Selasa, 27 November 2012

Pendinginan Udara Atmosfer



IV.3. Teori Dasar
A.     Pengertian Pendinginan Udara Atmosfer dan Aplikasinya
Pendinginan udara atmosfer adalah suatu percobaan yang dilakukan di MPAD yang bertujuan untuk mengetahui keadaan sampel termodianamika dari siklus pendingin dari percobaan pendinginan udara atmosfer.Aplikasi dan pendinginan udara atmosfer dapat kita lihat pada ac (air conditioner).
Description: http://t0.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcSAIk11RF1Y9o5x8phjFSrBgaUsgQd9DNwNdEgsS1269k6cqAyYa33aG_Kh
Gambar 30 : Siklus AC
Sistem dan mekanisme AC sendiri banyak dikembangkan oleh para ahli, dan setiap perusahaan produsennya menawarkan berbagai keunggulan dalam setiap sistem yang dipakai.Keunggulan yang ditawarkan biasanya dalam hal pengoperasian dan energi yang digunakan baik sistem yang di luar ruangan (outdoor) juga sistem di dalam ruang (indoor). Secara garis besar prinsip kerja air conditioner adalah sebagai berikut:
1.Udara di dalam ruangan dihisap oleh kipas sentrifugal yang ada dalam evaporator dan udara bersentuhan dengan pipa coil yang berisi cairan refrigerant. Dalam hal ini refrigerant akan menyerap panas udara sehingga udara menjadi dingin dan refrigerant akan menguap dan dikumpulkan dalam penampung uap.
2.Tekanan uap yang berasal dari evaporator disirkulasikan menuju kondensor, selama proses kompresi berlangsung, temperatur dan tekanan uap refrigerant menjadi naik dan ditekan masuk ke dalam kondensor.
3.Untuk menurunkan tekanan cairan refrigerant yang bertekanan tinggi digunakan katup ekspansi untuk mengatur laju aliran refrigerant yang masuk dalam evaporator.
4.Pada saat udara keluar dari condensor udara menjadi panas. Uap refrigerant memberikan panas kepada udara pendingin dalam condensor menjadi embun pada pipa kapiler.Dalam mengeluarkan panas pada condensor, dibantu oleh kipas propeller.
5.Pada sirkulasi udara dingin terus-menerus dalam ruangan, maka perlu adanya thermostat untuk mengatur suhu dalam ruangan atau sesuai dengan keinginan.
6.Udara dalam ruang menjadi lebih dingin dibanding diluar ruangan sebab udara di dalam ruangan dihisap oleh sentrifugal yang terdapat pada evaporator kemudian terjadi udara bersentuhan dengan pipa/coill evaporator yang didalamnya terdapat gas pendingin (freon). Di sini terjadi perpindahan panas sehingga suhu udara dalam ruangan relatif dingin dari sebelumnya.
7.Suhu di luar ruangan lebih panas dibanding di dalam ruangan, sebab udara yang di dalam ruangan yang dihisap oleh kipas sentrifugal dan bersentuhan dengan evaporator, serta dibantu dengan komponen AC lainnya, kemudian udara dalam ruangan dikeluarkan oleh kipas udara kondensor. Dalam hal ini udara di luar ruangan dapat dihisap oleh kipas sentrifugal dan masuknya udara melalui kisi-kisi yang terdapat pada AC.
8.Gas refrigerant bersuhu tinggi saat akhir kompresi di condensor dengan mudah dicairkan dengan udara pendingin pada sistem air cooled atau uap refrigerant menyerap panas udara pendingin dalam condensor sehingga mengembun dan menjadi cairan di luar pipa evaporator.
9.Karena air atau udara pendingin menyerap panas dari refrigerant, maka air atau udara tersebut menjadi panas pada waktu keluar dari kondensor. Uap refrigerant yang sudah menjadi cair ini, kemudian dialirkan ke dalam pipa evaporator melalui katup ekspansi. Kejadian ini akan berulang kembali seperti di atas.


B.     Jenis-Jenis Perpindahan Panas
Berikut adalah jenis-jenis perpindahan panas :
1.      Konduksi
Jika sebuah logam yang salah satu ujungnya dipanaskandalam selang waktu tertenu, ujung lainnya pun akan terasa panas. Hal ini menunjukkan bahwa pada batang logam tersebut terjadi aliran atau perpindahan kalor dari bagian logam yang bersuhu tinggi ke bagian logam yang bersuhu rendah. Perpindahan kalor pada logam yang tidak diikuti perpindahan massa ini disebut dengan perpindahan kalor secara konduksi. Jadi konduksi adalah perpindahan kalor melalui zat perantara dn selama terjadi perpindahan kalor, tidak disertai dengan perpindahan partikel-partikel zat perantaranya.
Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjjeBebpVnGyhohsOUCbQDIDzb92YCJQPLhrXTQ6v4yi0ysCa2Y9402Cc2-kyA_ZtbYvidmPE891sO9RFAczVAIvKIGkgTGUe93sSSjB_mnJzYVe4k4NxV7cCs2VVyZLLz6N_o3GadG3w/s400/pic3.bmp
Gambar 31 : Konduksi
Perpindahan kalor di dalam zat padat dapat dijelaskan dengan teori atom. Atom atom dalam zat padat yang dipanaskan akan bergetar dengan kuat. Atom atom yang bergetar akan memindahkan sebagian energinya kepada atom atom tetangga terdekat yang ditumbuknya. Kemudian atom tetangga yang ditumbuk dan mendapatkan kalor ini akan ikut bergetar dan menumbuk atom tetangga lainnya, demikian seterusnya sehingga terjadi perpindahan kalor dalam zat padat.
Syarat terjadinya konduksi kalor suatu benda adalah adanya perbedaan suhu antar dua tempat pada benda tersebut. Kalor akan berpindah dari tempat bersuhu tinggi ke tempat bersuhu rendah. Jika suhu kedua tempat tersebut menjadi sama, maka rambatan kalor pun akan terhenti.
Berdasarkan kemampuan suatu zat menghantarkan kalor secara konduksi, zat dapat digolongkan menjadi dua golongan, yaitu konduktor dan isolator.Konduktor adalah zat yang dapat menghantarkan kalor dengan baik, sedangkan isolator adalah kebalikannya, yaitu zata yang sukar menghantarkan kalor.Dari hasil percobaan diperoleh bahwa perpindahan kalor secara konduksi bergantung pada jenis logam, luas penampang penghantar kalor, perbedaan suhu antar ujung-ujung logam, serta panjang penghantar yang dilalui oleh kalor tersebut. Bersarnya perpindahan kalor secara konduksi tiap satu satuan waktu dinyatakan dengan persamaan berikut
2.      Konveksi
Pada saat anda memanaskan air di kompor menggunakan sebuah panci, akan terjadi perambatan kalor dari air yang ada di dasar panci ke permukaan secara konveksi. Berdasarkan hasil pengamatan, perpindahan kalor seperti ini terjadi pada zat yang mengalir, seperti pada zat cair dan gas. Perpindahan kalor secara konveksi berbeda dengan perpindahan kalor secara konduksi, di mana pada peristiwa konveksi terjadi gerakan massa atau gerakan partikel partikel zat perantara, sedangkan pada peristiwa konduksi, hal ini tidak terjadi.
Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiouxlDJh1vkJ7pPB52vLyc0Pg17iK1j7a3n_mpfiTBwwA4dRppXHqAIASR63v5EiWqW4smLe2UaBB9_mKmvQ9NQhyQzmxz-lJJaEEfimMKYijI5Q6uv49FKolPCuO_AADtXDOIOP7kqQ/s1600/pic5.bmp
Gambar 32 : Konveksi pada pemanasan air
Sumber :http://yellow-star-on-the- sky.blogspot.com/2009_09_01
Perpindahan tersebut terjadi kerena adanya perbedaan massa jenis. Akibat panas, massa jenis zat di bagian bawah (yang lebih dekat dengan sumber panas) akan berkurang, sehingga akan lebih ringan daripada zat yang ada di atasnya. Hal ini yang menyebabkan zat ringan tersebut bergerak ke atas, sedangkan zat yang lebih berat akan bergerak ke bawah. Demikian seterusnya, sehingga air dalam panci akan berputar terus naik dan turun.
Dari permasalahan konveksi ini akan didapat bahwa rambatan kalor secara konveksi bergantung pada koefisien konveksi termal zat yang memindahkan kalor, luas permukaan perpindahan kalor, serta beda suhu antara tempat kalor dialirkan dengan tempat pembuangan kalor. Secara matematis, dapat dinyatakan dengan persamaan berikut
H = h .A . ∆T ; dimana
H = kalor yang merambat tiap satu satuan waktu (J)
h  = koefisien konveksi thermal (Jº)
A = luas penampang ()
∆T = perbedaan suhu (ºC)
3.      Radiasi
Perpindahanpanassecararadiasiadalahpancaran yang berbentukgelombangelektromagnetikdarisemuapermukaanbendapanaskebendadinginmelaluisuatu media udaraataupunhampaudara.
Description: http://www.mediabali.net/fisika_hypermedia/radiasi_kalor.png
Gambar 33 : Perpindahan panas secara radiasi
Pada radiasi, kalor atau energi merambat tanpa membutuhkan zat perantara, berbeda halnya dengan konduksi atau konveksi yang selalu membutuhkan medium.
Sebenarnya setiap benda memancarkan dan menyerap energi radiasi.Benda panas ada yang berpijar dan ada juga yang tidak berpijar.Kedua benda tersebut memencarkan/meradiasikan energi kalor dalam bentuk gelombang elektromagnetik dengan berbagai panjang gelombang.
Yosef Stefan menemukan bahwa laju rambat kalor secara radiasi tiap satu satuan luas permukaan benda begantung pada sifat dan suhu permukaan benda.Benda yang mengkilap lebih sukar memencarkan kalor daripada benda yang hitan dan kusam.Keadaan tersebut juga berlaku untuk benda yang menyerap kalor.Benda yang permukaannnya mengkilap lebih sukar menyerap kalor daripada benda yang permukaannnya hitam dan kusam.Jadi dspst dikstsksn bahwa benda hitam dan kusam merupakan pemancar dan penyerap kalor yang baik.
Laju pancaran kalor per satuan luas yang dipancarkan oleh sebuah benda bersuhu T kelvin memenuhi persamaan berikut :
P = e .σ . ; dimana
P = laju rambatan kalor persatuan luas (J)
e = koefisien emisivitas
σ = tetapan Stefan-Boltzman ()
T = suhu mutlak permukaan benda (Kelvin)

C.    Hal-Hal yang Mempengaruhi Terjadinya Perpindahan Panas
Adapun hal-hal yang mempengaruhi terjadinya perpindahan panas adalah :
1.      Luas permukaan penampang
Luas peampang sangat berpengaruh terhadap proses perpindahan panas. Semakin luas permukaan penampang maka proses perpindahan panasnya membutuhkan waktu yang relative lama dibandingkan dengan luas permukaan penampang yang kecil.

2.      Beda temperatur
Semakin besar perbedaan tenperatur dari suatu sistem, maka proses perpindahan panasnya akan berlangsung dengan cepat dibandingkan jika perbedaan tmperatur rendah.

3.      Konduktifitas thermal dari Material
Material yang dilewati panas juga sangat menentukan laju perpindahan panas.Semakin besar konduktivitas thermal suatu material maka laju perpindahan panasnya semakin lambat. Sedangkan pada material yang lunak laju perpindahan panasnya akan berlangsung dengan cepat.

D.    AC (Air Conditioner)
AC merupakan alat pendingin udara yang dewasa ini dapat kita temui hampir di semua ruangan, baik itu kantor atau rumah. Sistem dan mekanisme AC sendiri banyak dikembangkan oleh para ahli, dan setiap perusahaan produsennya menawarkan berbagai keunggulan dalam setiap sistem yang dipakai.Keunggulan yang ditawarkan biasanya dalam hal pengoperasian dan energi yang digunakan baik sistem yang di luar ruangan (outdoor) juga sistem di dalam ruang (indoor).
Adapun bagian-bagian dari ac adalah:
1. Kompresor.
Kompresor merupakan unit tenaga dalam sistem AC. Kompresor akan memompa gas refrigerant dibawah tekanan dan panas yang tinggi pada sisi tekanan tinggi dari sistem dan menghisap gas bertekanan rendah pada sisi intake (sisi tekanan rendah).
Description: http://m-edukasi.net/online/2008/sistemac/images/kompresor.jpg
Gambar34 : Kompresor
Ada 3 kerja yang dilakukan oleh kompresor yaitu :
a.         Fungsi penghisap : proses ini membuat cairan refrigerant dari evaporator dikondensasi dalam temperatur yang rendah ketika tekanan refrigerant dinaikkan.
b.        Fungsi penekanan : proses ini membuat gas refrigerant dapat ditekan sehingga membuat temperatur dan tekanannya tinggi lalu disalurkan ke kondensor, dan dikabutkan pada temperatur yang tinggi.
c.         Fungsi pemompaan: proses ini dapat dioperasikan secara kontinyu dengan mensirkulasikan refrigerant berdasarkan hisapan dan kompresi.
2. Kopling magnet (Magnetic Clutch).
Upaya hubungan kompresor dengan motor penggeraknya dapat diputuskan dan dihubungkan (pada saat AC dihidupkan dan dimatikan), maka kita perlukan sebuah kopling magnet yang dipasang pada poros kompresor, bersama roda puli.
Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhZoibR5E2ouWeLrDFZsLgZ9Vs-tcIxl1c4AGNviJcEwdGSxOIfdJeEDwl20SouVw0A_-f6cuRB1Z6dtgPhSY4AnkXodATHie1XF9WBntrA7PVn_bZDp32ZzQKZhayl8-vgoPIjvLNywg/s1600/kopling-magnet.png
Gambar 35 : Kopling Magnet
Ket.gambar :
1. Sakelar                                                 5. Gulungan magnet listrik
2. Plat penekan                                         6. Kompresor
3. Roda pulley                                          7. Pegas plat pengembali
4. Poros kompresor                                  8.  Baterai
Bila sakelar dihubungkan, magnet listrik akan menarik plat penekan sampai berhubungan dengan roda pulley dan poros kompresor terputar. Pada waktu sakelar diputuskan pegas plat pengembali akan menarik plat penekan sehingga putaran motor penggerak terputus dari poros kompresor (putaran mesin hanya memutar puli saja).
3. Kondensor
Kondensor di dalam sistem air conditioner merupakan alat yang digunakan untuk merubah gas refrigrant bertekanan tinggi menjadi cairan. Alat tersebut melakukan cara ini dengan menghilangkan panas dari refrigerant ke temperature atmosfir. Kondensor terdiri dari coil dan fin yang berfungsi mendinginkan refrigerant ketika udara tertiup diantaranya. Kondensor ditempatkan didepan radiator yang pendinginanya dijamin oleh kipas.Untuk refrigrant jenis R-134a menggunakan kondensor jenis parallel flow untuk memperbaiki efek pendinginan udara. Dengan cara itu maka efek pendinginan udara dapat diperbaiki sekitar 15% sampai 20%.
Description: http://kondensorac.com/files/2010/12/condenser-ac.jpg
Gambar 36 : Kondensor
4. Filter (receiver drier)
Receiver drier merupakan tabung penyimpan refrigerant cair, dan ia juga berisikan fiber dan desiccant (bahan pengering) untuk menyaring benda-benda asing dan uap air dari sirkulasi refrigerant. Receiver-drier menerima cairan refrigerant bertekanan tinggi dari kondensor dan disalurkan ke katup ekspansi (katup ekspansi).Receiver drier terdiri dari main body filter, desiccant, pipe, dan side glass . Cairan refrigerant dialirkan ke dalam pipa untuk disalurkan ke katup ekspansi melalui outlet pipe yang ditempatkan pada bagian bawah main body setelah tersaringnya uap air dan benda asing oleh filter dan desiccant.
Description: http://www.dieselgiant.com/Receiver_drier21.JPG
Gambar 37 :Filter (reciever drier)
Filter / Reciever drie mempunyau 3 fungsi , yaitu :
a.    Menyimpan refrigrant
b.    Menyaring benda-benda asing dan uap air dengan desiccant dan filter agar tidak bersirkulasi pada sistem AC.
c.    Memisahkan gelembung gas dengan cairan refrigrant sebelum dimasukkan ke katup ekspansi.
5. Saklar pengatur tekanan.
Dual pressure switch dipasangkan pada refrigerant line di antara kondensor dan receiver drier atau pada receiver drier. Dual pressure switch, sebagai alat pengaman, berfungsi untuk menghentikan kompresor dengan meng-off-kan magnetic clutch, ketika tekanan pada high pressure line tidak normal tinggi atau rendah.
a.    Low pressure : Jika tidak ada refrigerant dalam sistem AC, switch ini akan terbuka, sehingga memutus pengiriman listrik ke compressor clutch . Ia dapat melindungi kerusakan compressor.
b.    High pressure : Ia mendeteksi tekanan refrigerant pada sisi tekanan tinggi,jika tekanan yang ada lebih tinggi dari normal, maka switch akan terbuka dan memutus aliran listrik, untuk menjaga agar tekanan sistem AC tidak melampaui batasnya.
6. Katup ekspansi .
Tekanan zat pendingin yang berbentuk cair dari kondensor, saringan harus diturunkan supaya zat pendingin menguap, dengan demikian penyerapan panas dan perubahan bentuk zat pendingin dari cair menjadi gas akan berlangsung dengan sempurna sebelum keluar evaporator. Untuk itulah pada saluran masuk evaporator dipasang katub ekspansi.Bekerjanya katup ekspansi diatur sedemikian rupa agar membuka dan menutupnya katup sesuai dengan temperatur evaporator atau tekanan di dalam sistem.
Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhwdCmf-lsW_cCe76Vjm_YWNTcQ1tW1qjWbHUFF1_rZrCT3MmNrrG1Hue3yVZgu0qtGUBt8IIYYECfppTfVpiOUjktZKD240u7eNaqtp1SMRhpRGQkTtU09CB_SKxE4zm4CxntHoFoebzI/s1600/piranti+ekspansi.JPG
Gambar 38 : Katup Ekspansi
7. Evaporator.
Zat pendingin cair dari receiver drier dan kondensor harus dirubah kembali menjadi gas dalam evaporator, dengan demikian evaporator harus menyerap panas, agar penyerapan panas ini dapat berlangsung dengan sempurna, pipa–pipa evaporator juga diperluas permukaannya dengan memberi kisi–kisi (elemen) dan kipas listrik (blower), supaya udara dingin juga dapat dihembus ke dalam ruangan.
Rumah evaporator bagian bawah dibuat saluran/pipa untuk keluarnya air yang mengumpul disekitar evaporator akibat udara yang lembab. Air ini juga akan membersihkan kotoran–kotoran yang menempel pada kisi–kisi evaporator, karena kotoran itu akan turun bersama air.
Description: http://m-edukasi.net/online/2008/sistemac/images/evaporator.gif
Gambar39 : Evaporator
8. Thermostat
Jika suhu pengabutan refrigrant menurun dibawah 0ºC maka akan terbentuk pembekuan (frost) pada fin evaporator dan hal ini menyebabkan menurunya aliran udara serta kapasitas pendinginan menurun.. Untuk mencegah seperti pembekuan / frosting ini, dan agar temperatur ruang dalam kendaraan dapat disetel sesuai dengan suhu yang diinginkan, maka thermostats dipasangkan. Alat berupa saklar ini terpasang pada evaporator case dengan pipa kapilernya terpasang dan terbungkus rapat pada pipa saluran masuk evaporator.
Thermostat dihubungkan ke magnetic clutch pada kompresor secara seri.Thermostat akan melepaskan magnetic clutch ketika temperatur permukaan evaporator fin ada dibawah sekitar 1ºC dan akan menghubungkan magnetic clutch dengan kompresor ketika suhunya telah mencapai > 4ºC.
Description: http://www.bestbuyheatingandairconditioning.com/Merchant2/graphics/00000001/Thermostat%20Window%20AC.bmp
Gambar 40 : Thermostat
Sumber :bestbuyheatingandairconditioning.com/graphics/Thermostat.bmp


9. Penyaring udara (air filter).
Air filter ini menggunakan combination filter, untuk menyaring debu dan bau dalam udara secara efektif sehingga udara yang masuk ke ruangan mobil benar – benar bersih dan tidak berbau.
Description: http://www.furnacefiltersoutlet.com/wp-content/uploads/2009/11/filters-300x300.jpg
Gambar 41 : Penyaring udara
10. Motor Blower.
Kegunaannya adalah meniupkan udara ke ruangan dalam penumpang dan mengirimkannya melalui evaporator. Biasanya putaran motor blower terdiri lebih dari satu tingkat kecepatan ( 2 – 3 tingkat kecepatan ).
Description: http://static1.apwcontent.com/ext/lp/brand_store/4-seasons/images/products/AC%20Blower%20Motor.jpg
Gambar 42 : Motor Blower


Secara garis besar prinsip kerja air conditioner adalah sebagai berikut:
1.Udara di dalam ruangan dihisap oleh kipas sentrifugal yang ada dalam evaporator dan udara bersentuhan dengan pipa coil yang berisi cairan refrigerant. Dalam hal ini refrigerant akan menyerap panas udara sehingga udara menjadi dingin dan refrigerant akan menguap dan dikumpulkan dalam penampung uap.
2.Tekanan uap yang berasal dari evaporator disirkulasikan menuju kondensor, selama proses kompresi berlangsung, temperatur dan tekanan uap refrigerant menjadi naik dan ditekan masuk ke dalam kondensor.
3.Untuk menurunkan tekanan cairan refrigerant yang bertekanan tinggi digunakan katup ekspansi untuk mengatur laju aliran refrigerant yang masuk dalam evaporator.
4.Pada saat udara keluar dari condensor udara menjadi panas. Uap refrigerant memberikan panas kepada udara pendingin dalam condensor menjadi embun pada pipa kapiler.Dalam mengeluarkan panas pada condensor, dibantu oleh kipas propeller.
5.Pada sirkulasi udara dingin terus-menerus dalam ruangan, maka perlu adanya thermostat untuk mengatur suhu dalam ruangan atau sesuai dengan keinginan.
6.Udara dalam ruang menjadi lebih dingin dibanding diluar ruangan sebab udara di dalam ruangan dihisap oleh sentrifugal yang terdapat pada evaporator kemudian terjadi udara bersentuhan dengan pipa/coill evaporator yang didalamnya terdapat gas pendingin (freon). Di sini terjadi perpindahan panas sehingga suhu udara dalam ruangan relatif dingin dari sebelumnya.
7.Suhu di luar ruangan lebih panas dibanding di dalam ruangan, sebab udara yang di dalam ruangan yang dihisap oleh kipas sentrifugal dan bersentuhan dengan evaporator, serta dibantu dengan komponen AC lainnya, kemudian udara dalam ruangan dikeluarkan oleh kipas udara kondensor. Dalam hal ini udara di luar ruangan dapat dihisap oleh kipas sentrifugal dan masuknya udara melalui kisi-kisi yang terdapat pada AC.
8.Gas refrigerant bersuhu tinggi saat akhir kompresi di condensor dengan mudah dicairkan dengan udara pendingin pada sistem air cooled atau uap refrigerant menyerap panas udara pendingin dalam condensor sehingga mengembun dan menjadi cairan di luar pipa evaporator.
9.Karena air atau udara pendingin menyerap panas dari refrigerant, maka air atau udara tersebut menjadi panas pada waktu keluar dari kondensor. Uap refrigerant yang sudah menjadi cair ini, kemudian dialirkan ke dalam pipa evaporator melalui katup ekspansi. Kejadian ini akan berulang kembali seperti di atas.

E.     Mesin Refrigerasi (Kulkas)
Lemari es atau yang lebih dikenal dengan Kulkas adalah alat rumah tangga yang umum digunakan.Lemari es ini berfungsi untuk mendinginkan atau menjaga kondisi makanan dan minuman agar lebih tahan lama.
Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjhsWKUGn6KZOLOtDrUYVwx60D3BCvasN4xOnEM39xJhquNOc9TNbNFX88gmgFehCuuXxgeYK6Bdbg16cOqLWwMA_ffF0vepXU8q68wgbTHCeqlu74uLQ2QTsJl5Dw_vd1tk89jyb9ZItY/s1600/bagian-bagian+lemari+es.gif
Gambar 43 : Bagian-bagian Kulkas
Komponen utama dari lemari es adalah kompresor, kondensor, katup ekpansi,evaporator dan refrigerant. Lemari es bekerja dengan caramensirkulasikan refrigerant. Biasanya kondensor terletak dibelakan kulkas dan bersentuhan dengan udara luar, sedangkan evaporator terletak di dalam yang akan berfungsi untuk mendinginkan isi kulkas.
Berikut adalah bagian-bagian dari kulkas:
1.      Insulation (isolator) merupakan alat untuk menahan panas agar tidak masuk ke dalam kulkas dan menjaga hawa dingin didalam kulkas tidak keluar.
2.      Temperature control berfungsi untuk mengatur berapa derajat kedinginan yang kita mau.
3.      Evaporator fan yaitu kipas yang diletakan di dekat evaporator bertujuan untuk mensirkulasikan udara dingin.
4.      Evaporator coils terletak didalam kulkas, yaitu alat yang digunakan untuk merubah freon cair menjadi uap dengan cara menyerap panas disekelilingnya (mendinginkan kulkas).
5.      Compressor alat yang digunakan untuk memompakan freon.
6.      Condensor coils berfungsi untuk merubah uap menjadi cairan dengan cara membuang panas, bagian ini terletak diluar kulkas.
7.      Defrost heater berfungsi untuk menghancurkan salju yang ada dalam kulkas, alat ini memanfaatkan kondensor koil.
8.      Leveling feet berguna untuk menyetel kedataran kulkas.
Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhBqGqW0KNzlO57T0zKEESvEzegCCYN8Eh8l6haQvTWzviv7mx_iNJCBWtU3yRJZzbPXpV8fYGMXeLdQpmS8NnpkAv8oqxj_v2KOHHj6hHNjZETBL3qVT6cEXdduYiZOMCryyd9oibo9lw/s1600/diagram+refrigrasi.png
Gambar :44Siklus termodinamika kulkas
Refrigerant, misalnya freon masuk ke kompresor melalui pipa tembaga dalam bentuk uap. Dalam kompresor freon di tekan sehingga keluar sudah berbentuk uap super panas (vapour super heated) dan bertekanan tinggi. Uap bertekanan ini masuk ke kondensor dan mengkondensasi uap mencadi cairan.
Cairan freon yang bertekanan tinggi ini masuk ke katup ekpansi sehingga tekanan turun dengan drastis sehingga terjadi flash evaporationseterusnya masuk ke evaporator untuk dirubah lagi menjadi uap. Untuk merubah nya menjadi uap evaporator menyerap panas disekelilingnya, karena evaporator diletakan didalam kulkas maka kulkas pun menjadi dingin.
Untuk garis besar nya berikut urutan kerjanya.Freon masuk kompresor dalam bentuk uap bertekanan dan temperatur rendah, keluar dalam bentuk uap bertekanan dan temperatur tinggi kemudian masuk ke kondensor.Dari kondensor dalam bentuk cairan (temperatur dan tekanan tinggi) ke katup ekspansi tekanan turun (bentuk uap dan cairan) masuk ke evaporator.Dari evaporator keluar dalam bentuk uap dan masuk lagi kekompresor.Siklus ini terus berulang.

F.     Jenis-Jenis Boiler (Ketel)
Ketel adalah alat untuk membuat uap yang berguna untuk menggerakkan mesin-mesin uap.
Jenis jenis ketel:
a.            Ketel Pipa Api (fire tube boiler)
Ketel pipa api merupakan bentuk khusus dari perkembangan ketel jenis selongsong. Gas panas, bukannya uap dialirkan melalui buluh-buluh (pipa-pipa). Kenaikan panas ketel pipa api jauh lebih efisien dari pada ketel selongsong dan dapat mencapai efisien sekitar 70 persen. Sebuah boiler tabung api adalah jenis boiler di mana gas panas dari api melewati satu atau lebih tabung berjalan melalui wadah tertutup air. Panas dari gas ditransfer melalui dinding tabung dengan konduksi panas, pemanas air dan akhirnya menciptakan uap.
Description: C:\Documents and Settings\ASHARY\My Documents\PMUL\Fire_tube_Boiler.jpg
Gambar45.Ketelpipaapi

b.           Ketel Pipa Air (water tube boiler)
Ketel pipa air meletakkan tekanan dalam pipa-pipa dan diameter drum yang relative kecil tidak mampu menahan tekanan yang sangat tinggi seperti pada pembangkit uap modern. Secara umum ketel pipa air dalam perkembangan tampak seperti ketel pipa api kecuali bahwa uap air dan tekanan tinggi terletak di dalam pipa-pipa dan gas pembakaran terletak di luar.
Description: C:\Documents and Settings\ASHARY\My Documents\PMUL\water tube boiler_28685_lg.gif
Gambar46.Ketelpipa air

c.            Ketel Tangki (shell type boiler)
Ketel tangki adalah drum atau selongsong (shell) silinder tertutup yang terisi air. Bagian dari selongsong sedemikian rupa sehingga bagian bawahnya secara sederhana terekspos ke panas, yaitu gas hasil pembakaran dari luar. Ketel jenis selongsong berkembang secara berlahan menjadi bentuk yang modern seperti ketel elektrik, yang mana panas disuplai oleh elktroda yang dipasang dalam air, atau akumulator yang didalamnya panas disuplai oleh uap dari sumber luar yang mengalir melalui pipa-pipa (tubes) di dalam selongsong. Dalam kedua hal ini selongsong tidak terekspos ke panas.

Gambar47.Keteltangki

d.           Pot type boiler
Pot type boiler, ditampilkan dalam Gambar 2, adalah jenis yang paling sederhana dan terdiri dari sebuah tabung silinder dengan pelat tembaga akhir tinggal.Api, yang biasanya dari burner alkohol, diterapkan pada permukaan eksternal boiler. Kemampuannya mengukus dapat secara signifikan meningkat dengan penambahan sebuah tabung asap dan perisai stainless steel yang membungkus kompor dan bagian bawah boiler. Jadi dikonfigurasi, boiler panci bisa menjadi generator uap dewa dalam suhu moderat dan angin ringan.
lokomotif Tank adalah kandidat yang baik untuk boiler panci sejak tank menyembunyikan perisai api. Sebuah kipas hisap dan blower yang tidak diperlukan untuk pembakaran karena tidak ada keharusan untuk forced draft. Pot boiler memiliki kapasitas air yang besar dan sederhana untuk uap. Namun, boiler panci cenderung menghitamkan karena api kompor yang bersentuhan langsung dengan permukaan laras luar. Baik sumbu atau menguap burner tipe dapat digunakan.

Gambar48.Pot type boiler


e.            Center Flue Type
Center Flue Type, ditampilkan dalam Gambar 4, memiliki kapasitas air yang besar dan pusat gravitasi rendah yang membuatnya ideal untuk perahu model.Pusat saluran teko dikelilingi oleh air dan kadang-kadang memiliki beberapa tabung silang untuk meningkatkan sirkulasi. Jenis boiler biasanya fired oleh kompor gas, karena api sudah benar-benar tertutup oleh pusat buang. Oleh karena itu, kemungkinan api disengaja berkurang. Hal ini diperlukan untuk menjaga tingkat ketinggian air yang tepat dalam jenis boiler untuk menghindari kerusakan buang tengah.Ini menawarkan kemampuan kinerja yang baik dalam kondisi cuaca buruk.
Gambar49. Center flue type









G.    Kondensor
``
Kondensor mempunyai fungsi melepaskan panas yang diserap refrigeran di evaporator dan panas yang terjadi selama proses kompresi. Dilihat dari sisi media yang digunakan kondensor dapat dibedakan 2 macam :
1. Kondensor Berpendingin Udara (Air Cooled Condenser)
Yaitu kondensor yang menggunakan udara sebagai media pendinginnya. Air cooled condenser mempunyai dua tipe diantaranya :
Natural Draught Condenser
Dimana pelaksana perpindahan panasnya dilakukan dengan aliran udara secara alami.
Force Draught Condenser
Dimana pelaksanaan perpindahan panasnya dilakukan dengan aliran udara yang dipaksakan biasanya dilakukan dengan kipas udara dan blower. Pada gambar dibawah ini ditunjukkan konstruksi kondensor tipe air cooled condenser.







2. Kondensor Berpendingin Air (Water Cooled Condenser)
Water cooled condensor adalah kondensor yang menggunakan air sebagai media pendinginnya. Menurut proses aliran yang ada pada kondensor ini terbagi menjadi dua jenis yaitu :

Wate Water System
Suatu sistem dimana air yang disuplai untuk kondensor diambil dari pusat–pusat air kemudian dialirkan melewati kondensor setelah itu dibuang.
Recirculating Water System
Suatu sistem dimana air yang telah meninggalkan kondensor disalurkan kedalam cooling tower, untuk diturunkan temperaturnya pada temperatur yang dikehendaki.
• Sistem Pipa Air Dari Menara Pendingin
Supaya mesin pendingin dapat bekerja dengan aman, maka harus dijamin adanya aliran air pendingin sesuai dengan yang diperlukan.Apabila kondensor terletak diatas permukaan air didalam bak menara pendingin, atau apabila kondensor terletak di bawah permukaan air dan pompa terletak diatas permukaan air dalam bak air, maka sebuah katup satu arah (check valve) harus dipasang diantara sisi keluar air pendingin dan pompa.
Pada gambar dibawah ini ditunjukkan konstruksi kondensor tipe water cooled condenser.






H.    Kompresor
Kompresor adalah unit mesin pendingin yang berfungsi untuk mengsirkulasi refrigeran yang mengalir dalam unit mesin pendingin. Jika dilihat dari cara kerja mensirkulasikan refrigeran, maka kompresor dapat diklasifikasikan menjadi :

1. Kompresor Open Unit (Open Type Cmpressor)
Jenis kompresor ini terpisah dari tenaga penggeraknya masing-masing bergerak sendiri dalam keadaan terpisah.Tenaga penggerak kompresor umumnya motor listrik. Salah satu ujung poros engkol dari kompresor menonjol keluar, sebuah puli dari luar dipasang pada ujung poros tersebut. Melalui tali kipas puli dihubungkan dengan tenaga penggeraknya. Pada gambar 2.2 dibawah ini ditunjukkan konstruksi kompresor open type.







          2. Konstruksi Kompresor Open Type
Puli pada kompresor berfungsi sebagai roda gaya yang digunakan sebagai daun kipas untuk mendinginkan kondensor dan kompresor sendiri. Karena ujung poros engkol keluar dari rumah kompresor, maka harus diberi pelapis agar refigeran tidak bocor keluar
3. Kompresor Sentrifugal
Prinsip dari kompresor sentrifugal adalah menggunakan gaya sentrifugal untuk mendapatkan energi kinetik pada impeller sudu dan energi kinetik ini diubah menjadi tekanan potensial. Pada gambar 2.3 dibawah ini ditunjukkan konstruksi kompresor sentrifugal.




                                                                             
Tekanan dan kecepatan uap yang rendah dari saluran sunction dihisap kedalam lubang masuk atau mata roda impeller oleh aksi dari shaft rotor, dan kemudian diarahkan dari ujung-ujung pisau kerumah kompresor untuk diubah menjadi tekanan yang bertambah.

4. Kompresor Scroll
Prinsip kerja dari komprespr scroll adalah mengunakan dua buah scroll (pusaran). Satu scroll dipasang tetap dan salah satu scroll lainnya berputar pada orbit. Refrigeran dengan tekanan rendah dihisap dari saluran hisap oleh scroll dan dikeluarkan melalui saluaran tekan yang letaknya pada pusat orbit dari scroll tersebut.Pada gambar dibawah ini ditunjukkan konstruksi kompresor scroll.





Gambar 54 : kompresor scroll

4. Kompresor Sekrup
Uap refrigeran memasuki satu ujung kompresor dan meninggalkan kompresor dari ujung yang lain. Pada posisi langkah hisap terbentuk ruang hampa sehingga uap mengalir kedalamnya.Bila putaran terus berlanjut, refrigeran yang terkurung digerakkan mengelilingi rumah kompresor.Pada gambar 2.5 dibawah ini ditunjukkan konstruksi kompresor sekrup.


                                                 




Gambar 55 : Kompresor Sekrup
Pada putaran selanjutnya terjadi penangkapan kuping rotor jantan oleh lekuk rotor betina, sehingga memperkecil volume rongga dan menekan refrigeran tersebut keluar melalui saluran buang.
5. Kompresor Semi Hermetik
Pada konstruksi semi hermetik bagian kompresor dan elektro motor masing-masing berdiri sendiri dalam keadaan terpisah. Untuk menggerakkan kompresor poros motor listrik dihubungkan dengan poros kompresornya langsung. Pada gambar dibawah ini ditunjukkan konstruksi kompresor semi hermetik.








I.       Evaporator
Evaporator adalah penukar kalor yang memegang peranan yang paling penting didalam siklus pendinginan, yaitu mendinginkan media sekitarnya.Evaporator berfungsi untuk mendinginkan udara ruangan atau cairan.Selain itu fungsi eavaporator pada sistem pendinginan adalah sebagai pipa penguapan. Dilihat dari betuknya, evaporator memiliki konstruksi yang sama dengan bagian kondensor yang hanya menggunakan diameter pipa lebih besar dibandingkan pipa untuk kondensor. Didalam tabung dipasang plat–plat penyekat.Plat–plat tersebut berfungsi sebagai penunjang pipa refrigeran dan mengalirkan cairan yang hendak didinginkan, sehingga dapat mengalir tegak lurus pada pipa dengan kecepatan tinggi.
Dengan demikian laju–laju perpindahan kalor semakin baik karena kontak antara cairan yang hendak didinginkan dalam pipa refrigeran dapat dibuat lebih baik.Pada gambar dibawah ini ditunjukkan konstruksi evaporator.





J.      Katup ekspansi

Katup ekspansi dipergunakan untuk mengexpansikan secara adiabatik cairan refrigeran yang bertekanan dan bertemperatur tinggi hingga mencapai tingkat keadaan tekanan dan temperatur rendah.
Jenis katup ekspansi :
a.       Katup Ekspansi Otomatis
Sistem pipa kapiler sesuai digunakan pada sistem-sistem dengan beban tetap (konstan) seperti pada lemari es atau freezer, tetapi dalam beberapa keadaan, untuk beban yang berubah-ubah dengan cepat harus digunakan katup ekspansi jenis lainnya.


Description: kran ekspansi otomatis
 








Gambar 58 :Katup Ekspansi Otomatis

b.  Katup Ekspansi Termostatik (KET)
(KET) adalah satu katup ekspansi yang mempertahankan besarnya panas lanjut pada uap refrigeran di akhir evaporator tetap konstan, apapun kondisi beban di evaporator.
Description: kran ekspansi thermostatik 








Gambar 59 :katup ekspansi termostatik

c. Pipa Kapiler
Description: pipa kapilerPipa Kapiler (capillary tube) adalah Katup ekspansi yang umum digunakan untuk sistem refrigerasi rumah tangga adalah pipakapiler.Pipa kapiler adalah pipa tembaga dengan diameter lubang kecil dan panjang tertentu. 


Gambar 60:pipa kapiler

K.     Diagram P-h dan Diagram T-s


Garis besar siklus kompresi uap adalah sebagai berikut:
4-1 Proses penyerapan kalor pada tekanan konstan oleh evaporator
1-2 Proses kompresi isentropis oleh kompresor
2-3 Proses pelepasan kalor pada tekanan konstan oleh kondensor
3-4 Proses penurunan tekanan pada entalpi konstan oleh katupekspansi

Fluida kerja yang digunakan selama siklus kompresi uap disebut refrigerant.Fluida ini mudah menguap,mengembun, dan dapatdimampatkan.(Lihat gambar a) Pada tekanan evaporasi yang konstan, refrigeran cair (state4) yang dingin menyerap kalor dari refrigerated space atau ruangan yang dikondisikan oleh AC sehingga fasanya berubah menjadi uap jenuh (state1).Uap ini dimampatkan oleh kompresor sehingga tekanannnya naik dari tekanan evaporator menjadi tekanan kondensor. Pemampatan ini juga mengakibatkan kenaikan temperatur dan fasa refrigeran pada keluaran kompresor menjadi uap super panas (state 2).Uap yang sangat panas ini didinginkan di dalam kondensor pada tekanan yang konstan sehingga fasanya menjadi cair jenuh ( state3). Oleh katup ekspansi tekanan cairan diturunkan dari tekanan kondensor kembali ke tekanan evaporator(state 4).Penurunan tekanan ini berlangsung pada entalpi yang konstan (gambar b).

L.     Syarat-Syarat Refigeran
Bahan pendingin (refrigeran) banyak sekali macamnya, tetapi tidak satupun yang dapat dipakai untuk semua keperluan pendinginan. Suatu bahan pendingin mempunyai syarat–syarat untuk keperluan proses pendinginan antara lain :
1.      Tidak beracun dan tidak berbau dalam semua keadaan.
2.      Tidak dapat terbakar atau meledak bila bercampur dengan udara, minyak pelumas dan sebagainya.
3.      Tidak menyebabkan korosi terhadap bahan logam yang dipakai pada sistem pendingin.
4.      Bila terjadi kebocoran mudah diketahui dengan alat–alat yang sederhana maupun dengan alat detector kobocoran.
5.      Mempunyai titik didih dan tekanan kondensasi yang rendah.
6.      Mempunyai kalor laten penguapan yang besar, agar panas yang diserap evaporator sebesar–besarnya.
7.      Viskositas dalam fase cair maupun fase gas rendah agar aliran refrigeran dalam pipa sekecil mungkin.
8.      Harganya tidak mahal dan mudah diperoleh.
9.      Konduktifitas thermal yang tinggi.
10.  Konstanta dieletrika dari refrigeran yang kecil, tahanan lisrtrik yan besar, serta tidak menyebabkan korosi pada material isolator listrik.
M. Jenis – Jenis Koil
Koil adalah suatu komponen yang bertugas menaikkan tekangan listrik dari aki 12 volt menjadi 10.000volt atau lebih. Hal ini bertujuan agar bunga api dapat memercik dengan kuat pada elektroda busi. Cara kerja koil sama dengan trafo pada perangkat elektronik di rumah kita, yang terdiri dari kumparan primer dan kumparan sekunder.
Jenis- jenis koil yaitu :
1.      Jenis Canister
Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi4ZlTnX_V77-Lq9EB93Ds4vMoelmf32ALFQsl8d2kZqsCpFOZO7kx0TIkEbtObC4g5hxKzq2XkROJbcvoLsACF0OCCufFJGDwAmWnZ3EW59AcCbGbjYfyvAod5QdFwXrNgw5cPlmbvDLk/s400/Koil.jpg

Gambar61 : Koil Canister
Koil jenis ini biasa di pakai pada motor keluaran lama atau jenis mobil yang memakai platina. Koil jenis ini mempunyai inti besi di bagian tengahnya dan kumparan sekunder mengelilingi inti besi tersebut.Kumparan primernya berada di sisi luar kumparan sekunder.Keseluruhan komponen dirakit dalam satu rumah di logam canister.Kadang-kadang koil canister diisi dengan oli (pelumas) untuk membantu meredam panas yang dihasilkan koil.

2. Jenis Moulded
Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgXAuQyuW3ogV2fPMrDic1b5bg7WQZQAIn4wurtc6y8K3woj7Z0bhJEbxyQxe8C59VfnvGOJR3e8OYe4iiXm9P2lqpTjDSlrnU8T15hySJARFGVfVX9sXhICPGiziOQP45d8YfWKq2xzBY/s400/koil-motor.jpg



Gambar 62 : Koil Mouded
Koil jenis ini biasa di pakai pada motor keluaran baru atau modern dan motor bersilinder lebih dari satu. Koil jenis moulded susunan kumparannya kebalikan dari jenis Canister, pada koil Moulded kumparan primer yang mengelilingi inti besi dan kumparan sekunder mengelilingi di bagian luarnya. Keseluruhan komponen dirakit kemudian dibungkus dalam resin (damar) supaya tahan terhadap getaran dan kuat.

3. Koil Batang (Stick coil)
Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhJPxbBDwKF_qmVx1jvnyNO_Z-jC_WVAZaHa4-G6FdnidsOe7LSwgX0wH0AdTso_Lbl_-EP9-NsjfLFHoVij4FonkPTZY-mL0zIByMh00ean0Y36InFrl-q0IM6eu7X92y8Dzp3uuPo6MY/s400/stick+coil.gif
Gambar63 : Koil Batang
Koil jenis batang adalah jenis koil yang terbaru, posisinya menyatu dengan tutup busi. Keuntungan dari stick coil adalah tidak memerlukan kabel tegangan tinggi, sehingga hambatan (R) semakin kecil
N. Syarat – Syarat Mesin Pelumas
   Minyak pelumas mesin refrigerasi harus memenuhi beberapa persyaratan, yaitu sesuai dengan temperatur kerja mesin pendingin, jenis refrigerant (bahan pendingin) dan jenis kompresor yang dipergunakan.
Persyaratan minyak pelumas mesin refrigerasi :
a.       Bersifat isolator listrik yang baik, karena bila bahan pelumas bersifat konduktor akan merusak motor listrik pada kompresor. terutama untuk pengunaan pada mesin pendingin yang menggunakan kompresor internal ( kompresor hermatik ).
b.       Kemurnian tinggi (tidak mengandung kotoran, air, asam dan bahan lain yang tidak dibutuhkan)   
c.        Mempunyai Viscosity (kekentalan) yang tepat sesuai dengan mesin pendingin sehingga akan dapat dapat memberikan pelumasan yang baik pada temperature rendah maupun tinggi.
d.       Dapat dipisahkan dengan mudah dari refrigerant (bahan pendingin) tanpa adanya reaksi kimia.
e.        Titik beku yang rendah, sehingga apabila minyak pelumas mesin pendingin melewati Evaporator yang mempunyai temperature yang sangat rendah bahan pelumas tidak akan mejadi beku dan akan tetap dapat mengalir.
f.        Mempunyai kadar paraffin / lilin yang rendah sehingga tidak akan mudah membeku pada temperatur rendah.
g.        Titik nyala yang tinggi (stabilitas termal yang baik).
h.       Tidak mudah membentuk emulsi.
i.         Tidak bersifat sebagai oksidator
j.         Kekuatan lapisan minyak yang tinggi.

O.Memilih Minyak Pelumas untuk Mesin Pendingin

 

Minyak Pelumas (oli) Pada Mesin Pendingin AC, Kulkas, Refrigerator, Frezer adalah bagian yang harus kita perhatikan, tak jarang para teknisi service AC dan Kulkas kurang memperhatikan hal ini. Suatu misal terdapat kerusakan pada mesin pendingin karena kebocoran refrigerant (freon), seorang teknisi pendingin memperbaiki kebocoran refrigerant dan langsung mengisi refrigerant tanpa melakukan penambahan pelumas (oli) pada mesin pendingin, hal ini merupakan kesalahan fatal karena dengan terjadinya kebocoran refrigerant pada mesin pendingin secara otomatis pelumas pada sistem akan berkurang. Hal ini tidak akan berpengaruh dalam jangka pendek, tapi perlu kita ketahui kekurangan pelumasan pada AC, Kulkas maupun mesin pendingin lainnya berakibat memperpendek usia mesin pendingin, khususnya pada kompresor. Kita tau kompresor mempunyai harga hampir setengah dari harga mesin pendingin.
Pada mesin pendingin minyak pelumas mempunyai fungsi:
1.      Minyak pelumas pada mesin pendingin berfungsi untuk meredam panas di bagian-bagian kompresor. 
2.      Berfungsi untuk melumasi bagian dalam kompresor suatu mesin pendingin agar kompresor tidak cepat aus karena gesekan yang ditimbulkannya.
3.      Membentuk lapisan penyekat sehingga dapat menghindari kebocoran kompresi dan menahan hentakan pada kompresor.
4.      Sebagai zat detergen ( bahan pembersih ).

Gambar 64 : Aliran Pelumas
                  Sebagian kecil dari oli kompresor bercampur dengan refrigerant (Freon), kemudian ikut bersirkulasi di dalam seluruh sistem pendingin melewati kondensor dan evaporator, oleh karena itu minyak pelumas harus memenuhi sifat selain sebagai pelumas yang baik, juga tidak menyebabkan gangguan (penyumbatan) atau kerusakan refrigerant dan bagian-bagian yang dilaluinya (kompresor-evaporator-condensor). Disamping itu, minyak pelumas mesin refrigerasi harus tahan terhadap temperatur tinggi, karena gas refrigerant pada akhir langkah kompresi di dalam silinder kompresor bertemperatur tinggi.
Minyak pelumas untuk mesin pendingin dibuat dari bahan minyak mineral yang baik dari golongan napthene dimana ini membersihkan melalui proses penyulingan minyak untuk diambil kandungan lilin, air, belerang dan lain-lain kotorannya. Pada umumnya minyak pelumas mesin pendingin diberi bahan tambahan (Additive) untuk menghindari terjadinya endapan busa.

          Kekentalan minyak pelumas, biasanya diukur dengan satuan Saybolt Universal Second (SUS) yaitu waktu dalam satuan detik yang diperlukan untuk mengalirkan minyak pelumas sejumlah 60 cm3 dengan beratnya sendiri dari tabung melaui pipa kapiler yang berdiameter dalam 0,1765 cm dan panjang 12.25 mm pada suhu udara 100º F atau 37,8º C. Dalam menentukan kekentalan minyak pelumas yang akan digunakan adalah sangat penting sekali karena hal ini akan mempengaruhi sirkulasi minyak pelumas dalam kompresor.

          Minyak pelumas yang terlalu kental akan megakibatkan akan sulit untuk menembus / masuk pada bagian-bagian yang memerlukan pelumasan sehingga pelumasan tidak akan merata dan kompresor akan cepat dapat mengalami kerusakan, sebaliknya apabila terlalu encer maka minyak pelumas tidak akan akan dapat membentuk lapisan penyekat sehingga akan mudah terjadi kebocoran kompressi ( terutam untuk kompresor rotary ) dan akan dapat mempercepat keausan pada bagian-bagian kompresor yang bergesekan.

Pemilihan kekentalan minyak pelumas pada mesin pendingin dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu:
1.              Temperatur penguapan bahan pendingin di Evaporator. Minyak pelumas akan bertambah kental apabila temperaturnya turun misalnya, pada temparatur 30º C minyak pelumas mempunyai kekentalan 175 SUS tetapi pada temperatur 5º C kekentalannya menjadi 1800 SUS.
2.              Temperatur kompresor pada saat sedang bekerja. Kekentalan minyak pelumas akan turun pada saat temperatur minyak pelumas naik.
3.              Jenis bahan pendingin yang digunakan dalam mesin pendingin. Sesuaikan sifat dari setiap bahan refrigerant pada mesin pendingin dengan jenis pelumasnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar