisontal dan melintang memiliki satu motor sebagai sumber tenaga sedangkan ,pada penggerak vertikal otomatis tdk memiliki tuas sebgai pengaturnya karena pengoperasian meja secara vertikal dapa kita lkukan dengan menggunakan kontrol box


Gambar 16. Tuas Penggerak Melintang Otomatis
Sumber : Lab.Teknologi Mekanik
            .Pada penggerak meja vertikal otomatis menggunakan satu motor karena beban kerjanya lebih besar dari penggerak otomatis lainnya.


C.    Jenis- Jenis Mesin Frais
1.      Mesin Frais Universal
Mesin ini adalah terutama sebuah mesin ruang perkakas yang di konstruksi untuk pekerjaan yang sangat teliti.Penampilannya mirip dengan mesin frais jenis datar.Perbedaan adalah bahwa meja kerjanya dilengkapi gerak ke empat yang memungkinkan meja untuk berputar horizontal.
Gambar 16. Mesin Frais Universal
Sumber: Akmalindra wordpress.com/mesinfrais

2.      Mesin Frais Vertikal
Mesin ini disebut demikian karena kedudukan yang vertikal dari spindel pemotong. Gerakan mejanya sama seperti pada mesin datar. Biasanya tidak ada gerakan yang di berikan kepada pemotong kecuali gerakkan berputar biasa.
Gambar 17. Mesin Frais Vertikal
Sumber: Akmalindra wordpress.com/mesinfrais
3.      Mesin Frais Jenis Bangku Tetap
Ini adalah mesin produksi dari konstruksi yang kasar.Bangkunya ini adalah benda cor yang kaku dan berat serta menyangga sebuah meja kerja yang hanya memiliki gerakan longitudinal. Penyetelan vertikal di berikan dalam kepala spindel dan suatu penyetelan lintang di buat dalam pena atau ram spindel.
Gambar 18. Mesin Frais Jenis Bangku Tetap
Sumber: Akmalindra wordpress.com/mesinfrais

4.      Mesin Frais Jenis Penyerut
Dinamakan jenis penyerut karena kemiripannya dengan penyerut.Benda di bawa pada meja panjang, yang hanya mempunyai gerakan longitudinal, dan di hantarkan terhadap pemotong putar pada kecepatan yang sesuai.
Gambar 19. Mesin Frais Pengerut
Sumber: Akmalindra wordpress.com/mesinfrais

5.      Mesin Serut Patograph
Mesin ini mendapatkan namanya dan sambungan patograf yang digunakan untuk memproduksi dari sebuah pola pada skala yang di perkecil atau di perbesar.
Gambar 20. Mesin Serut Patograph
Sumber: Akmalindra wordpress.com/mesinfrais

6.      Mesin Frais Meja Berputar
Mesin ini merupakan penyesuaian dari mesin frais vertikal untuk penggunaan yang agak di khususkan operasinya.Pergerakan meja pada mesin inin yaitu berputar.
Gambar 21. Mesin Frais Meja Berputar
Sumber: Akmalindra wordpress.com/mesinfrais


7.      Mesin Frais Planet
Digunakan untuk menfrais luar maupun dalam dari permukaan ulir pendek.Benda kerja di pegang stasioner dan semua gerakan ujung dilakukan untuk memotong kiri frais kanan dan frais dalam.

Gambar 22. Skema Pemotongan Mesin fris Planet
Sumber: Akmalindra wordpress.com/mesinfrais

8.      Mesin Frais Duplikasi
Produksi dari cetakan bentuk kasar untuk spatour atau panel dari mobil suatu jenis penggunaan dari mesin duplikasi, mesin ini memproduksi suku cadang tanpa merubah ukurannya.

Gambar 23. Mesin Frais Duplikasi
Sumber: Akmalindra wordpress.com/mesinfrais


9.      Mesin Frais Pemprofil
Mesin ini digunakan dalam pembuatan profil. Mesin ini merupakan penyesuaian dalam mesin frais vertikal. Mesin profil tangan ini gerakannya dipandu dengan menggerakan meja sehingga pena pemandu bersinggungan dengan suatu bentuk pola.
Gambar 24. Mesin Frais Pemprofil
Sumber: Akmalindra wordpress.com/mesinfrais
D.    Alat Bantu Dan Perlengkapan Pada Mesin Frais
1.      Arbor
Tempat memasang pisau pemotong pada setiap mesin. Sepanjang arbor dibuat alur pasak yang sama ukurannya dengan alur pasak yang terdapat pada ring pahat penjepit pahat sesuai dengan alur pasak yang terdapat pada paha frais.
Gambar 25. Arbor
Sumber: http//2.bp.blogspot.com




2.      Kepala Lepas
Pekerjaan yang dikerjakan pada mesin frais dapat diikat dengan dicekam seperti halnya pada mesin bubut.Kepala lepas dipakai sebagai penyangga benda kerja yang panjang mengebor dan meluaskan lubang.
Gambar 26. Kepala Lepas
Sumber: http//2.bp.blogspot.com

3.      Cutter
Cutter atau pisau frais adalah pisau pemotong yang berfungsi untuk memotong atau mengupas benda kerja.Cutter mempunyai bermacam-macam bentuk disesuaikan dengan kebutuhan.

Gambar 27. Cutter
Sumber: http//2.bp.blogspot.com


4.      Kepala Pembagi
Digunakan untuk membuat roda gigi segi beraturan.Alur yang digunakan kepala pembagi kebanyakan roda cacing yang terdapat pada kepala pembagi bergigi 40 dan poros cacing yang berulir tunggal sehingga untuk memutar satu putaran benda kerja memerlukan putaran engkol sebanyak 40 kali.
Gambar 28. Kepala Pembagi
Sumber: http//2.bp.blogspot.com

5.      Meja Putar
Berfungsi sebagai kepala pembaginya, dalam alat ini di buat alur T untuk menjepit benda kerja dengan bantuan baut lain. Meja ini digunakan untuk penyesuaian pengerjaan yang di khususkan.


Gambar 29. Meja Putar
Sumber: http//2.bp.blogspot.com


E.     Jenis Pengerjaan
1.      Menfrais Datar
Pengerjaan yang dilakukan untuk membuat datar permukaan benda kerja.
Gambar 30. Menfrais Datar
Sumber: Lab.Teknologi Mekanik
2.      Menfrais Sudut
Pengerjaan yang dilakukan untuk membentuk sudut dengan kemiringan tertentu pada benda kerja.
Gambar 31. Menfrais Sudut
Sumber: Lab.Teknologi Mekanik
3.      Menfrais Alur
Bentuk atau ukuran pisau frais yang digunakan untuk menfrais alur adalah tergantung dari bentuk alur itu, dalam hal ini kita dapat menggunakan segala alur.
                
Gambar 32. Menfrais Alur
Sumber: Lab.Teknologi Mekanik
4.      Menfrais Alur T
Menfrais alur T adalah pengerjaan dasar menfrais untuk membentuk alur T atau langkah pertamanya yaitu benda kerja di jalankan dengan alur kemudian alur T nya digunakan frais alur T. cara kerjanya alur T digunakan frais dengan menfrais alur.
Gambar 33. Menfrais Alur T
Sumber: Lab.Teknologi Mekanik

5.      Menfrais Ekor Burung
Pengerjaan datar menfrais untuk membentuk alur atau celah ekor burung.Langkah pertamanya yaitu membentuk alur biasa dengan menggunakan frais alur kemudian digunakan dengn frais ekor burung, arah pengerjaan berlawanan arah dengan lontarannya.
Gambar 34. Menfrais Ekor Burung
Sumber: Lab.Teknologi Mekanik



F.     Up Milling Dan Down Milling
1.      UP Milling
Up milling adalah proses penyayatan benda kerja yang dilakukan oleh pisau frais dimana pisau frais berputar dari bawah ke atas dan arah hantaran mejanya berlawanan arah dengan putaran pisau.

a.       Kelebihan
-          Pisau menyayat benda kerja mulai dari tipis ke tebal agar pisaunya lebih awet.
-          Geram – geram  yang terlempar ke bagian benda kerja yang belum di frais agar hasil lebih halus dan tidak memerlukan pengerjaan tambahan.
b.      Kekurangan
-          Akan menimbulkan getaran yang membuat kebisingan.
-          Hanya memproduksi dalam skala kecil.
-          Permukaan benda keras sehingga menurunkan kualitas produk.
Gambar 35. Up Milling
Sumber: http//teknik mesin industry.blogspot.com


2.      Down Milling
Down milling adalah proses penyerutan benda kerja yang dilakukan pisau frais dimana pisau bergerak dari atas ke bawah dan arah hantaran meja searah dengan arah putaran pisau.
a.       Kelebihan
-          Arah sayatan ke bawah dan adanya meja yang menekan serta lontaran yang searah menyebabkan getaran yang terjadi lebih kecil.
-          Getaran yang terjadi kecil agar gaya hantaran yang menahan diberikan lebih besar agar pengerjaan lebih cepat dan hasil produksi lebih besar.

b.      Kekurangan
-          Pisau sayat benda kerja dimulai dari tebal sampai tipis sehingga pisau kurang awet selain itu daya yang dibutuhkan besar.
-          Geram terlempar ke daerah benda kerja yang di suruh di frais sehingga hasilnya kasar dan menentukan pengerjaan tambahan.
Gambar 36. Down Milling
Sumber: http//teknik mesin industry.blogspot.com


G.    Nomenklatur Pisau Frais
1.      Sudut gerak radial : berfungsi untuk memotong dengan kecepatan tinggi
2.      Sudut pemotong    : berfungsi untuk memperoleh pahat yang lebih awet
3.      Sudut ruang bebas : berfungsi untuk sudut yang mencakup antaran tepi dan garis   singgung pada pemotong dari ujung gigi.
4.      Ruang bebas          : berfungsi untuk di gerinda di belakang tepinya agar lebar tepi tetap dalam batas yang cukup
Gambar 37. Nomenklatur Pisau Frais
Sumber: Amstead.B.H,dkk.1986.Teknologi Mekanik Jilid II.Jakarta:Erlangga



H.    Nomenklatur Roda Gigi
1.      Adendum dari roda gigi adalah jarak radial dari lingkaran jarak balik sampai diameter luas atau lingkaran addenda secara numeric adalah sama dengan nol.
2.      Muka dari gigi adalah permukaan yang terletak dari lingkaran jarak bagi dengan lingkaran addendum
3.      Dendum adalah jarak radial dari lingkaran jarak sampai lingkaran akar atau lingkaran dendum.
4.      Tebal gigi adalah tebal yang di ukur dari lingkaran jarak gigi.
5.      Sisi dari gigi adalah permukaan yang telah terletak diantara lingkaran jarak bagi dengan lingkaran akar.
6.      Ruang bebas adalah jarak sedikit yang di berikan sedemikian sehingga puncak dari gigi pasangnya tidak menyentuh tepi bagian bawah roda gigi.
Gambar 38. Nomenklatur Roda Gigi
Sumber: Amstead.B.H,dkk.1986.Teknologi Mekanik Jilid II.Jakarta:Erlangga
I.       Klasifikasi Roda Gigi
1.      Roda Gigi Lurus
Roda gigi yang paling sering digunakan oleh transmisi daya antara dua poros yang sejajar.Roda gigi semacam ini mempunyai elemen gigi yang sejajar dengan poros putar.
Gambar 39. Roda Gigi Lurus
Sumber: http//Surabaya.indonetwork.or.id
2.      Roda Gigi Heliks
Roda gigi ini dapat digunakan untuk membangun poros yang bersudut pada bidang yang sama atau berlainan.
Gambar 40. Roda Gigi Heliks
Sumber: http//Surabaya.indonetwork.or.id
3.      Roda Gigi Payung
Roda gigi payung digunakan untuk mentransmisikan gerak yang bersilang atau bersudut.
Gambar 41. Roda Gigi Payung
Sumber: http//Surabaya.indonetwork.or.id

4.      Roda Gigi Penyudut
Roda gigi penyudut adalah roda gigi paying yang dibuat dengan gigi lurus atau spiral jika porosnya saling tegak lurus dengan kedua roda gigi payung yang alurnya sama.
Gambar 42. Roda Gigi Penyudut
Sumber: http//Surabaya.indonetwork.or.id
5.      Roda Gigi Gelang
Roda gigi ini semula berbentuk gigi berpotongan pada pusat piringan dengan berpapasan secara baik dengan roda gigi yang sama jarak baginya sama roda gigi luar dengan gigi sebelah dalam.
Gambar 43. Roda Gigi Gelang
Sumber: http//Surabaya.indonetwork.or.id
6.      Roda Gigi Cacing
Roda gigi cacing digunakan kalau diinginkan reduksi kecepatan besar.Roda gigi penggerak yang kecil disebut ulir dan roda gigi yang digerakkan disebut roda ulirnya.
Gambar 44. Roda Gigi Cacing
Sumber: http//Surabaya.indonetwork.or.id
7.      Roda Gigi Hipold
Roda gigi hipold merupakan modifikasi yang menarik dan roda gigi payung. Memiliki poros yang saling tegak lurus, tetapi tidak berpotongan seperti pada roda gigi payung. Gigi yang tepat untuk roda gigi ini sulit dibangun, meskipun proses pembuatannya telah dikembangkan dan menghasilkan gigi yang memuaskan.
Gambar 45. Roda Gigi Hipold
Sumber: Contoh Laporan
8.      Roda Gigi Zerol
Roda gigi zerol mempunyai gigi melengkung tetapi mempunyai sudut hdisk nol. Roda gigi ini diproduksi pada mesin yang memotong pada payung spiral dan hipold.
Gambar 46. Roda Gigi Zerol
Sumber: Contoh Laporan





9.      Herringbone Gear
Gambar 47. Herringbone Gear
Sumber: Contoh Laporan

10.  Internal Gear
Gambar 48. Internal Gear
Sumber: Contoh Laporan

J.      Jenis – Jenis Pisau Frais
1.      Pisau Frais Sisi
Digunakan untuk mengfrais permukaan datar benda kerja dengan menggunakan mesin frais horizontal. Dalam pemakaiannya, pisau frais ini terdapat tiga tipe yaitu, tipe H untuk baja keras, tipe N untuk baja sedang (normal) dan tipe W untuk baja lunak.
Gambar 49. Pisau Frais Sisi
Sumber: http//img411.imagesack.com
2.      Pisau Frais Muka
Digunakan dua arah sisi pemotongan yaitu sisi muka dan sisi samping, pisau ini digunakan untuk memfrais permukaan datar dan tegak benda – benda kerja dengan mesin vertikal.
Gambar 50. Pisau Frain Muka
Sumber: http//img411.imagesack.com

3.      Pisau Frais Alur Sisi Dan Muka
Disebut juga dengan pisau frais celah (slotting cutter) gunanya untuk membuatkan alur/celah dengan menggunakan mesin frais vertikal.
Gambar 51. Pisau Frais Alur Sisi dan Muka
Sumber: http//img411.imagesack.com


4.      Pisau Frais Gergaji
Disebut juga dengan pisau belah, digunakan untuk membelah atau memotong benda kerja dan juga digunakan untuk membuaut alur.
Gambar 52. Pisau Frais Gergaji
Sumber: http//img411.imagesack.com

5.      Pisau Frais Pembentuk Roda Gigi
Digunakan untuk membentuk dan membuat roda gigi.Pisau ini terdapat dua jenis ukuran yaitu system modul (mm) dan system DP (inch).
                    
  Gambar 53. Pisau Frais Pembentuk Roda Gigi
Sumber: http//img411.imagesack.com



6.      Pisau Frais Sudut
Digunakan untuk membentuk sudut.Pisau ini terdiri dari dua macam yaitu pisau frais sudut tunggal dan pisau frais sudut ganda.
Gambar 54. Pisau Frais Sudut
Sumber: http//img411.imagesack.com
7.      Pisau Frais Gigi Sisipan
Dengan meningkatnya ukuran pemotongan adalah ekonomis untuk menyisipkan gigi – gigi yang terbuat dari bahan yang mahal ke bahan yang lebih rendah.
Gambar 55. Pisau Frais Gigi Sisipan
Sumber: http//img411.imagesack.com
8.      Pisau Frais Jari – Jari
Disebut juga dengan “end mill cutter”. Pisau frais ini digunakan untuk membuat alur pembesaran lubang dan pemakanan bertingkat.
Gambar 56. Pisau Frais Jari – Jari
Sumber: http//img411.imagesack.com
K.    Pengertian Dan Macam – Macam Pengindeksan
a.       Pengindeksan
Suatu metode pengaturan posisi plat indeks dan putaran spindel pada mesin frais. Fungsi pengindeksan yaitu untuk menentukan jumlah putaran yang harus dilakukan adalah poros engkol, untuk satu putaran penuh pada benda kerja.

b.      Macam – Macam Pengindeksan
1.      Pengindeksan Sederhana
Pengindeksan sederhana dicapai dengan memutar engkol sebesar benda yang diinginkan, sedangkan plat indeks di pasang dalam kedudukan tetap dengan perbandingan 40:1 maka satu kali putaran engkol membuat pusat benda 1/40 putaran atau dengan kata lain, bila benda di putar satu kali putaran maka ujung engkol di putar 40 putaran.
Rumus             : P =

Keterangan      : P = Banyaknya putaran
                           B = Banyaknya bagian yang dikerjakan


2.      Pengindeksan Langsung
Pengindeksan langsung dicapai dengan pengerjaan manual menggunakan plat indeks yang di pasangkan pada spindel benda kerja. Pada plat ini mempunyai 24 pembagian dan dihubungkan dengan sebuah pena penyalur sebanyak yang diperlukan dengan tangan.
Rumus pengindeksan langsung derajat :
P =
Rumus pengindeksan langsung dengan lubang :
P =

Keterangan      : P = Banyaknya putaran
                           B = Banyaknya bagian yang dikerjakan

3.      Pengindeksan diferensial
Pengindeksan diferensial pengindeksan digunakan sebanyak – banyaknya untuk benda yang berputar sebanyak yang tidak dapat diperoleh dari pengindeksan sederhana untuk keadaan seperti ini, maka pada plat indeks dapat dilepas kuncinya dan dihubungkan pada spindel atau roda gigi cacing.
Rumus :
P = (Z-Z’)
Keterangan :    I           = roda gigi tunggal
IK        = Roda gigi cacing
Z          = Jumlah roda gigi
Z’        = Faktor putaran yang mendekati jumlah                         roda gigi










L.     Fluida Pendingin
1.      Pengertian Fluida Pendingin
Pada segala proses pemakanan pahat terhadap benda kerja akan timbul panas akibat gesekan kalau suhu dan tekanan tidak di kendalikan maka pemakan permukaan logam cenderung untuk melekat yang berakibat pada rusaknya pahat / pisau.

2.      Macam-Macam Fluida Pendingin
Cairan pendingin yang biasa dipakai dalam proses permesinan dapat dikategorikan dalam empat jenis utama yaitu :
1.      Straight olis (minyak murni)
2.      Soluble oils
3.      Semisynthetic fluids (cairan semi sintetis)
4.      Synthetic fluids (cairan sintetis)
Minyak murni adalah minyak yang tidak dapat dielmusikan dan digunakan pada proses permesinan dalam bentuk sudah diencerkan. Minyak ini terdiri dari bahan minyak mineral dasar atau minyak bumi dan kadang mengandung pelumas yang lain seperti lemak, minyak tumbuhan dan ester.
Minyak sintetik tidak mengandung minyak bumi atau minyak mineral dan sebagai gantinya dibuat dari campuran organik dan anorganik alkaline bersama-sama dengan bahan penambah untuk penangkal korosi.
Soluble oil membentuk emulsi ketika dicampur dengan air. Konsentrat mengandung minyak mineral dasar dan pengemulsi untuk menstabilkan emulsi. Minyak ini digunakan dalam bentuk sudah diencerkan dan untuk kerja pelumas dan penghantaran panasnya bagus.
Cairan semi sintetik adalah kombinasi antara minyak sintetik (A) dan soluble oil (B) dan memiliki karakteristik kedua minyak pembentuknya. Harga dan unjuk kerja penghantaran panasnya terletak antara dua buah cairan pembentuknya tersebut.

3.      Fungsi dari fluida pendingin
-          Menurunkan suhu pahat
-          Membersihkan serpihan logam
-          Menurunkan daya yang diperlukan
-          Merupakan pelumas gesekan antara serpihan, pahat dan benda kerja

4.      Macam – Macam Fluida Pendingin
1.      Amina dan nitrit untuk mencegah karat
2.      Nitrat dan borat untuk menstabilkan nitrit
3.      Fosfat dan borat untuk melunakkan air
4.      Bahan sabun dan pembasah untuk pelumasan dan mengurangi tekanan permukaan
5.      Gabungan fosfor, chrom, dan belerang untuk pelumas kimia
6.      Chlorin untuk pelumas kimia
7.      Glikol untuk bahan pengaduk dan pembasah
8.      Garmida untuk mengendalikan pertumbuhan bakteri








M.   Perbedaan Roda Gigi Dan Pully
1.      Roda Gigi
Roda gigi adalah salah satu bentuk sistem transmisi yang mempunyai fungsi mentransmisikan gaya, membalikkan putaran, mereduksi atau menaikkan putaran/ kecepatan. Umumnya roda gigi berbentuk silindris, di mana di bagian tepi terdapat bentukan-bentukan yang menyerupai (mirip) gigi ( bergerigi ).
-          Kelebihan roda gigi
a.       Roda gigi tahan lama.
b.      Roda gigi tahan terhadap gesekan.
-          Kekurangan roda gigi
a.       Roda gigi memerlukan biaya yang besar.
b.      Roda gigi tidak bisa mentransmisikan daya dengan jarak jauh.
Gambar 57. Roda Gigi
Sumber: http//2.bp.blogspot.com



2.      Pully
Pully adalah salah satu elemen mesin yang berfungsi untuk mentransmisikan daya seperti halnya sprocket rantai dan roda gigi (Gambar 2.4).Puli pada umumnya dibuat dari besi cor kelabu FC 20 atau FC 30, dan adapula yang terbuat dari baja.

-          Kelebihan pully
a.       Permukaan pully yang rata
b.      Pully tidak memerlukan biaya yang besar
c.       Pully bisa mentransmisikan daya dengan jarak jauh

-          Kekurangan pully
a.       Pully cepat mengalami kerusakan, karena bahannya dari sabuk
Gambar 58.Pully
Sumber: http//2.bp.blogspot.com


N.    Profil, Material Dan Kelelahan Roda Gigi
1.      Jenis – Jenis Profil Pada Roda Gigi
a.       Profil Gigi Evolvente
Struktur gigi ini berbentuk melengkung cembung mengikuti pada evolvante. Jenis gigi ini strukturnya cukup sederhana, cara pembuatannya lebih mudah, tidak sangat presisi maupun teliti, harga dapat lebih murah, baik digunakan untuk roda gigi ganti.
Gambar 59. Profil Gigi Evolvente
Sumber: http//2.bp.blogspot.com

b.      Profil Gigi Sikluida (Eyeloide)
Struktur gigi melengkung cembung dan cekung mengikuti pola sikloida. Jenis gigi ini cukup baik karena presisi dan ketelitiannya baik dapat meneruskan gaya lebih besar dari jenis yang sepadan, juga dengan keausan yang cukup besar.
Gambar 60. Profil Gigi Sikluida
Sumber: http//2.bp.blogspot.com

c.       Profil Gigi Khusus
Misalnya bentuk busur lingkaran dan milling digunakan untuk transmisi daya yang besar dan khusus.
2.      Material Roda Gigi
a.       Baja Karbon (HC5 Dan 75)
Kandungan karbon berkisar dari 0,80-1,20 baja ini mempunyai kemampuan baik untuk dikeraskan dan dengan perlakuan panas yang sesuai, akan mencapai kekerasan sama tinggi dengan segala paduan kecepatan tinggi.

Gambar 61. Baja Karbon
Sumber: http://www.indonesianship.com/beritaisi.php?ID=1543

b.      Baja Kecepatan Tinggi (HSS)

Baja kecepatan tinggi mengandung paduan tinggi, mempunyai kemampuan dikeraskan sangat baik dan tetap mempertahankan tepi benda kerja sampai suhu sekitar 650 ̊ C.

Gambar 62.  Baja Kecepatan Tinggi
Sumber: http//2.bp.blogspot.com


c.       Paduan COR – Non Ferro
Sejumlah paduan, bukan besi terutama mengandung chrom, cobalt, dan wolfarm dengan presentase lebih rendah dari suatu elemen/lebih bentuk karbida seperti tantalium atau boron.
Gambar 63. Paduan COR-Non Ferro
Sumber: http//2.bp.blogspot.com

d.      Karbida
Kekerasan merah dari bahan pembakar karbida mengungguli bahan yang lain, karena dapat mempertahankan tepi benda kerja pada suhu di atas 200 ̊ C. sedangkan itu bahan buatan yang paling keras dan mempunyai kekuatan kompresif sangat tinggi, tetap sangat rapuh, ketahanan rendah terhadap kejutan.
Gambar 64. Karbida
Sumber: http://mtsox.wordpress.com/2009/01/17/karbit-atau-kalsium-karbida/



e.       Keramik
Serbuk aluminium oksid dengan bahan tambahan titanium, magnesium / chrom oksida, dicampurkan dengan pengikat dan diproses menjadi sisipan benda kerja metalurgi serbuk.
Gambar 65. Keramik
          Sumber: http//2.bp.blogspot.com

f.       Intan
Perkakas ini digunakan untuk melapisi roda gerinda untuk cetakan pencukkan kawat kecil dan dalam operasi menggerinda dan memoles.
Gambar 66. Intan




3.      Kelelahan Roda Gigi
a.       Abrasive
Abrasive adalah proses pengukiran dua buah benda yang mengakibatkan gesekan. Abrasive juga disebut erosi.


b.      Kimia
Kimia adalah ilmu yang mempelajari komposisi sifat zat materi hingga molekul serta perubahan.
c.       Adhesi
Adhesi adalah gaya tarik menarik antar molekul yang terjadi antara benda yang bersentuhan.
d.      Oksidasi
Oksidasi berarti dapat menerima oksigen.
e.       Difusi
Difusi adalah peristiwa berpindahnya sesuatu dalam pelarut dari bagian berkonsentrasi tinggi ke bagian yang rendah.
f.       Diformasi plastis
Di formasi plastis untuk pengerjaan dingin menghasilkan subsurface setelah grinding, laping, dan polusing.
g.      Keretakan
Keretakan adalah pemisahan akibat pemanasan, merupakan pemisahan yang biasa disebut pecah.






Rockwell Superficial Hardness Test Block
Hardness Scale
Part No:
Penetrator
Load
Ranges
Material
15N Scale
S15N10
N Diamond
15 Kg
All
Steel
30N Scale
S30N10
N Diamond
30 Kg
All
Steel
45N Scale
S45N10
N Diamond
45 Kg
All
Steel
15T Scale
S15T10
1/16" Ball
15 Kg
All
Brass
30T Scale
S30T10
1/16" Ball
30 Kg
All
Brass
45T Scale
S45T10
1/16" Ball
45 Kg
All
Brass
15W Scale
S15W10
1/8" Ball
15 Kg
All
Brass
30W Scale
S30W10
1/8" Ball
30 Kg
All
Brass
45W Scale
S45W10
1/8" Ball
45 Kg
All
Brass
15X Scale
S15X10
1/4" Ball
15 Kg
All
Brass
30X Scale
S30X10
1/4" Ball
30 Kg
All
Brass
45X Scale
S45X10
1/4" Ball
45 Kg
All
Brass
15Y Scale
S15Y10
1/2" Ball
15 Kg
All
Brass
30Y Scale
S30Y10
1/2" Ball
30 Kg
All
Brass
45Y Scale
S45Y10
1/2" Ball
45 Kg
All
Brass
Gambar.Tabel Kekerasan Material
Sumber :Google.com

O.    Perancangan Roda Gigi 32
1.      Menyiapkan benda kerja, perlengkapan dan alat bantu yang digunakan
2.      Memotong benda kerja sesuai dimensi yang diperlukan
3.      Menjepit benda kerja pada kepala pembagi atau ragum
4.      Mendekatkan benda kerja ke pahat sampai sedikit menyentuh
5.      Mengatur kecepatan putaran spindel
6.      Mengaktifkan mesin pada saklar utama
7.      Mengaktifkan hantaran meja dan pahat control box
8.      Karena jumlah roda gigi yang di buat 32 buah digunakan pengindeksan tersebit maka nilai yang diperoleh :
P= 1

P=1
P=1
yang artinya 1 putaran 4 jarak 32 lubang dengan nomor 32 setelah itu kita menetukan kedalaman pemotongan yang sesuai dengan yang diinginkan.
9.      Mengaktifkan otomatis hantaran horizontal
10.  Bila pengerjaan hamper mencapai dimensi yang di inginkan maka hantaran kasar diganti dengan hantaran lambat halus untuk penyelesaian agar permukaan benda kerja halus.
11.  Selalu mengukur dimensi material setiap pengerjaan agar tidak terjadi kesalahan pengukuran.
12.  Bila pengerjaan telah selesai jauhkan benda kerja dari pahat.
13.  Matika pahat pada control box dan mesin pada saklar utama.
14.  Melepas benda kerja dari penjepit lalu membersihkan geram – geram.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar