Siklus Aktual
Dalam kenyataannya tiada satu siklus pun yang
merupakan siklus tekanan konstan, atau siklus tekanan terbatas. Tetapi boleh
dikatakan antara efisiensi siklus udara dan siklus sebenarnya terdapat hubungan
tertentu, yaitu pada efisiensi indikatornya:
hi Diesel » 0,75 – 0,85 htekanan-konstan
» 0,65 – 0,80 hvolume-konstan
dimana,hi Diesel » 0,40 – 0,55
Penyimpangan dari siklus udara (ideal) itu terjadi karena dalam keadaan
yang sebenarnya terjadi kerugian yang antara lain disebabkan oleh hal berikut:
1)
Kebocoran
fluida kerja karena penyekaan oleh cincin torak dan katup tak dapat sempurna;
2)
Katup tidak
dibuka tepat di TMA dan TMB karena pertimbangan dinamika mekanisme katup dan
kelembaban fluida kerja. Kerugian tersebut dapat diperkecil bila saat pembukaan
dan penutupan katup disesuaikan dengan besarnya beban dan kecepatan torak;
3)
Fluida kerja
bukanlah udara yang dapat dianggap sebagai gas ideal dengan kalor spesifik yang
konstan selama proses siklus berlangsung;
4)
Pada motor
bakar torak yang sebenarnya, pada waktu torak berada di TMA, tidak terdapat pemasukan kalor
seperti siklus udara. Kenaikan tekanan dan temperatur fluida kerja disebabkan
oleh proses pembakaran antara bahan bakar dan udara di dalam selinder;
5)
Proses
pembakaran memerlukan waktu jadi, tidak berlangsung sekaligus. Akibatnya proses
pembakaran berlangsung pada volume dan ruang bakar yang berubah-ubah karena
gerakan torak. Dengan demikian, proses pembakaran harus sudah dimulai beberapa
derajat sudut engkol sebelum torak mencapai TMA dan berakhir beberapa derajat
sudut engkol sesudah torak bergerak kembali dari TMA menuju TMB. Jadi, proses
pembakaran tidak dapat berlangsung pada volume atau pada tekanan yang konstan.
Di samping itu pada kenyataannya tidak pernah terjadi pembakaran tidak
sempurna. Karena itu daya dan efisiensinya sangatlah bergantung pada
perbandingan campuran bahan bakar-udara, kesempurnaan bahan bakar-udara itu
bercampur, dan saat penyalaan;
6)
Terdapat
kerugian kalor yang disebabkan oleh perpindahan kalor dari fluida kerja ke
fluida pendingin, terutama pada langkah kompresi, ekspansi dan pada waktu gas
buang meninggalkan selinder. Perpindahan kalor tersebut terjadi karena terdapat
perbedaan temperatur antara fluida kerja dan fluida pendingin. Fluida pendingin
diperlukan untuk mendinginkan bagian mesin yang menjadi panas, untuk mencegah
bagian tersebut dari kerusakan.
7) Terdapat kerugian energi kalor yang dibawa oleh gas buang
dari dalam selinder ke atmosfir sekitarnya. Energi
tersebut tak dapat dimanfaatkan untuk
melakukann kerja mekanik;
8)
Terdapat
kerugian energi karena gesekan antara fluida kerja dengan dinding sekitarnya.
Berdasarkan semua hal diatas, bentuk diagram P vs v dari siklus yang
sebenarnya tidak sama dengan bentuk diagram siklus ideal. Siklus sebenarnya
tidak pernah merupakan siklus volume konstan, siklus tekanan konstan atau
siklus tekanan terbatas (gambar 2). Menunjukkan bentuk diagram P vs v dari
sebuah motor bakar torak 2-langkah dan 4-langkah yang sebenarnya.
Karena semua penyimpangan tadi menimbulkan kerugian energi, hendaknya
diusahakan agar siklus yang sebenarnya itu mendekati siklus udara yang ideal.
Siklus yang ideal pada saat ini biasa dipakai dalam perhitungan perancangan
atau penaksiran.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar