Kamis, 02 Mei 2013

SISTEM SUSPENSI DAN KLASIFKASI KOPLING.


 SISTEM SUSPENSI PADA KENDARAAN RODA EMPAT
 Sistem suspensi adalah salah satu bagian chasis yang berungsi untuk memberikan kenyamanan bagi pengendara atau penumpang. Sistem suspensi terletak antara body kendaraan dan rodaroda, dirancang untuk menyerap kejutan dari permukaan jalan yang bergelombang sehingga menambah kenyamanan berkendara dan memperbaiki kemampuan cengkeraman roda terhadap jalan. Suspensi terdiri atas pegas, shock absorber (peredam kejut, stabilizer dan sebagainya).
Adapaun fungsi suspensi sebagai berikut :
a) Suspensi dapat menyerap getaran, ayunan, dan guncangan yang diterima kendaraan saat berjalan ini sama dengan fungsi roda yang juga bisa menyerap getaran saat jalan dan menjaga kenyamanan penumpang
b) Suspensi menopang body kendaraan dan menjaga hubungan geometris yang benar antara bdy dan roda-roda.
c) Suspensi mengirimkan tenaga gerak dan pengereman yang diakibatkan oleh gesekan yang terjadi antara permukaan jala, antara chasis dan body.
Prinsip kerja suspensi adalah Saat roda roda menerima kejutan dari permukaan jalan, maka akan diteruskan ke lower maupun upper arm, lalu gaya tersebut ditahan oleh pegas dan mengakibatkan terjadinya pemendekan dan pemanjangan pegas, kemudian gaya pemegasan diperhalus oleh peredam getaran (shock absorber) agar tidak terjadi oksilasi berlebihan. Hal ini memungkinkan roda roda tetap menapak pada jalan.

Karena suspensi ini adalah sebuah sistem maka terdapat beberapa komponen di dalamnya antara lain:
1. Pegas, fungsinya yaitu meredam dan menetralkan getaran yang ditimbulkan dari jalan yang gelombang.
Gambar pegas
2. Peredam kejut (shock absorber), menjaga kenyamanan berkendara dengan membatasi ayunan atau gerakan pegas, peredam kejut pada umumnya mempunyai 2 jenis menurut media yang digunakan yaitu udara dan fluida(cair), maksudnya di dalam shock absorber ini ada udara atau cairan untuk menyerap semua getaran yang terjadi, untuk peredam kejut cair komponen ini bila di pakai dalam jangka waktu yang lama akan mengalami kebocoran juga, karena terdapat perapat oli yang bias aus karena pemakaian secara terus menerus.
Gambar shock absorber
3. Stabilizer, fungsinya mencegah kendaraan untuk tidak rool kesamping terutama saat membelok atau kendaraan melewati jalan yang tidak sama antara kanan dan kiri. Saat kendaraan membelok akan terjadi gerakan sentrifugal pada bagian luar kendaraan, dan fungsi dari stabilizer ini adalah untuk menahan supaya roda-roda tetap dekat dengan tanah.
Gambar stabilizer
4. Torsion beam, sebuah batang torsi yang fungsinya untuk menjaga atau mengikat komponen-komponen dalam sistem suspensi, menjaga dan mengontrol gerakan longitudinal roda-roda.
Gambar torsion beam
5. Ball joint,hanya terdapat pada suspensi bagian depan, fungsinya adalah sebagai poros untuk pergerakkan stering yang menghubungkan dengan roda-roda, ball joint ini menahan beban vertical dan horizontal
Gambar ball joint
 Beberapa jenis pegas suspensi yang umun digunakan :
1) Pegas daun, jenis suspensi ini banyak sekali ditemukan di kendaran-kendaraan niaga, konstruksi nya yang sederhana dan kokoh sangat cocok digunakan untuk kendaraan yang mempunyai daya angkut misal truk dan kendaraan-kendaraan umum, walaupun suspensi diaplikasikan dalam kendaran kendaraan niaga ,namun karena konstruksinya yang kokoh membuat suspensi jenis kurang nyaman.
Gambar pegas daun
2) Pegas koil, mempunyai daya serap yang sangat bagus dan konstruksi yagn sederhana juga, digunakan untuk kendaraan-kendaraan penumpang atau kendaraan keluarga yang ukuran relative kecil seperti sedan, SUV, suspensi jenis ini lebih nyaman digunakan dari pada pegas daun.
Gambar pegas koil
3) pegas torsi, suspensi ini menggunakan sebuah batang torsi untuk menahan ayunan  kendaraan dengan memanfaatkan moment punter, pegas torsi ini masih digunakan dalam beberapa kendaraan niaga dan suspensi ini digunakan untuk suspensi depan, misal kijang.
Gambar pegas torsi
Terdapat 2 jenis suspensi menurut bagaimana suspensi tersebut menopang roda yaitu:
a. Suspensi rigid, rigid artinya kaku,jadi dalam menopang roda suspensi ini tidak bisa bergerak bebas, contohnya adalah suspensi belakang pada kendaraan Toyota kijang, Mitsubishi kuda dll, yang berpenggerak belakang.
 
Gambar pegas rigid
b. Suspensi independent, namanya juga independen jadi suspensi ini bisa bebas, bebas naik turun sesuai kondisi jalan dalam menopang roda-roda, suspensi ini sebagian besar digunakan pada penggerak depan.
 
Gambar pegas independent

H. KLASIFIKASI KOPLING
Secara umum kopling dapat dibedakan atas 2 macam, yaitu:
Kopling tetap Yaitu suatu elemen mesin yang berfungsi sebagai penerus putaran dan daya poros penggerak ke poros yang digerakkan secara pasti (tanpa terjadi slip), dimana sumbu poros tersebut terletak pada suatu garis lurus. Yang termasuk kopling tetap adalah:
1. Kopling kaku 
Kopling ini dipergunakan bila kedua poros harus dihubungkan dengan sumbu segaris.  Kopling ini dipakai pada mesin dan poros transmisi umumnya di pabrik-pabrik. Kopling ini terbagi atas:
a. Kopling bus digunakan apabila dua buah poros dan transmisi harus dihubungkan dengan sebuah garis. Kopling ini dipakai pada poros transmisi.
b. Kopling flens kaku terdiri dari naf dengan flens yang terbuat dari besi cor atau baja cor dan dipasang pada ujung poros yang diberi pasak serta diikat dengan flensnya. Dalam beberapa hal, naf pada poros dengan sumbunya dipres atau dibaut. Kopling flens tempa
2. Kopling luwes, kopling ini terdiri atas:
a. Kopling flens luwes
b. Kopling karet ban
c. Kopling karet bintang
d. Kopling rantai
e. Kopling gigi
3. Kopling universal, kopling ini terdiri atas:
a. Kopling universal hook
b. Kopling universal kecepatan tetap.
4. Kopling Tidak Tetap
Yaitu suatu elemen mesin yang menghubungkan poros yang digerakkan dengan poros penggerak dengan putaran yang sama dalam meneruskan daya serta dapat melepaskan hubungan kedua poros tersebut baik dalam keadaan diam maupun berputar. Jenis kopling tidak tetap ini adalah:
5. Kopling cakar
Kopling ini berfungsi untuk meneruskan momen dengan kontak positif (tidak dengan perantaraan gesekan) sehingga tidak terjadi slip. Ada dua bentuk kopling cakar yaitu:
a.  Kopling cakar persegi, Kopling cakar persegi dapat meneruskan momen dalam dua arah putaran, tetapi tidak dapat dihubungkan  dalam keadaan berputar.
b.  Kopling cakar spiral, Sebaliknya kopling cakar spiral dapat dihubungkan dalam keadaan berputar, tetapi hanya baik untuk satu arah putaran tertentu saja
6. Kopling plat
Kopling ini disusun berdasarkan:
a. Berdasarkan banyaknya plat yaitu kopling plat tunggal dan kopling plat banyak
b. Berdasarkan ada tidaknya pelumas yang digunakan yaitu basah dan kering
c. Berdasarkan pelayanannya yaitu kopling manual, hidrolik, dan magnetik
7. Kopling kerucut
Kopling ini menggunakan bidang gesek yang berbentuk bidang kerucut.
8. Kopling friwil
Kopling ini hanya dapat meneruskan momen dalam satu arah putaran, sehingga putaran yang berlawanan arahnya akan dicegah atau tidak diteruskan. Cara kerjanya dapat berdasarkan atas efek baji dari bola atau roll.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar