FIRING
ORDER
Ada dua cara
untuk mendapatkan karakakter engine yang berbeda yaitu dengan mengubah-ubah
bentuk plennum dan/atau mengubah-ubah firing order (urutan pengapian). Plennum
adalah saluran masuk udara yang dimulai dari titik di lubang di atas helm
pembalap sampai dengan mulut intake-runner di setiap silinder (yang di engine
F1 berjumlah delapan). Sedangkan firing-order atau urutan pengapian,
adalah urutan penyalaan busi pada silinder.
Cara
mengubah karakter engine dengan memainkan firing-order adalah cara yang
lebih populer daripada mengubah-ubah bentuk plennum karena firing-order
lebih mudah dianalisis dan mempunyai nilai kepastian yang lebih tinggi daripada
cara mengubah-ubah bentuk plennum. Perubahan karakteristik pada bentuk plennum
yang berbeda dipengaruhi pula oleh parameter lain seperti temperatur dan
tekanan udara sekitar.
Firing-order diperlukan
pada setiap engine yang mempunyai silinder lebih dari satu. Jika kita
punya sepeda motor dengan dua silinder, maka pengapian businya akan terjadi
bergantian antara silinder yang satu dengan silinder yang lain setiap engine
berputar setengah siklus pembakaran. Pada engine 4-langkah (4-tak)
satu siklus pembakaran menempuh jarak 2 kali putaran engine atau 720º sehingga
pengapian pada engine 2 silinder terjadi setiap 360º sekali. Pada engine mobil
biasa yang biasanya hanya terdiri atas 4 silinder, firing-order yang
paling umum adalah 1-3-4-2 karena urutan itu memberikan getaran yang paling
rendah. Dalam menentukan firing-order di engine mobil F1, selain
getaran, pertimbangan penting juga diberikan pada karkateristik power yang
didapat pada setiap kemungkinan firing-order. kemungkinan firing
order yang memberikan karakteristik power dan torsi yang berbeda.
Firing
order dan diagram kerja motor biasanya berfungsi untuk mengetahui bagaimana
tiap silinder harus melakukan langkah isap-kompresi-usaha-buang secara urut dan
tetap.untuk mencapai proses pembakaran pada tiap-tiap silinder tidak dibuat
serentak melainkan dibuat bergantian.Urutan dari proses kerja tiap silinder ini
disebut firing order.Firing order ini akan mempengaruhi bentuk poros
engkol,poros cam dan pompa injeksi,Misalnya diketahui suatu kendaraan mempunyai
firing order 1-3-4-2,pengertiannya adalah setelah silinder 1 melakukan langkah
kompresi maka selanjutnya akan disusul langkah kompresi pada silinde 3,kemudian
silinder 4 dan kemudian silinder 2. Firing order biasanya ditentukan dengan
mempertimbangkan jumlah silinder dan getaran yang mungkin timbul. Firing order
tiap-tiap mesin berbeda tergantung dari masing-masing produsen mesin.Firing
order ini tidak perlu dirubah-rubah firin9
order yang umum digunakan adalah sebagai berikut
Tabel firing
order
Jumlah Silinder
|
Firing Order
|
3
|
1-3-2 dan
1-2-3
|
4
|
1-3-4-2
dan 1-2-4-3
|
6
|
1-4-2-6-3-5-6
dan 1-5-3-6-2-4
|
8
|
1-8-4-3-6-5-7-2
|
Diagram kerja motor adalah penggambaran kerja
langkah-langkah motor secara keseluruhan yang ditampilkan dalam satu diagram.
Semua kerja motor digambarkandalam satu garis tegak lurus. Sumbu mendatar
menggambarkan kerja dari silinder sedangkan sumbu tegak menggambarkan
masing-masing silindernya. karena
dalam dalam satu proses kerja motor 4 tak memerlukan 2 kali putaran poros
engkol atau 720' poros engkol,maka panjang diagaram adalah 720',sedangkan
tinggi diagram tergantung dari jumlah silindernya . Faktor lain yang
mempengaruhi diagram kerja adalah firing order,karena itu motor yang jumlah silindernya
sama tetapi firing ordernya lain maka diagram kerjanya pun akan lain. Dibawah
ini ditunjukakan contoh gambar daigram kerja motor 4 tak 4 siinder dengan fo
1-3-4-2. karena proses kerja motor 4 tak adalah 2 kali peros enkol,maka
jarak pengapian tiap silindernya adalah 720:4= 180 artinya kompresi
antara silinder satu dengan urutan berikutnya adalah 180' dan juga dengan
silinder seterusnya
Tabel diagram kerja
Silinder
|
0' (TMA)
|
180'
|
360'
|
720'
|
1
|
ISAP
|
KOMPRESI
|
USAHA
|
BUANG
|
2
|
KOMPRESI
|
USAHA
|
BUANG
|
ISAP
|
3
|
BUANG
|
ISAP
|
KOMPRESI
|
USAHA
|
4
|
USAHA
|
BUANG
|
ISAP
|
KOMPRESI
|
Dari
diagaram diatas dapat dilihat bahwa saat silinder 1 pada langkah kompresi
,silinder 2 sedang langkah usaha, silinder 3 sedang langkah hisap, silinder 4
sedang langkah buang.
Pada skema di bawah ini adalah cara bekerjanya pada masing –masing cylinder dan urutan ke 4 gerakan dari motor 4 gerakan/ 4 tak ;
Gerak tempuh motor = ½ putaran /
180 derajat
Jadi panjang kotak
adalah ; 4 x ½ putaran / 180 derajat =720 derajat
Urutan pengapian selalu di mulai dari cylinder
pertama yaitu pembakaran
a. Motor 4 cylinder
Penghisap pada motor yang bercylinder 4 mengadakan tekanan setiap krukas
berputar 180 derajat. Setelah gerakan kerja di dalam cylinder yang
pertama selesai ,gerakan kerja di dalam cylinder yang kedua di mulai. Lihat skema di bawah ini
motor yang
bercylinder 4, Dengan adanya letak sumbu engkolnya sedemikian rupa
maka tertip pengapiannya atau ledakan dari ada 2 macam yaitu
; 1 -3 -4 -2 atau 1 -2 -4 -3.
b. Motor 6 cylinder
Pada gambar di bawah ini kita bisa melihat krukas 1= 6 – 2 = 5 - 3 = 4 letaknya searah
biasanya tertip letupannya adalah ( 1-5-3-6-2-4 )
Kita bisa melihat gerakan kerja
dimulai dari setiap cylinder .sebelum gerakan kerja dari cylinder yang dahulu
selesai sama sekali .lihatlah pada cylinder yang pertama setelah
krukas berputar 120 derajat terjadilah gerakan kerja di
dalam cylinder yang ke lima . jadi jelaslah bahwa motor yang bercylinder enam
berputarnya lebih rata daripada motor yang bercylinder empat’ bahwa
semakin banyak cylinder dari suatu motor di buat semakin ringan roda penerusnya dan
semakin cepat tarikannya.
urutan pengapian dari motor bercylinder
6 ada 2 macam yaitu 1-5-3-6-2-4 /umum
di pakai dan 1-4-2-6-3-5
Kelebihan dari motor 6
cylinder dapat menghasilkan tenaga putaran krukas yang
tinggi.biasanya banyak di gunakan untuk kendaraan –kendaraan ukuran besar dan
berat.ada juga motor yang di atasnya 6 cylinder
yaitu 8 cylinder dan 24 cylinder.
Motor
bisa hidup karena 3 faktor :Normalnya / besarnya pengapian, Lancarnya bahan
bakar, Adanya kompresi / pemampatan
c. Mesin
8 celynder
Sedangkan urutan pengapian dari motor bercylinder 8 yaitu 1-5-4-2-6-3-7-8
gambar.a krng besar..
BalasHapusbagaimana cara stel klep firing order 18457362
BalasHapusGiman bos,cara nyetel gear taimin supaya sincron.mobil nisan truck diesel PE 6
BalasHapusMau nanya pak
BalasHapusBerapa urutan FO mesin mitsubisi 8 DC diesel marine
bagaimana dengan mesin tipe v 10 cylinder ??
BalasHapusMau nanya pak.. dari manakah memulai menghitung cyl nmr 1 untuk nisan v rd8?
BalasHapusCukup membantu
BalasHapusgmn caranya agar kita bisa menentukan ukuran fuller untuk tappet clearance exhaus dan inlet valve ?
BalasHapusMf gan mau nanya klau FO Mesin Hino 10 cyleder berapa. Mksh
BalasHapusMau nanya pak bagaimana utk mencari FO mesin Hino V22C.mksh
BalasHapusOm mau nanya. Apakah setiap mesin V-Engine FOnya sama semua. Untuk Type truk 6 cylinder.
BalasHapus