Jumat, 26 April 2013

Bagian bagian mesin yang bergerak dan tidak bergerak



BAGIAN YANG TIDAK BERGERAK:
1. Kepala silinder
Pada kepala silinder terdapat cekungan-cekungan sebagai ruang bakarnya dan lubang-lubang sebagai kedudukan katup masuk dan katup buang serta saluran masuk dan saluran buang. Kepala silinder juga dilengkapi water jacket untuk sirkulasi air pendingin ke seluruh bagian mesin. Berfungsi sebagai Tempat kedudukan dari busi pemanas, katup buang, katup isap, saluran isap, saluran buang dan lainnya
2. Blok silinder

Blok silinder merupakan tempat bertumpunya beberapa komponen mesin yang lain sehingga blok silinder harus dibuat dari bahan yang kuat tetapi tetap ringan.

3. Karburator
Sebagai tempat campuran udara dan bahan bakar sebelum dikabutkan di intake manifold. Akibat mengalirnya udara melalui venture, maka akan terjadi kevakuman pada venture, akibatnya bensin dari ruang pelampung akan keluar ke venture melalui nozel utama. Jika perbedaan tinggi (h) antara bibir nozel dan permukaan bensin dalam ruang pelampung telah berubah, maka jumlah bensin yang dikeluarkan nozel akan berubah juga. Untuk alasan tersebut di atas maka permukaan bensin dalam ruang pelampung harus tetap untuk menjaga agar permukaan bensin dalam ruang pelampung selalu tetap, maka sistem pelampung akan mengaturnya.

Udara dan bensin yang telah tercampur di dalam karburator tersebut kemudian dimasukkan ke dalam silinder melalui isapan dari piston melalui katup isap. Banyaknya udara dan bensin yang masuk ke dalam silinder tersebut diatur oleh throttle valve udara, jadi semakin besar throttle ini terbuka maka campuran bahan bakar juga akan semakin besar dan tentunya akan menaikkan putaran mesin.
 
4. Busi
memberikan percikan bunga api guna membakar campuran bahan bakar dan udara yang telah dikompresikan di dalam ruang bakar

5. Bak Oli
Berfungsi sebagai wadah tempat menampung oli pelumasan mesin. Di dalam bak oli ini terdapat plat penahan goncangan yang berfunggsi untuk menstabilkan ketinggian oli dalam bak, agar pelumasan tetap dapat berlangsung dengan baik walaupun kendaraan dalam keadaan miring.
B. BAGIAN YANG BERGERAK:
1. Piston
Untuk menekan campuran bahan bakar dengan udara agar dapat terjadi proses pembakaran dalam silinder. Piston terdorong sebagai akibat dari ekspansi tekanan sebagai hasil pembakaran. 
Piston selalu menerima temperatur dan tekanan yang tinggi, bergerak dengan kecepatan tinggi dan terus menerus. Gerakan langkah piston bisa 2400 kali atau lebih setiap menit. Jadi setiap detik piston bergerak 40 kali atau lebih di dalam silindernya. Temperatur yang diterima oleh piston berbeda-beda dan pengaruh panas juga berbeda dari permukaan ke permukaan lainnya.
a. Ring piston
cincin-cincin torak berfungsi sebagai sel perapat menjaga agar gas tidak keluar selama langkah kompresi dan kerja dalam ruang bakar. Untuk mengikis minyak pelumas dari dinding silinder mencegah minyak masuk ke ruang bakar, dan memindahkan sebagian besar panas torak ke dinding-dinding silinder. Ring kompresi berfungsi mencegah terjadinya kebocoran kompresi dan ring oli berfungsi mencegah merembesnya oli ke ruang bakar.
                                            
1)  Ring Kompresi, jumlahnya satu, atau dua dan untuk motor-motor yang lebih besar lebih dari dua. Fungsinya untuk merapatkan antara piston dengan dinding silinder sehingga tidak terjadi kebocoran pada waktu kompresi.
2)  Ring oli, dipasang pada deretan bagian bawah dan bentuknya sedemikian rupa sehingga dengan mudah membawa minyak pelumas untuk melumasi dinding silinder.

b. Pen torak

Fungsinya adalah untuk mengikat torak terhadap batang penggerak. atau sebagai pemindah tenaga dari torak kebatang penggerak agar gerak bolak-balik dari torak dapat dirubah nanti menjadi gerak berputar pada poros engkol.

2. Batang penggerak(connecting Rod)
ketika piston bergerak naik turun akibat tekanan hasil pembakaran, maka batang piston akan menerukan gaya dari piston ke poros engkol.

Adapun kegunaan dari Con-rod adalah :
a) Menghubungkan piston dengn Kruk As
b) Meneruskan gerak piston ke kruk As atau sebaliknya
c) Merubah gerak naik turun menjadi gerakan berutar
3. poros engkol
mengubah gerakan lurus piston yang diperoleh piston didalam silinder pada gerak kerja menjadi gerak putar dengan melalui batang-batang torak dan menjaga pergerakan torak dalam langkah-langkah selanjutnya.
Merubah gerak bolak-balik dari piston menjadi gerak berputar, yang akan diteruskan pada kopeling dan Transmisi.

Untuk dapat menghasilkan putaran yang stabil agar mesin bekerjo dengan mulus, maka komponen-komponen pada poros engkol harus seimbang antara yang satu dengan yang lainnya. Oleh karena itu pada saat memasang kembali Crank Shaft kiri dan kanan harus di proses balance dulu, agar benar-benar seimbang, untuk mendapatkan hasil putaran poros engkol yang stabil.
4. Katup

sebagai jalur masuk campuran bahan bakar atau jalur keluar sisa pembakaran. ketika noken as berputar akibat putaran poros, noken as akan menindis rocker arm ke atas sehingga rocker arm akan menekan klep sehingga klep atau katup akan turun dan membuka.
5. Flywheel
Fungsi dari roda gila adalah sebagai tempat pemasangan kopling. Kopling terpasang pada roda gila berikut tempurung yang seputar sisi sekrupnya pada roda gila. Permukaan salah satu roda gila dibubut sangat halus. Jadi disamping sebagai alat untuk meneruskan atau menyalurkan tenaga dari mesin ke poros gardan melalui kopling. Menyimpan tenaga saat putaran tinggi dan menyeimbangkannya saat putaran rendah serta meneruskan putaran dari poros engkol ke transmisi
6. Kopling
Kopling digunakan untuk memindah kan tenaga motor ke unit transmisi. Dengan menggunakan kopling, pemindahan gigi-gigi transmisi dapat dilakukan, kopling juga memungkinkan motor dapat tetap berputar walaupun transmisi tidak dalam posisi netral. Pada saat pedal kopling diinjak, ujung tuas akan mendorong bantalan luncur ke belakang. Bantalan luncur akan menarik plat tekan melawan tekanan pegas.

Pada saat pelat tekan bergerak mundur, plat kopling terbebas dari roda penerus dan perpindahan daya terputus. Bila tekanan pada pedal kopling dilepas, pegas kopling akan mendorong plat tekan maju dan menjepit plat kopling dangan roda penerus dan terjadi perpindahan daya. Pada saat plat tekan bergerak ke depan, plat kopling akan menarik bantalan luncur, sehinnga pedal kopling kembali ke posisi semula. selain secara mekanik,sebagai mekanisme pelepas hubungan, sekarang sudah banyak digunakan sistem hidrolik dan booster.
7. Katup buluh
Sebagai jalur masuk campuran udara dan bahan bakar dan untuk mencegah gas kembali ke karburator saat gas tersebut menerima tekanan dari torak. Ketika langkah isap, campuran  udara dan bahan bakar akan mendorong katup buluh sehingga terbuka dan masuk ke dalam ruang engkol.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar