Selasa, 27 November 2012

Percobaan Heat Pump



Jenis-Jenis/ Klasifikasi Heat Pump
1.      Pompa kalor paket (package heat pump) dengan daur reversibel
Jenis ini mencakup unit-unit rumah tangga dan komersil berukuran kecil yang mampu memanaskan ruangan pada musim dingin dan mendinginkannya di musim panas. Udara merupakan bahan penting, banyak digunakan tetapi air sumur mempunyai prestasi kerja lebih baik karena suhunya sama sepanjang tahun, sedangkan udara dipengaruhi oleh suhu.
2.      Pompa kalor tidak terpusat
Sistem dapat memompa kalor dari zona-zona pembangunan yang membutuhkan pendinginan ke zona lain yang membutuhkan penghangatan. Unit-unit pompa kalor ini tersedia dalam bentuk yang disesuaikan dalam ruang kit pump dan ruangan-ruangan dengan peralatan kecil.
3.      Pompa kalor dengan kondensor berselubung ganda.
Suatu jenis pompa kalor yang bersumber dari dalam (internal Source Heat Pump) yang memompa kalor dan mempunyai kondensor berselubung ganda dimana pendinginan air untuk salah satu bundle dari air panas untuk zona luar mengalir melalui bundle lain.
4.      Pompa kalor industri
Penggunaan pompa kalor saat ini diarahkan pada pemanasan dan pendinginan bangunan. Salah satu contoh penggunaan pompa kalor industri adalah sebuah konsentrasi sari buah untuk melindungi rasa.

Penggunaan Heat Pump
1.      Digunakan sebagai pemanas dan pendinginan bangunan
2.      Digunakan untuk konsentrasi sari buah. Sari buah ini dibuat konsentrasinya pada suhu rendah untuk melindungi rasa.
3.      Digunakan pada sebuah pompa yang memompakan kalor dan kondensor ke pendidih ulang boiler.
4.      Digunakan untuk unit-unit rumah tangga dan komersil ukuran kecil yang mengalirkan udara poros pada musim dingin dan musim panas

DIAGRAM P-h


(Kpa)
 
 
(kj/kg)
 

Dengan garis jenuh sebagai rujukan, maka garis-garis suhu entropik dan volume spesifik konstan akan muncul pada diagram garis suhu konstan mendatar pada daerah campuran karena disini suhu tersebut harus cocok dengan besar daerah cairan bertekanan berada di sebelah kiri garis cairan jenuh dalam daerah ini, garis konstant secara praktis tegak karena titik suhu cairan bertekanan menentukan tekanan entalphi bukan tekanan menentukan entalphi cair-cair yang berada pada keadaan bawah dingin maka entalpi tersebut dibaca sebagai entalpi cairan jenuh. Pada saat itu waktu tekanan sebenarnya lebih tinggi dari tekanan jenuh tersebut.
Daerah dipanaskan lanjut akan berada di sebelah kanan garis uap jenuh pada daerah pemanasan lanjut. Gas tekanan tetap pertama kali akan sedikit turun ke arah kanan dan kemudian tegak lurus garis spesifik konstan akan miring ke atas ke arah kanan garis volume spesifik yang lebih tinggi akan ditentukan pada tekanan jenuh tersebut. Prestasi pompa kalor dinyatakan dengan faktor prestasi bila induk prestasi didefinisikan sebagai jumlah komoditi yang diinginkan dibagi dengan jumlah pengeluaran faktor prestasi :
Faktor prestasi =  Kalor yang dilepaskan
                             Kalor yang diperlukan
Sebenarnya semua sistem refrigerant adalah pompa kalor, karena sistem tersebut menyerap energi kalor pada tingkat suhu yang rendah dan membuangnya setingkat suhu yang tinggi akan tetapi diantara pemakaian sistem refrigerator telah dikembangkan suatu sistem yang memanfaatkan kalor yang dilepaskan di kondensor untuk pemanasan. Jadi tidak dibuang ke atmosfer. Ada kegunaan tertentu dimana pompa kalor melakukan pendinginan sekaligus pemanasan dalam waktu yang bersamaan ini adalah sesuatu keadaan yang menguntungkan.
( K )
 
Diagram T - s
( kj/kg K )
 
Ø  Proses 1-2; kompressi adiabatik. Pada proses ini merupakan kompressi entropik disepanjang isentropik. Disepanjang entropi konstan melalui uap jenuh hingga uap dipanaskan lanjut. Proses ini dikatakan kerja kompressor dimana pada jarak yang tidak jenuh dari kompressor aliran dengan perubahan energi kinetik dan potensial yang diabaikan karena dalam kompressi adiabatik perpindahan kalor bernilai nol. Perbedaan entalpi merupakan besaran negatif yang menunjukkan kerja diberikan pada sistem.
Ø  Proses 2-3, ekspansi isotermal. Pada proses ini merupakan pelepasan kalor yang merupakan perpindahan kalor dari refrigerant, ini berasal dari persamaan aliran energi yang mantap dimana energi kinetik, energi potensial dan kerja dikeluarkan untuk menahan kondensor dan untuk menghitung besarnya nilai cairan pendingin kondensor, perbedaan entalpi merupakan besaran negatif yang menunjukkan bahwa kalor yang dikeluarkan dari refrigerasi.
Ø  Proses 3-4, Ekspansi adiabatik. Pada proses ini merupakan proses yang berlangsung pada entalpi tetap karena tegak lurus pada bagian proses ini yang merupakan bagian entalpi konstan dari cairan jenuh menuju evaporate
Ø  Proses 4-1, Kompressi isothermal. Proses ini merupakan garis lurus mendatar karena aliran refrigerant melalui evaporator dianggap bertekanan konstan.


SIKLUS REFRIGERASI CARNOT
KATUP EKSPANSI
 
KOMPRESSOR
 
Kerja kompresor (kJ/kg) merupakan perubahan entalpi pada proses 1-2 dalam gambar di atas, atau hl-h2. Hubungan ini diturunkan dari persamaan aliran energi yang mantap (steady flow of energy)
h,+q=hz+W
Dengan perubahan energi kinetik dan potensial diabaikan, karena dalam kompresi adiabatik, perpindahan kalor q nilainya nol. Kerja W sama dengan hl-h2. Perbedaan entalpi merupakan besaran negatif yang menunjukkan bahwa kerja diberikan pada sistem. Walaupun kompresor tersebut dari jenis torak dimana alirannya terputus-putus. Tidak mantap, tetapi proses 1-2 masih menyatakan kerja kompresor. Pada jarak yang tidak jauh dari kompresor, aliran menjadi mulus dan mendekati mantap. Pengetahuan tentang kerja kompresor memang sangat diperlukan karena merupakan bagian biaya operasi sistem yang terbesar.
Pelepasan kalor dalam kJ/kg adalah perpindahan kalor dari refrigerant pada proses 2-3, yaitu h3-h2. Pengetahuan ini juga berasal dari persamaan aliran energi yang mantap dimana energi kinetik, energi potensial dan kerja dikeluarkan. Harga h3-h2 negatif menunjukkan bahwa kalor dikeluarkan dari refrigerant. Nilai pelepasan kalor diperlukan untuk menghitung besarnya aliran cairan pendingin kondensor.
Dampak refrigerasi dalam kJ/kg adalah kalor yang dipindahkan pada proses 4-1 atau hl-h4. Besarnya harga bagian ini sangat penting diketahui karena proses ini merupakan tujuan utama dari seluruh sistem.
Koefisien prestasi dari daur kompresi uap standar adalah dampak refrigerani dibagi dengan kerja kompresi.
Koefisien prestasi =
Kadang kala laju aliran volume dihitung pada seksi masuk kompresor atau titik keadaan 1. Laju aliran volume merupakan petunjuk kasar ukuran fisik kompresor. Semakin besar laju tersebut, semakin besar volume langkah kompresor dalam ukuran m3/s.
Daya untuk setiap kW refrigerasi merupakan kebalikan dari koefisien prestasi dan suatu sistem refrigerasi yang efisien akan memiliki nilai daya per kW refrigerasi yang rendah, tetapi koefisien prestasi yang tinggi.

Jenis-Jenis Refrigran

            Dasar pemilihan refrigran, karakteristik refrigran yang merupakan faktor yang dominan dalam pemilihan tersebut. Berikut ini adalah jenis-jenis refrigran dan penggunaannya.
a.       Udara
Penggunaan umum refrigran udara sebagai refrigran adalah di pesawat terbang, sistem udara yang ringan menjadi kompensasi bagi COP-nya yang rendah.
b.      Ammonia
Jenis ini digunakan pada instalasi suhu rendah pada industri besar. Banyak sistem ammonia yang baru, mulai yang digunakan pada setiap tahun.
c.       Karbondioksida
Refrigran ini kadang-kadang digunakan untuk pembekuan dengan cara sentuhan langsung dengan bahan makanan. Tekanan pengembunannya yang tinggi biasanya membatasi penggunaannya hanya pada bagian suhu yang rendah dalam sistem kaskada (Cascade), yang untuk bagian suhu tingginya digunakan refrigran lain.
d.      Refrigran 11
Bersama dengan refrigran 113, refrigran ini populer untuk sistem-sistem kompresor tunggal.
e.       Refrigran 12
Refrigran ini terutama digunakan dengan kompressor torak untuk melayani refrigerasi rumah tangga dan didalam pengkondisian udara kendaraan otomotif.
f.       Refrigran 22
Karena biaya kompressor dapat lebih murah jika menggunakan refrigran 22 dibandingkan dengan refrigran 12, maka refrigran ini telah banyak mengambil peranan refrigran 12 untuk keperluan pengkondisian udara.
g.      Refrigran 502
Refrigran ini adalah jenis refrigran yang terbaru, dengan sejumlah keuntungan seperti yang dimiliki refrigran 22, tetapi mempunyai kelebihan dari sifatnya terhadap minyak, dan suhu buang (discharge temperature) yang lebih rendah dibanding refrigran 22.

Jenis-Jenis Penggunaan Refrigran

Refrigran
Penggunaan
Jenis kompressor

R11
R12

R13
R113



R22



R114

R500


R502

Ammonia

Pendingin air sentrifugal
Penyegaran udara refrigasi dan pendingin.
Pendingin air sentrifugal ukuran besar
Refrigerasi temperatur yang sangat rendah
Penyegar udara, refrigerasi pada umumnya, pendingin beberapa unit refrigerasi unit temperatur rendah.
Pendingin air sentrifugal ukuran kecil
Penyegar udara, refrigerasi pada umumnya, pendingin beberapa unit refrigerasi unit temperatur rendah.
Pendingin air sentrifugal ukuran kecil
Pendingin kabin alat pengangkat
Pendingin air sentrifugal
Refrigerasi pada umumnya pendingin, misalnya : penyegar udara
Pendingin air sentrifugal temp. Rendah
Lemari pamer, unit temperatur rendah, refrigerasi dan pendinginan umumnya.
Unit pembuatan es, ruang dingin, pendingin larutan garam, peti es.

Sentrifugal
Torak, putar
Sentrifugal
Torak, putar
Sentrifugal


Sentrifugal
Sentrifugal



Torak, putar
Sentrifugal
Torak, putar

Sentrifugal
Torak, putar

Torak











JENIS-JENIS EVAPORATOR
Evaporator adalah penukar kalor yang memegang peranan penting di dalam siklus refrigerasi, yaitu mendinginkan media sekitarnya. Ada beberapa macam evaporator, sesuai dengan tujuan penggunaannya. Bentuknya pun berbeda-beda. Hal tersebut disebabkan karena media yang hendak didinginkan dapat berupa gas, cairan atau zat padat. Maka evaporator dapat dibagi dalam beberapa golongan, sesuai dengan keadaan refrigeran yang ada di dalamnya, yaitu ekspansi kering, jenis setengah basah, jenis basah, dan sistem pompa cairan.
Ø  Jenis ekspansi kering
Dalam jenis ekspansi kering, cairan refrigeran yang diekspansikan melalui katup ekspansi, pada waktu masuk ke dalam evaporator sudah dalam keadaan campuran cair dan uap, sehingga keluar dari evaporator dalam keadaan uap kering.
Oleh karena sebagian besar dari evaporator terisi oleh uap refrigeran, maka perpindahan kalor yang terjadi tidak begitu besar, jika dibandingkan dengan keadaan dimana evaporator terisi oleh refrigeran cair.
Akan tetapi, evaporator jenis ekspansi kering tidak memerlukan refrigeran dalam jumlah yang besar. Disamping itu, jumlah minyak pelumas yang tertinggal di dalam evaporator sangat kecil.
Jumlah refrigeran yang masuk ke dalam evaporator dapat diatur oleh katup ekspansi demikian rupa sehingga semua refrigeran meninggalkan evaporator dalam bentuk uap jenuh, dan bahkan dalam keadaan super-panas.
Ø  Jenis setengah basah
Evaporator jenis setengah basah adalah evaporator dengan kondisi refrigeran di antara evaporator jenis ekspansi kering dan jenis basah. Dalam evaporator jenis ini, selalu terdapat refrigeran cair dalam pipa penguapan. Oleh karena itu, laju perpindahan kalor di dalam evaporator jenis setengah basah lebih tinggi daripada yang dapat diperoleh pada jenis ekspansi kering, tetapi lebih rendah daripada yang diperoleh pada jenis basah.
Pada jenis ekspansi kering, refrigeran masuk dari bagian atas dari koil, sedangkan pada evaporator jenis setengah basah, refrigeran dimasukkan dari bagian bawah koil evaporator.
Ø  Jenis basah
Dalam evaporator jenis basah, sebagian besar dari evaporator terisi oleh cairan refrigeran. Proses penguapannya terjadi seperti pada ketel uap. Gelembung refrigeran yang terjadi karena pemanasan akan naik, pecah pada permukaan cairan atau terlepas dari permukaannya. Sebagian refrigeran kemudian masuk ke dalam akumulator yang memisahkan uap dari cairan. Maka refrigeran yang ada dalam bentuk uap sajalah yang masuk ke dalam kompressor. Bagian refrigeran cair yang dipisahkan ke dalam akumulator akan masuk kembali ke dalam evaporator, Bersama-sama dengan refrigeran (cair) yang berasal dari kondensor.
Jadi, tabung evaporator terisi oleh cairan refrigeran. Cairan refrigeran menyerap kalor dari fluida yang hendak didinginkan (air larutan garam, dan sebagainya), yang mengalir di dalam pipa. Uap refrigeran yang terjadi dikumpulkan di bagian atas dari evaporator sebelum masuk ke kompressor.
Tinggi permukaan cairan refrigerant yang ada di dalam evaporator diatur oleh katup pelampung, biasanya sedikit lebih tinggi dari setengah tinggi tabung. Jumlah refrigeran yang dimasukkan ke dalam tabung evaporator disesuaikan dengan beban pendinginan yang harus dilayani.

BEBERAPA KONSTRUKSI EVAPORATOR
Ø  Evaporator tabung dan koil
Seperti terlihat pada gambar di bawah, pada evaporator tabung dan koil terdapat koil pipa tunggal atau koil pipa ganda di dalam sebuah silinder. Refrigerant mengalir di dalam koil pipa untuk mendinginkan air atau larutan garam yang ada di bagian luar koil.

Evaporator tabung dan koil dapat dibuat dengan mudah sebab tidak memerlukan pelat pipa untuk memasang ujung dan pangkal pipa seperti yang terdapat pada kondensor tabung dan pipa. Namun evaporator jenis ini hanya dipakai pada mesin refrigerasi yang kecil, karena laju perpindahan kalornya sangat rendah.

Ø  Evaporator tabung dan pipa jenis ekspansi kering
Di dalam silinder dipasang pelat sekat yang berfungsi menunjang pipa refrigerant dan mengarahkan aliran cairan yang hendak didinginkan sehingga dapat mengalir tegak lurus pada pipa dengan kecepatan yang lebih tinggi. Dengan demikian, laju perpindahan kalornya makin baik karena kontak antara cairan yang hendak didinginkan dengan pipa refrigerant dapat dibuat lebih baik. Sedangkan refrigerant mengalir melalui 2 atau 4 saluran yang dibentuk dengan cara memasang sekat-sekat di dalam ruangan tertutup belakang dan tutup depan dari evaporator. Didalam evaporator, refrigeran menguap sempurna dan selanjutnya mengalir ke dalam kompresor.
Pemasukan refrigeran ke dalam evaporator diatur oleh katup ekspansi otomatik termostatik sehingga derajat super panas dari uap refrigeran keluar evaporator dapat dibuat konstan. Ciri-ciri evaporator tabung dan pipa jenis ekspansi kering adalah sebagai berikut:
a.       Jumlah refrigeran yang diperlukan tidak banyak.
b.      Pemasukan refrigeran dapat diatur dengan mudah dan cepat dengan menggunakan katup ekspansi otomatik termostatik sesuai dengan perubahan beban yang terjadi.
c.       Text Box:  Minyak pelumas dapat kembali ke kompresor dengan cepat karena refrigeran mengalir di dalam pipa dengan kecepatan tinggi (refrigeran tidak ada yang tertinggal di evaporator).
d.      Tahanan aliran pada air pendingin kecil.
e.       Pipa refrigeran jarang rusak karena pembekuan air. Jika ada, terjadi pada permukaan luar dari pipa refrigeran.
Kelemahan dari evaporator tabung dan pipa jenis ekspansi kering dibandingkan dengan evaporator jenis basah adalah karena kecepatan aliran air pendingin yang lebih rendah. Di samping itu, laju perpindahan kalornya lebih rendah karena refrigeran yang mengalir di dalam pipa ada dalam fasa uap. Kelemahan tersebut dapat diatasi dengan cara memasang sirip pada bagian dalam dari pipa refrigeran.
Ø  Koil dengan pendinginan udara
Koil dengan pendinginan udara seperti yang dipakai untuk mendinginkan udara pada penyegar udara terdiri dari koil pipa bersirip pada bagian luarnya. Ada 2 macam koil dengan pendinginan udara, yaitu jenis ekspansi langsung dan ekspansi tak langsung. Pada jenis ekspansi langsung, refrigeran divapkan secara langsung di dalam pipa evaporator; sedangkan pada jenis ekspansi tak langsung, udara didinginkan oleh refrigeran sekunder seperti air atau larutan garam yang mengalir melalui pipa tersebut. Sirip-sirip dipasang di bagian luar digunakan untuk memperbesar luas bidang perpindahan kalor yang berhubungan dengan udara karena konduktivitas termalnya kecil. Gambar di atas menunjukkan sebuah contoh pipa bersirip pelat.
Text Box:
Beberapa hal yang perlu diperhatikan pada evaporator jenis ekspansi langsung dengan pendinginan udara adalah:
  1. Kecepatan aliran udara melalui koil pendinginan adalah 2,0 sampai 3,0 m/detik atau rata-rata 2,5 m/detik.
  2. Untuk memperoleh efisiensi maksimal, aliran refrigeran hendaknya berlawanan dengan arah aliran udara pendingin.
  3. Dengan naiknya temperatur penguapan dan refrigeran, biaya operasi kompresor makin murah, koil memerlukan luas bidang perpindahan kalor yang lebih besar. Oleh karena itu, haruslah dicari kompromi yang sesuai antara kedua faktor di atas.
  4. Apabila udara mengalir melalui koil dengan kecepatan tinggi, misalnya lebih tinggi dari 2,5 m/detik, sebaiknya dipergunakan eliminator untuk mencegah tersemburnya air yang mengembun pada permukaan pipa. Jika tidak dapat dipergunakan eliminator, sebaiknya kecepatan udara tidak lebih besar daripada 2,5 m/detik.
  5. Sebaiknya digunakan koil pendingin yang panjang dan lebar, daripada yang pendek dan sempit untuk mengurangi biaya instalasi.

JENIS-JENIS KONDENSOR

a)       Kondensor tabung dan pipa horizontal
Kondensor tabung dan pipa banyak digunakan pada unit kondensor berukuran kecil sampai besar. Pada umumnya jenis kondensor ini digunakan pada ruangan yang tidak terlalu luas, sehingga biaya  operasional yang dibutuhkan tidak terlalu besar. 
b)       Kondensor tabung dan koil
Kondensor tabung dan koilk banyak digunakan untuk unit dengan freon sebagai refrigeran  berkapasitas relatif kecil, misalnya pada penyegar udara paket, pendingin udara dan sebagainya. Koil pipa pendingin biasanya dibuat dari tembaga, tanpa sirip atau dengan sirip (aerofin tube). Pipa tersebut mudah dibuat dan murah harganya. Pada kondensor tabung dan koil, air mengalir di dalam koil pipa pendingin. Endapan dan kerak yang terbentuk dalam pipa harus dibersihkan dengan menggunakan zat kimia (deterjen)












Ciri-ciri kondensor tabung dan koil adalah sebagai berikut:
1)      Harga murah
2)      Kompak karena posisinya yang vertikal dan mudah pemasangannya
3)      Boleh dikatakan tidak mungkin  mengganti pipa pendingin,sedangkan pembersihannya harus dilakukan dengan menggunakan deterjen
c)       Kondensor jenis pipa ganda
Kondensor pipa ganda merupakan susunan dari dua pipa koaksial, dimana refrigeran mengalir melalui saluran yang terbentuk antara pipa dalam dan pipa luar, dari atas ke bawah. Sedangkan air pendingin mengalir di dalam pipa dalam  dalam arah berlawanan dengan aliran refrigeran jadi, dari atas ke bawah


Kecepatan aliran di dalam pipa pendingin kira-kira antara 1 sampai 2 m/detik.sedangkan perbedaan antara temperatur air pendingin keluar dan masuk  pipa pendingin (kenaikan temperatur air penfingin di dalam kondensor) kira-kira 8 sampai 10 ºC. Laju perpindahan panas relatif besar.
d)      Kondensor pendinginan udara
Menggunakan media pendingin udara.
Seperti terlihat pada gambar, kondensor pendinginan udara terdiri dari koil pipa pendingin bersirip plat (pipa tembaga bersirip aluminium, atau tembaga dengan sirip tembaga. Udara pendingin  mengalir melalui  bidang pendingin kecepatan kira kira 2,5 m/detik15 - 20 ºC
















KATUP EKSPANSI


Katup ekspansi dipergunakan untuk mengexpansikan secara adiabatik cairan refrigeran yang bertekanan dan bertemperatur tinggi hingga mencapai tingkat keadaan tekanan dan temperatur renda, melaksanakan proses trotel atau proses expansi entalpi konstan. Selain itu juga mengatur pemsukan refrigeran sesuai dengan beban pendinginan yang harus dilayani..


Jenis-jenis:

·         Katup ekspansi otomatik termostatik
Berfungsi mengatur pembukaan katup, yaitu mengatur pemasukan refrigeran ke dalam evaporator, sesuai dengan beban pendinginan yang harus dilayani. Katup ini menggunakan sensor temperatur sehingga disebut otomatik termostatik.



















·         Katup ekspansi manual
Katup ekspansi  dengan trotel yang diatur secara manual, yaitu menggunakan katup jarum untuk  mengatur refrigeran masuk ke dalam evaporator.













·         Katup ekspansi tekanan konstan
Merupakan katup ekaspansPi dimana katup digerakkan oleh tekanan di dalan evaporator, untuk mempertahankan supaya tekanan  di dalam eveporator konstan













JENIS-JENIS KOMPRESOR

a.      Kompresor Torak
Kompresor torak pada dasarnya bekerja dengan peralatan yang sederhana. Kompresor torak terdiri atas sebuah piston yang bergerak kedepan dan kebelakang didalam suatu silinder yang memiliki katup isap dan katup buang ( Suction Valve dan Discharge Valve ).
Pada saat beroperasi, sejumlah volume udara tertentu diisap kedalam silinder. Udara tersebut ditekan menurut proses kompresi politropik untuk menaikkan tekanan dan temperaturnya. Udara yang tertekan ini disalurkan melalui katup berpegas kedalam reservoir. Bila tekanan silinder sedikit lebih tinggi dari tekanan sistem tersebut, pengeluaran udara berlangsung sampai torak mencapai titik mati atas. Setelah piston bergerak turun, terisap lagi sejumlah volume udara tertentu melalui katup isap (inlet).









Gambar. Kompresor torak tunggal satu tingkat (jenis pendinginan udara)

b.      Kompresor Sudu
Dua macam jenis kompresor sudu adalah jenis roller atau bersudu tunggal dan jenis sudu banyak. Kompresor sudu kebanyakan digunakan untuk lemari es, freezer dan pengkondisian udara rumah tangga, walaupun dapat juga digunakan sebagai kompresor boster (kompresor pembantu) pada bagian tekanan rendah sistem kompresi bertingkat yang besar. Pada jenis garis garis sumbu poros sama dengan garis sumbu silinder. Tetapi garis sumbu poros tersebut terletak secara eksentrik pada rotor, sehingga bila rotor tersebut diputar akan menyentuh dinding silinder. Kompresor jenis ini mempunyai satu pembagi yang diberi pegas untuk memisahkan rongga isap dan rongga buang.
Pada kompresor yang bersudu banyak, rotor beredar terhadap garis sumbunya sendiri, tetapi garis sumbu silinder dan rotor tidak bersamaan. Disini mempunyai dua atau lebih sudu geser yang selalu menyentuh silinder dengan gaya sentrifugal

c.       Kompresor Hermetik
Suatu kompresor yang porosnya panjang hingga keluar rumah kompresor untuk dapat disambungkan dengan motor, disebut kompresor jenis terbuka (open type compressor). Tempat keluar poros pada rumah-rumah kompresor harus dipasang satu perapat (seal). Agar dapat dicegah kebocoran gas refrigerant atau masuknya udara dari luar ketika tekanan dalam rumah kompresor lebih rendah dari tekanan atmosfir. Untuk menghindari kebocoran tersebut maka motor dan kompresor dimasukkan bersama-sama kedalam rumah kompresor. Teknik-teknik penyekatan yang telah ditingkatkan untuk pelistrikan motor untuk tetap bekerja. Walaupun jaringan listriknya bersentuhan langsung dengan refrigerant. Dalam banyak rancangan, gas isap yang ingin dilewatkan melalui motor agar motor tersebut tetap dingin. Hampir semua kombinasi motor kompresor kecil yang digunakan untuk kulkas, Freezer dan sistem pengkondisian udara rumah tinggal dari jenis hermetic










d.      Kompresor sekrup/ulir putar (Rotari screw compressor)
Kompresor sekrup terdiri dari dua rotor yaitu rotor jantan dan rotor betina. Uap refrigerant memasuki satu ujung kompresor (di puncak) dan meninggalkan kompresor dari ujung yang lain (di bawah). Pada posisi isap, terbentuk ruang hampa sehingga uap mengalir ke dalamnya. Sesaat sebelum uap interlobe tersebut meninggalkan lubang pemasukan, rongga tersebut telah dipenuhi oleh gas. Bila putaran terus berlanjut, gas yang terkurung digerakkan mengelilingi rumah kompresor. Pada putaran selanjutnya terjadi penangkapan kuping rotor jantan oleh lekuk rotor betina, sehingga memperkecil volume rongga dan menekan gas tersebut. Pada saat tertentu, dalam proses kompresi katup buang terbuka, sehingga dengan penangkapan kuping lebih lanjut, gas yang tertekan keluar melalui katup buang tersebut.
e.       Kompresor Sentrifugal
Kompresor sentrifugal melayani sistem refrigrasi yang berkapasitas antara 200 hingga 10000 KW. Konstruksi kompresor sentrifugal sama dengan pompa sentrifugal. Fluida memasuki mata impeller yang berputar dan kemudian dilemparkan kearah lingkaran luar impeller dengan gaya sentrifugal. Sudu-sudu impeller meninggalkan putaran gas tersebut dan membangkitkan tekanan. Dari impeller ini gas mengalir dari sudu-sudu penghambur atau keruang spiral (volute), dimana sejumlah energi kinetik diubah menjadi tekanan. Kompresor sentrifugal dapat dibuat dengan satu roda bila diinginkan pebandingan tekanan yang rendah. Walaupun mesin-mesin bertingkat ganda, kompresor setrifugal bekerja dengan kompresi adiabatik, dengan efesiensi antara 70 % sampai 80%.























GAMBAR INSTALASI HEAT PUMP
























































X. PEMBAHASAN

Pembahasan Umum

Pengaruh Beban Pendingin Pada Sistem Refrigerasi.

Beban pendingin merupakan jumlah kalor yang dipindahkan oleh system pengkondisian udara.Beban pendingin terdiri atas panas yang berasal dari ruang dan tambahan panas.Tambahan panas adalah jumlah panas yang setiap saat yang masuk kedalam ruang secara radiasi maupun melalui dinding akibat perbedaan temperature.Sedangkan sistem refrigerasi merupakan suatu system yang menggunakan refrigerant sebagai fluida kerja untuk memindahkam kalor baik dari temperatur rendah maupun temperatur tinggi ke suatu lokasi lain yang dikondisikan. Pengaruh beban pendingin terhadap system refrigerasi dapat dilihat secara seksama pada siklus ideal.
P(KPa)





                                   Cair    uap
                                                                                       H(kj/kg)
*      Bila beban pendingin yang di berikan sesuai,maka kalor yang diserap oleh refrigerant di dalam evaporator akan sesuai (imbang) sampai pada garis jenuh dan menjadi uap dan kemudian di kompressikan (kompresi adiabatic) dari uap jenuh menuju tekanan kondensor.Pada kondensor terjadi pelepasan kalor udara dingin melalui suatu saluran dengan bantam FAN,menyebabkan penurunan panas lanjut dan pengembunan refrigerant.Udara dingin  tersebut melewati kondensor sehingga terjadi perpindahan kalor dari kondensor ke udara dingin tersebut.Udara dingin tersebut yang telah menerimah kalor,temperaturnya meningkat (panas) ,udara panas tersebut di alirkan ke lokasi atau daerah yang dikondisikan.
*      Lain halnya,bila beban pendingin besar,maka penyerapan kalor yang terjadi oleh refrigerant  di dalm evaporator juga akan besar,akibatnya penguapan yang terjadi melewati garis jenuh dan kamudian di kompresikan ke kondensor,pada kondensor terjadi pelepasan kalor refersibel pada tekanan konsrant menyebabkan penurnan panas lanjut dan pengembunan refrigerant.Jadi dapat di simpulkan bahwa bila beban pendinginnya besar,maka kalor yang diserap juga besar sehingga prestasi dari mesin (system refrigerasi) akan meningkat.
                  P(KPa)
           











                                                                                                       H (kj/kg)

*      Bila beban pendinginnya rendah,maka penyerapan kalor yang terjadi oleh refrigerant di dalam evaporator akan rendah pula sehingga penguapan yang terjadi  lebih sedikit bahkan tidak sampai pada garis jenuh dan masih mengandung air,sehingga apabila di kompresikan ke kondensor maka air yang belum menjadi uap juga akan ikut terkompresi ke kondensor yang dapat menyebabkan terjadinya kerusakan pada system.Jadi bila beban pendingin rendah,maka tidak menutp kemungkinan terjadi kerusakan akibat penguapan yang tidak sempurna pada evaporator yang dilakukan oleh refrigerant.

             P(KPa)     










                                                                                     H (kj/kg)

Pembahasan Khusus

Mi (L/menit)
T3          (K)
1,4
52
1.6
47
1.8
45
2
44
2,2
44
2,4
42
2,6
42
2,8
41
*      Mi vs T3
Dari tabel hasil perhitungan dan grafik terlihat bahwa antara laju aliran debit air (Mi) dan temperatur air sebelum evaporator (T3) mempunyai hubungan yang berbanding terbalik atau semakin besar laju aliran debit air maka semakin kecil temperatur air sebelum evaporator. Pada prinsipnya hal ini sama dengan prinsip gesekan yang berlaku secara umum. Jika laju aliran yang melewati heater besar maka panas yang akan diserap oleh aliran tersebut akan sedikit akibat adanya gesekan yang kecil antara fluida yang mengalir dengan koil pemanas sehingga temperatur yang diukur pada saat sebelum memasuki evaporator (T3) akan kecil. Hal ini juga dipengaruhi karena reservoir  yang digunakan cuma satu sehingga air yang keluar  telah diserap panasnya oleh evaporator temperaturnya turun  dan akan masuk kembali kedalam saluran.

*      Mi vs Q6
Mi (L/menit)
Q6         (kW)
1,4
31,3678
1.6
35,3665
1.8
39,5693
2
43,8447
2,2
48,2291
2,4
52,3223
2,6
56,6825
2,8
60,8726

Mi adalah debit air yang mengalir yang dipanaskan oleh inersia heater. Sedangkan Q6 adalah kalor air sirkulasi masuk sistem.
Pada grafik hubungan antara Mi dan Q6 ditunjukkan bahwa hubungannya sebagai suatu garis linier, yaitu semakin besar Mi maka semakin besar pula Q6. Hal ini dikarenakan apabila semakin besar debit air yang mengalir, semakin banyak pula kalor yang dipindahkan dari inersia heater ke air. Sehingga kalor yang dipindahkan dari air ke evaporator juga besar yang menimbulkan naiknya kalor sirkulasi air pendingin.
Temperatur pada air yang mengalir melewati inersion heater akan cenderung meningkat, karena air yang dipanaskan selama air bersirkulasi. Air cenderung lama dalam mentransfer panas yang diterimanya, sehingga temperatur di sekitar pintu masuk air ke evaporator cenderung mengalami peningkatan. Karena pemanasan yang menerus oleh heater maka air yang masuk dan terukur akan cenderung meningkat.

v  Mi vs T7
Mi (L/menit)
T7         (K)
1,4
  20
1.6
22
1.8
22
2
22
2,2
42
2,4
23
2,6
41
2,8
41
Mi adalah debit air yang mengalir yang dipanaskan oleh inersia heater. Sedangkan T7 adalah temperatur refrigeran setelah evaporator.
Semakin besar debit air yang mengalir, semakin banyak kalor yang berpindah dari inersion heater ke air. Sehingga kalor yang diserap oleh evaporator menjadi semakin besar karena dalam air banyak terkandung kalor hasil pemanasan oleh inersion heater. Temperatur refrigeran menjadi naik karena semakin banyaknya kalor yang diserap oleh evaporator.
Semakin besar debit air maka temperatur T7 cenderung meningkat. Tetapi pada debit yang tinggi, temperatur refrigeran setelah evaporator menurun. Hal ini karena kemampuan heater memanaskan air berkurang pada debit yang semakin tinggi. Sehingga kalor yang dibawa oleh air ke evaporator menjadi rendah. Kalor yang diserap refrigeran pun akan menjadi semakin rendah pada debit air yang semakin tinggi.











IX. PENUTUP

Kesimpulan

Pompa kalor adalah suatu sistem yang memanfaatkan kalor yang dilepaskan kondensor untuk pemanasan.
Komponen utama dari heat pump :
Ø  Evaporator            : Menyerap kalor dari lingkungan.
Ø  Kompressor           : Menaikkan tekanan dan temperatur refrigeran.
Ø  Kondensor                        : Melepaskan kalor.
Ø  Katup Ekspansi     : Menurunkan tekanan dan temperatur refrigeran.
Semakin besar penambahan debit aliran air maka kalor yang dilepaskan oleh kondensor akan semakin besar sehingga koefissien prestasi kerja (COP) yang dihasilkan oleh sistem akan semakin besar sedangkan kalor yang tidak dilepaskan oleh kondensor semakin kecil.
Besarnya energi yang terbuang selama pengujian, yang maksimal terjadi pada debit aliran 2,6 L/menit.
Efek pemanasan dipengaruhi oleh koefisien prestasi kerja yang ada pada sistem.

Saran

Alat-alat yang tidak berfungsi dengan baik agar sekiranya di perbaiki atau diganti dengan yang baru demi kelancaran praktikum.









Syarat-Syarat Refrigerant
Refrigeran (bahan pendingin) yang baik harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut :
1.   Tidak beracun,tidak berbau dalam semua keadaan
2.   Tidak dapat terbakar atau meledak sendiri,juga bila bercampur dengan udara,minyak,dan sebagainya.
3.   Tidak mempnyai daya korosi terhadap logam yang dipakai pada sistem AC.
4.   Dapat bercampr dengan minyak kompresor,tetapi tidak merusak atau mempengaruhi minyak kompressor.
5.   Mempunyai struktur kimia yang stabil,tidak boleh terurai setiap kali di mampatkan,diembunkan ,dan di uapkan.
6.   Mempunyai suhu penguapan atau suhu didih yang rendah.
7.   Mempunyai tekanan pengembunan atau kondensasai yang rendah..
8.   Mempunyai tekanan penguapan yang sedikit lebih tinggi dari 1 Atm,sehingga apabila terjadi kebocoran,udara luar tidak dapat masuk ke dalam sistem.
9.   Mempunyai panas laten penguapan yang besar.
10. Bila terjadi kebocoran mudah untuk di deteksi.
11. Harganya tidak mahal.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar